Sussana berdecak, “Aku sedang tidak mood membicarakan apapun.” “Duduklah, kita harus bicara baik-baik.” Sussana bergeming, masih dalam posisi berdiri tanpa memandang Akbar. Akbar merengkuh Sussana kemudian mengarahkannya untuk duduk. Mengecek bekas luka di beberapa bagian tubuh Sussana, menatap sudut bibir wanita pujaannya yang terlihat darah mengering disudut itu. Menghela nafasnya, lalu menangkup wajah Sussana, "Kita bicarakan nanti, sayang. Aku akan panggil dokter," ujar Akbar. Sussana menahan lengan Akbar saat hendak beranjak, "Enggak usah, aku mau istirahat. Badan aku ‘tuh rasanya remuk gara-gara kamu semalam. Di tambah ada tante gila ngamuk." Akbar terkekeh, lalu mengacak rambut Sussana. "Kalau kamu mau perpanjang urusan ini, harus segera visum." "Enggak, aku mau tidur." Sussana merebahkan diri memunggungi Akbar. "Tidurlah, nanti malam kita lanjut lagi." Sussana berbalik, "Lanjut apa?" "Menurut kamu?" "Mas Akbar," pekik Sussana. "Aku masih capek." Akbar terkeke
Terakhir Diperbarui : 2022-06-18 Baca selengkapnya