Semua Bab Suami Pengganti Sensasional: Bab 71 - Bab 80

94 Bab

71. Drama Saling Terbuka

"Kak Ken!" Fara menegur Kenan dengan berseru sedikit keras. Saat ini mereka tengah bersantai bermalas - malasan di ruang santai apartemen, seperti biasa rutinitas mereka di pagi hari akhir pekan. Namun sejak tadi Fara berceloteh mengajak Kenan mengobrol, suaminya itu malah tak menyahut sedikitpun. Fara tahu itu bukan karena Kenan tengah asyik menonton televisi, tapi karena melamun. Dan Fara sudah jengah dengan hal itu. Pasalnya bukan pagi ini saja, sejak semalam ia mendapati Kenan memang banyak melamun. "Kak Ken kenapa sih?" Kenan tersentak dari lamunannya dan spontan menunduk demi bertemu tatap dengan Fara yang tengah berbaring menggunakan sebelah pahanya sebagai bantal. "Eh, Ka- Kakak gak kenapa - napa kok sayang." Bohong. Fara tahu Kenan berbohong "Dari semalam Kakak bilangnya gak kenapa - napa, tapi apa? Fara masih sering nemuin Kak Ken ngelamun." diputarnya kedua bola matanya malas "Emang Kak Ken ngelamunin apa sih?
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-17
Baca selengkapnya

72. Ketakutan Ju Woon Dan Pertenuan Tak Terduga

"Sayang, kok makanannya gak dimakan?" tanya Kenan pada Fara. Saat ini dirinya, Fara, Ju Woon dan Nabila tengah makan siang bersama di kantin rumah sakit pada jam istirahat siang. "Bentar Kak, Fara lagi serius amatin wajah Kakak dan Ju Woon nih." "Ck..." Kenan mencebik "Kenapa sih kamu masih ngeyel aja sayang? Kan Kakak udah bilang, mana ada wajah Kakak mirip sama bocah gak ada rahang ini." "Uhuk uhuk..." spontan Ju Woon tersedak makanan yang tengah dilahapnya kala mendengar Kenan mengatakan wajah mereka mirip. "Tuh kan, mana sudi Kakak mau disamain wajahnya dengan bocah yang makan aja gak benar seperti dia." lanjut Kenan mencibir sembari melirik sinis pada Ju Woon yang tengah dibantu oleh Nabila mengobati tersedak nya dengan segelas air. Setelah merasa lebih baik, Ju Woon menatap Kenan dengan tatapan yang sulit diartikan sembari mengenakan ekspresi was - was. Mendapati tidak ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

73. Alasan Kenan Menjadi Dokter

Flashback on! 21 tahun yang lalu... Di sebuah rumah sederhana berdinding bata dan berlantai olahan semen mentah, dalam sebuah kamar terlihat dua orang, pria dan wanita paruh baya tengah berbincang dengan ekspresi serius di wajah masing - masing. "Bagaimana kondisinya, Dok?" tanya sang wanita pada sang pria yang diketahui sebagai seorang dokter berdasarkan jas dokter yang dikenakannya. "Hufh..." sang dokter menghembuskan nafas berat "Maaf Bu Ayu, untuk saat ini saya belum bisa menyatakannya secara langsung. Anak itu perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh." Ya, sang wanita tidak lain dan tidak bukan adalah Ayudia. Dan tempat mereka berada saat ini adalah rumah Ayudia yang sejak 3 tahun yang lalu merangkap sebagai panti asuhan yang diberi nama Al - Rahman. Sementara Ayu dan sang dokter berbincang - bincang, pandangan mereka terus tertuju pada sesosok gadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-18
Baca selengkapnya

74. Ketakutan Fara

"Kak, nona Asmita itu siapanya Kak Ken sih?" tanya Fara pada Kenan. Saat ini mereka tengah berbaring di atas ranjang yang rencananya telah bersiap untuk tidur. Namun baik Fara maupun Kenan tak dapat memejamkan mata dikarenakan ada sesuatu yang mengusik pikiran mereka. Lain Fara lain Kenan. Kalau Fara pikirannya tengah diusik oleh pertanyaan - pertanyaan tentang siapa Mita bagi Kenan. Sedangkan Kenan, pikirannya tengah diusik oleh hasil pemeriksaan terhadap kondisi Mita yang diperiksanya siang tadi yang hasilnya menunjukan bahwa wanita yang dulu bahkan hingga sekarang dianggapnya saudara itu ternyata mengalami amnesia setelah operasi pencangkokan tumor 3 tahun yang lalu. "Hm, panggil aja Mita. Bisa dikatakan, Mita adalah wanita dari masa lalu Kakak." jawab Kenan ambigu yang sontak membuat Fara yang berbaring di sampingnya memicingkan mata tajam padanya. "Maksud Kakak, wanita dari masa lalu?" tanya Fara memastikan sembari
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-19
Baca selengkapnya

75. Kegalauan Ju Woon

"98,9%, 99,8%, 99,9%. Se- semuanya positif." gumam Ju Woon dengan suara bergetar setelah memeriksa 3 lembaran hasil tes DNA, masing - masing antara dirinya dan Kenan, Hyun Jae dan Kenan, serta Jung Hwa dan Kenan. Akhirnya Ju Woon memperoleh hasil tes DNA yang dilakukannya seminggu yang lalu, tepatnya sehari setelah pertemuan lamaran antara pihak keluarga Ju Woon dan pihak keluarga Nabila, dimana pada pertemuan tersebut, secara diam - diam tanpa sepengetahuan siapapun Ju Woon mengambil sampel helai rambut Jung Hwa dan Hyun Jae. Memang Ju Woon sudah menebak hasilnya akan seperti ini, namun setelah melihatnya secara langsung, tetap saja ia tak dapat mengendalikan debaran hatinya yang begitu hebat, saking takjub nan senangnya. "Ok, tenang Ju Woon! Sekarang kamu harus memikirkan apa yang harus kamu lakukan setelah ini." gumam Ju Woon lagi mensugesti dirinya sendiri agar tidak terbuai dan malah melakukan tindakan bodoh, seperti menemui Kenan sekar
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-19
Baca selengkapnya

76. Ada Apa Dengan Dokter Adnan?

"Bagaimana Dok?" "Sepertinya memang perlu dilakukan operasi lagi Prof." "Hufh..." Kenan menghembuskan nafas berat. Saat ini Kenan dan dokter Adnan tengah terlibat percakapan serius di bilik konsultasi pasien penyakit dalam sepeninggalan Mita beberapa saat yang lalu usai melakukan konsultasi dengan dokter Adnan. Dan hasilnya, seperti yang dokter Adnan katakan bahwa Mita perlu melakukan oeprasi lagi yang ternyata pencangkokan tumor yang dilakukan 3 tahun lalu tidak benar - benar mengangkat akar tumornya sehingga kembali tumbuh. "Maafkan saya Prof." ucap dokter Adnan dengan segenap rasa bersalah dan penyesalan. Ialah yang menjadi penanggung jawab pengontrolan kondisi Mita paska operasi 3 tahun lalu. Bagaimana ia bisa lalai hingga tidak menyadari bahwa akar tumor di otak Mita tidak terangkat? Ia benar - benar merasa bersalah dan menyesal atas kelalaiannya itu. Kenan menatap lurus tep
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-20
Baca selengkapnya

77. Kenan Ke Luar Negeri

3 hari kemudian... Semalam Kenan mendapatkan panggilan dari Swis yang mengabarkan bahwa ada sebuah operasi yang memerlukan langsung penanganannya. Dan di sinilah Kenan dan Fara berada sekarang di suatu landasan pribadi di bandara Soetta pada pagi buta kala waktu baru menunjukan pukul 05.30 PM. Usai shalat subuh tadi, mereka langsung berangkat ke sini dari apartemen. "Kamu beneran gak mau ikut sayang?" tanya Kenan agak sedih. Ya, hanya dirinya yang akan berangkat ke Swis, sedang Fara hanya datang mengantarnya sampai di sini. Saat ini keduanya saling berhadapan dan berpegangan tangan tepat di bawah tangga jet pribadi yang akan digunakan Kenan untuk penerbangannya. Tentu saja jet tersebut milik Kenan pribadi. "Hm, Fara juga sebenarnya pingin ikut. Tapi, Kakak tau kan kondisi Fara yang mabuk udara. Terlebih lagi Fara lagi hamil." jawab Fara juga tampak sedih. "Hufh..." Kenan menghembuskan nafas berat, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-20
Baca selengkapnya

78. Apa Tujuan Mita?

"Hufh..." untuk kesekian kalinya Fara mend*sah lesu. Saat ini masih pukul 10 yang berarti 4 jam lebih sudah ia berpisah dengan Kenan. Sungguh baru selama itu saja, ia sudah sangat merindukan Kenan setengah mati. Sembari duduk malas di kursi kebesarannya, ia membaringkan kepalanya miring di atas meja kerjanya.   "Hufh..." Nabila yang duduk di sisi seberang meja berhadapan dengan Fara, ikut - ikutan mend*sah. Bedanya, ia mend*sah jengah mendapati Fara yang sejak tadi terus mend*sah lesu. Tentu saja ia tahu apa yang sedang Fara alami, apa lagi kalau bukan galau akibat merindukan Kenan setengah mati. "Ayolah Far, ini baru 4 jam lebih loh. Dan lo udah kayak zombie hidup aja." ucapnya mencoba mengamati Fara sembari geleng - geleng kepala.   "Lo gak tau sih gimana rasanya jadi gue. Gue tuh gak bisa banget jauh - jauh dari Kak Ken." adu nya melankolis sembari terus mempertahankan posisinya.   Nabila memutar kedua bola matanya ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-21
Baca selengkapnya

79. Fara Gegana

Drrt drrt... Sekitar pukul 1 dini hari ponsel Fara yang terletak di atas nakas, bergetar notifikasi pesan masuk. Fara yang memang masih terjaga segera meraih ponselnya dengan penuh antusias, samar - samar ia dapat menebak siapa sang pengirim pesan tersebut. Benar saja, mata Fara langsung berbinar - binar bahagia kala melihat nama sang pengirim pesan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kenan, suaminya yang telah ia rindukan setengah mati seharian ini. 'Assalamualaikum sayang, Kakak udah sampe nih. Miss you more.' begitulah isi pesan Kenan yang dibubuhi emote icon 'mencium' total 3 buah diakhir kalimat pesannya. 'Waalaikumsalam, alhamdulillah. Miss you more too Kak.' balas Fara menyertakan total 3 buah emote icon 'mencium' pula di akhir kalimat pesannya. Drrt drrt... Tak sampai 10 detik kemudian ponsel Fara kembali bergetar. Kali ini bukan notifikasi pesan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-21
Baca selengkapnya

80. Pengagum Lama Fara

"Nak, nanti malam sepulang kerja, kamu langsung ke rumah tante Ami mu ya!" ujar Farzan menyuruh kepada Fara ketika mereka sedang sarapan bersama di ruang makan kediamannya. Ya, semalam waktu video callan dengan Kenan, Fara memang berada di kamar lamanya yang ada di kediaman Farzan, sang ayah. Rencananya selama Kenan berada di Swiss, Fara akan menginap di sini, sesuai usulan Kenan agar Fara tak merasa kesepian tanpa dirinya di apartemen. "Ngapain ke rumah tante Ami, Yah?" tanya Fara santai sembari terus menyuapkan makanan kedalam mulutnya. "Kamu masih ingat Andre kan?" alih - alih menjawab, Farzan malah bertanya balik yang agak tak nyambung menurut Fara. Sejenak Fara terdiam mencari nama 'Andre' dalam ingatannya "Maksud Ayah, Kak Andre, Keponakan Suaminya tante Ami, Om Ardan?" "Hm." Farzan mengangguk sembari mengunyah makanan dalam mulutnya. "Iya, Andre Keponakan Ardan. Dia baru m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status