Home / Romansa / Surat Dari Venus / Kabanata 21 - Kabanata 30

Lahat ng Kabanata ng Surat Dari Venus: Kabanata 21 - Kabanata 30

60 Kabanata

BAB 21 - Kebun Binatang

Terlihat anak - anak berseragam sama, bernyanyi dengan kompak dalam barisannya. Dua orang wanita yang berada di depan dan belakang barisan, membimbing perjalanan mereka mengelilingi kebun binatang. Beberapa orang yang melewati anak - anak itu tersenyum kagum. Keceriaan anak - anak itu mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain pula. Barisan itu pun berhenti di depan sebuah kandang harimau berwarna oranye bergaris dengan corak putih, yang begitu cantik. "Ini adalah harimau siberia ya teman - teman. Mereka biasanya tinggal di iklim yang dingin. Bulu yang tebal itu melindungi mereka dari hawa dingin," jelas wanita yang membimbing barisan depan. Anak - anak yang tadinya berbaris rapi, mulai berpencar meninggalkan barisan untuk melihat harimau itu lebih jelas. Namun ada salah satu anak yang menatap harimau itu dengan tidak tertarik. "Apakah kau tidak menyukainya, Ran?" tanya seorang anak laki - laki. "Aku ingin melihat rusa," jawabnya.
last updateHuling Na-update : 2022-03-09
Magbasa pa

BAB 22 - Nenek Lampir

"Permisi!!!" Ran, Kinan dan Sunny menoleh bersamaan, ketika mendengar teriakan itu. Kemudian mereka saling menatap dengan bingung. "Siapa yang bertamu selarut ini?" ucap Ran. Kinan lantas berdiri, "Bundaku," katanya kemudian berjalan keluar kamar. Ran dan Kinan pun mengikuti Kinan dari belakang. Terlihat Nenek Mariyati yang ikut terbangun karena teriakan itu, telah membukakan pintu. Nampak wajah penuh amarah dari Bunda Kinan yang memandang mereka dengan tidak suka.  Setelah Kinan mencapai pintu utama rumah, lengannya langsung ditarik oleh Ibundanya dan dibawa ke mobil. Namun Kinan meronta dan berusaha melepaskan diri hingga terjadi keributan. "Jika kamu tidak patuh, jangan harap bisa temui teman - temanmu itu!" ujar Bunda Kinan. "Aku udah dewasa Bunda, toh aku selama ini tidak menolak semua kehendak Bunda tentang perjodohan dan semuanya," balas Kinan kemudian menarik napas panjang, "Aku juga tidak membuat onar, dan mereka
last updateHuling Na-update : 2022-03-14
Magbasa pa

BAB 23 - Janji Temu Mendadak

Ran menempelkan sebuah perangko bergambar burung bangau yang cantik di sudut amplop. Kemudian ia mengangkat surat yang akan dikirimnya itu dan memandangnya lama. Setelah semalam bingung bagaimana ia menuliskan surat kepada Venus, hingga menghabiskan banyak kertas. Akhirnya pagi ini ia akan mengirim surat itu ke kantor pos. Lima tahun adalah waktu yang begitu lama, dan membuat Ran canggung. Terlebih lagi, selama ini ia tidak pernah menuliskan surat kepada Venus. Jadi ia bingung mengungkapkap perasaannya. Dan atas masukan Sunny, ia pun bisa menulis. Ran memasukan amplop itu ke dalam totebagnya, sembari memandangi dirinya di cermin. Hari ini ia mengenakan mini dress berwarna hitam, berlengan gelembung berwarna coklat susu. Rambut ia biarkan tergerai, tanpa aksesoris apapun. Ia terkekeh. Padahal ia tidak sedang akan berkencan dengan seseorang dan hanya mengantarkan surat, namun menghabiskan satu jam untuk berdandan. "Ran, udah siap? Ojolnya udah nunggu tuh," ujar
last updateHuling Na-update : 2022-03-14
Magbasa pa

BAB 24 - Halte Bus

"Sunny!! tunggu aku, please!" teriak Ran dari kejauhan sambil berlari, berusaha mengejar Sunny.Sunny masih melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun. Pikirannya benar - benar campur aduk. Ia sangat berharap Ben dan gengnya dihukum, agar dirinya beserta anak - anak yang dibully tidak lagi merasakan sengsara. Namun kini ia mendapatkan uang dengan jumlah cukup besar, bisa untuk biaya perawatan ayahnya yang hampir diusir dari rumah sakit.Sunny menghentikan langkahnya di bus dan berdiri di belakang orang - orang yang mengantri untuk naik bus. Sesekali ia memperhatikan Ran yang semakin dekat dengannya. Ketika mendapat gilirannya, ia tersenyum sembari melambaikan tangannya pada Ran.Ran telat mencapai Sunny, saat bus mulai bergerak pergi. Sahabatnya itu menatap dirinya dari balik kaca bus dengan mata yang berkaca - kaca. Kemudian tangan Sunny terlihat membentuk sebuah kode angka enam, yang berarti dia ingin sendiri.
last updateHuling Na-update : 2022-03-15
Magbasa pa

BAB 25 - Hotel

Ran turun dari bus disambut dengan Kinan yang membawakan payung padanya. Mereka bergandengan tangan menuju hotel bintang lima yang berada di seberang halte. "Dimana Sunny? Aku kira bersamamu," ujar Kinan. Ran menceritakan semua yang terjadi secara rinci pada Kinan, hingga mereka mencapai hotel. "Jadi kasusnya selesai begitu saja? Sunny menyerah?" "Sepertinya Sunny butuh uangnya," jawab Ran menduga - duga. Sunny melipat payung yang tadi ia kenakan, lalu ia berikan pada satpam hotel. "Aku merasa gak guna karena biarin dia sendiri," tukas Kinan. Ran menghembuskan napasnya. Kemudian merangkul Kinan dan berkata, "Kita hibur Sunny nanti setelah dia selesai sama dirinya sendiri. Dia perlu waktu." "Kalo gitu, nanti kita beli gaun yang indah untukmu dan Sunny. Kalian pakai waktu ulang tahunku, oke?" balas Kinan bersemangat. "Harusnya kami yang m
last updateHuling Na-update : 2022-03-23
Magbasa pa

BAB 26 - Noda Kopi

BUG! PRANG!!! Gelas berisi kopi terjatuh di lantai, hingga mengotori pakaian yang Ran kenakan. "Maaf," ujar seorang wanita yang menabrak Ran barusan. Ran memungut totebag-nya yang jatuh di lantai, sembari menyapu noda kopi di pakaiannya. "Aduh, aku mengotori pakaianmu, bagaimana ini?" "Tidak masalah, ini bukan pakaian mahal kok," balas Ran sembari menegakkan tubuhnya. Ketika menatap wanita itu, Ran terpukau melihat wajah cantiknya. Begitu elegan dan anggun. Kulitnya seputih porselen, dan memiliki mata yang begitu jernih. Belum pernah ia melihat seseorang yang sangat cantik di dunia nyata. Selama ini hanya melihat dari layar televisi atau ponsel. "Jangan gitu, ikutlah denganku, mari berganti pakaian," ujar wanita itu, menyadarkan lamunan Ran. Ran menggeleng, menolak ajakan wanita itu, merasa tidak masalah dengan noda di bajunya. Namun, wanita itu  tidak mendengar penolakan Ran, dan menarik lengan Ran untuk berjalan
last updateHuling Na-update : 2022-03-23
Magbasa pa

BAB 27 - Dunia Begitu Sempit

Mulut Kinan ternganga ketika mendapati Ran yang sudah berganti pakaian, muncul dari balik lift. Mini dress di atas lutut dengan motif bunga, yang menampilkan bahu cantik Ran, membuat gadis itu tampak mempesona. "Darimana saja kamu? Apa yang terjadi?" ujar Kinan. "Kinan, apa kabar?" sapa Elina. Kinan lantas menoleh menatap Elina. "Eh Kak Elina?" balasnya kemudian menghambur ke pelukan wanita itu. Ran menatap Kinan dan Elina bergantian, penuh dengan pertanyaan. "Kak Elina tambah cantik, astaga... ada acara juga disini?" seru Kinan dengan bahagia. Elina tersenyum. "Aku menginap disini, Kinan. Kamu sendiri?" Kinan menautkan tangannya, di lengan Ran. "Aku dan sahabatku sedang survei untuk acara ulang tahunku. Kak Elina datang ya, bawa suami yang katanya ganteng itu. Sayang sekali aku tidak bisa hadir di pernikahan Kak Elina," cerocos Kinan. Ran terkejut mengetahui fakta, bidadari cantik yang ia temui ternyata sudah menikah. Melihat postur tubu
last updateHuling Na-update : 2022-03-24
Magbasa pa

BAB 28 - I Remember You Like Yesterday

Sunny berjalan mondar - mandir di depan pintu ruangan oerasi, sembari mengingit jarinya. Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 malam, namun dokter belum juga keluar untuk memberitahukan hasil operasi ayahnya. Ibu Sunny dan sang adik duduk di bangku panjang dengan lesu. Hati yang hancur, diam - diam memanjatkan doa, berharap ada keajaiban yang datang pada mereka. "Sunny, lebih baik kamu pulang dulu, besok Arini sekolah," ujar Ibunya. Sunny berjalan menghampiri Ibunya dan berjongkok di depan wanita itu. "Aku tidak akan pulang, sebelum operasi selesai, Ibu." Sang Ibu mengusap kepala Sunny penuh kasih. "Ibu tidak akan tanya lagi darimana kamu mendapatkan uang itu, asalkan kamu pulang ke rumah. Besok kamu juga sekolah kan," katanya dengan lembut. Kabar yang Sunny bawa ke rumahnya siang tadi setelah mendapatkan sejumlah uang, membuat ibunya murka. Sampai terjadi perdebatan panjang, karena ibunya menganggap Sunny melakukan pekerjaan tidak senonoh. Mengi
last updateHuling Na-update : 2022-03-24
Magbasa pa

BAB 29 - Pelindung Yang Menjelma Sebagai Penjahat

Dulu mereka dipisahkan karena hukum manusia, sekarang dipisahkan oleh hukum Tuhan. **flashback** “Kau akan tau rasanya, nikmatilah... sayang sekali jika tubuhmu tidak kunikmati lebih dulu sebelum diberikan pada para saudagar itu,” kata Sudirman. PYAAARR!!!! Darah muncrat dari kepala Sudirman, mengenai pakaian yang Ran pakai. Sudirman tumbang dengan darah yang mengalir deras di lantai. Tatapan Ran menjadi kosong, ketika tidak ia rasakan lagi denyut nadi di leher ayahnya. Ia lemparkan guci yang tadi ia gunakan untuk memukul ayahnya itu ke sembarang arah, dan berlari keluar kamar. Ibunya yang tadinya terduduk di lantai dengan putus asa, bangkit dengan tubuh bergetar ketakutan, melihat penampilan putrinya. Baju koyak dengan bercak darah di sekujur tubuh, dan bau amis yang menyengat. "Ran, apa yang terjadi?" t
last updateHuling Na-update : 2022-03-25
Magbasa pa

BAB 30 - Aula Sekolah

"Adit!!" Teriak Ran dari arah kejauhan sembari melambaikan tangan. Adit menoleh dan membalas lambaian tangan itu, lalu berjalan menghampiri Ran. "Udah nganter surat izinnya Sunny?"  kata Adit dengan bersemangat. "Udah, aku kasih ke wali kelasnya tadi. Oh ya jadinya kelas kita pake ruangan apa untuk KBM?" "Angga masih rapat sama ketua kelas yang lain di ruang guru," jelas Adit. Beberapa detik setelah Adit menjelaskan kondisi jam pelajaran mereka yang tersendat karena masih ada perbaikan bangunan paska kebakaran, Angga datang. Lantas anggota kelas lain yang tadinya berpencar, mulai berkumpul mengerumuni Angga. Dari arah gerbang, terlihat Kinan berlari dengan napas terputus - putus menghampiri teman - teman kelasnya itu. Ia hampir terlambat dua menit, namun tidak ada pendisiplinan orang yang terlambat hari ini, dikarenakan guru - guru sangat sibuk. Kinan menepuk bahu Ran dan Adit. "Hoi, aku ketinggalan berita gak?" tanyanya s
last updateHuling Na-update : 2022-03-30
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status