Beranda / Romansa / Surat Dari Venus / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Surat Dari Venus: Bab 31 - Bab 40

60 Bab

BAB 31 - 7 Years Of Love

"Dateng ya di acara ulang tahunku," ujar Kinan sembari memberikan sebuah amplop pada Angga.Angga menerima amplop itu dan membuka isinya.To: AnggaYou Are Invited!Please join and come to my 18th birthday party that will be held on:Sunday, February 21th 20215 – 7 pmBallroom Hotel Tentrem, YogyakartaLove,KinanAngga menutup amplop itu kembali dan memasukannya ke dalam saku celana. "Seminggu lagi ya habis UAS, oke deh, thanks Ki," katanya sembari tersenyum kemudian berlalu meninggalkan Kinan.Mata Kinan berbinar dengan senyuman berseri - seri, ketika mendapatkan senyuman manis itu. Ia menyenggol Ran yang berdiri dengan tenang di sampingnya, untuk menyalurkan kebahagiaannya."Kalo suka confess aja, ntar nyesel loh, keburu diambil orang," tukas Ran.Kinan mendengus. "Yakali aku confess, gaad
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Baca selengkapnya

BAB 32 - Liar

Di dalam perpustakaan, petugas piket telah berkumpul. Ran adalah orang terakhir yang memasuki ruangan setelah Aksa, selaku guru pengawas piket hari itu. Kemudian Aksa membagi petugas menjadi tiga kelompok, beserta tugasnya agar lebih efektif. Siswa perempuan, mendapatkan bagian menata buku yang ada dalam kardus. Untuk siswa laki - laki, mendapatkan bagian yang lebih berat, seperti menata rak buku, dan mengangkat barang berat lainnya. Sebelum rak ditata, semua anggota membersihkan debu dari sisa - sisa semen yang berada di lantai dan jendela. Semuanya terlihat kooperatif, meskipun ada yang bermalas - malasan. Setelah debu dibersihkan, rak buku yang baru dibeli, dimasukan ke dalam perpustakaan. Dibariskan rapi, sesuai arahan Aksa. Buku - buku yang telah dikelompokkan berdasarkan jenisnya, mulai diletakkan berurutan di rak. Mereka bekerja dengan baik sesuai tugasnya, dan penataan perpustakaan hampir selesai.  "Ran, setelah ini mau makan bersamaku?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-31
Baca selengkapnya

BAB 33 - Rain And Tears

Ran berlari menembus hujan, membiarkan tubuhnya basah, dan tak peduli tatapan orang - orang yang menatapnya. Sekalipun ia ingin sekali bertemu dengan Venus, bukan seperti ini caranya. Ternyata bukan dia yang tidak mencari dan berusaha menemukan pria itu. Tetapi pria itulah yang selama ini menyembunyikan diri dan tidak mau ditemukan. Ran merasa selama ini ia hanya membuang-buang waktu, berharap pada orang yang sama sekali tidak mengharapkannya. Ternyata Tuhan berbaik hati menunjukan jawaban untuk membuatnya sadar, sekalipun dirinya menjadi hancur berkeping-keping untuk menyambut jawaban itu. Adit yang berteduh di kanopi parkiran, mencoba memanggil Ran untuk mengajak gadis itu berteduh. Namun tidak ada jawaban, hingga membuatnya harus menerjang hujan, menghampiri gadis itu. "Ran, mau kemana?" ujar Adit sembari menarik lengan Ran dan membuat gadis itu berbalik menghadap padanya. Betapa terkejutnya Adit ketika mendapati mata Ran merah, dengan bulir air ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-31
Baca selengkapnya

BAB 34 - Gak Peka

Adit mengarahkan motornya masuk ke dalam parkir basemen, sebuah apartemen. Ia menghentikan motornya tak jauh dari tangga yang mengarah ke apartemen tersebut. Kemudian ia turun dari motor sembari melepaskan helm yang dipakainya, dan ia letakkan di atas motor."Ini dimana Dit?" tanya Ran sembari turun dari motor dibantu oleh Adit."Hujan di luar masih deras Ran, ini tempat terdekat dari sekolah kita. Rumahku," kata Adit ragu - ragu, "Kamu gapapa kan?"Ran mengangguk, lalu menata rambutnya yang acak - acakan karena helm.Ran dan Adit pun berjalan menaiki tangga tersebut, menuju ke lantai dua, dimana unit apartemen Adit berada.Sesampainya disana, Adit memasukkan kode sandi apartemen-nya, dan membuka pintu tersebut, mempersilahkan Ran masuk.Ran melepaskan jas hujan yang ia pakai, lalu ia berikan pada Adit sebelum memasuki apartemen tersebut. Kemudian Ran melangkah masuk hati - hati, sembari mengamati tata ruangan berukuran 25 meter persegi itu."Aku tinggal
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-31
Baca selengkapnya

BAB 35 - Teko Ajaib Aladin

"Ran mau nonton film apa?" tanya Adit.Ran melihat kedua tangannya di depan dada, sembari mengamati deretan poster film yang sedang tayang hari itu. Tidak ada film yang menarik perhatiannya. Film yang ingin dia tonton, sudah tidak tayang lagi, padahal waktu itu ia telah membeli tiket untuk menonton bersama Sunny. Sayangnya pertemuan dengan Aksa merusak rencana menonton itu.Mengingat Aksa, Ran kembali murung. "Aku gak tahu, ikut aja.""Atau mau beli es krim Ran?"Ran menoleh, menatap teman kelasnya itu. "Boleh, itu lebih baik, habis itu mau mampir ke toko buku gak?" Adit mengangguk setuju. "Why not?"Setelah mengisi perut dengan mie ayam dan es kelapa muda beserta camilan yang Adit beli siang tadi, mereka langsung menuju mall. Tepat ketika hujan mulai reda.Ide itu muncul dari Adit yang ingin menghibur Ran. Setelah mendapati sisa-sisa kesedihan dibalik mata gadis itu.Sesampainya di tempat es krim yang terkenal di mall itu, mereka menuju kasir untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-01
Baca selengkapnya

BAB 36 - Kambuh

Sepanjang film berlangsung, terdengar tangis sesegukan dari para penonton. Ran sendiri mencoba menahan diri dengan menautkan kedua tangannya. Karena jika ia tidak menahan dan melepaskannya begitu saja, dirinya akan semakin tidak terkontrol. Ia tidak ingin menjadi beban dari teman-temannya. Seketika ponsel Adit bergetar. "Aku keluar dulu ya, terima telepon," katanya pada Ran. Ran mengangguk. Kemudian Adit berjalan keluar, dibimbing penjaga bioskop. Ia berdiri di pojok dekat kamar mandi, dan langsung menerima panggilan tersebut. "Halo Pak Aksa?" ujarnya menyapa seseorang yang berada di seberang panggilan itu. "........." "Di bioskop, menonton film Kukira Kau Rumah, sama Angga dan Kinan." Tut! Seketika panggilan telepon mati, setelah Adit menyebutkan kegiatan yang dilakukan Ran saat ini. Adit memandang ponselnya selama beberapa detik. Ia sendiri agak bingung dengan tingkah gurunya itu. Ini bukan jam pelajaran, kenapa harus memantau kegiatan muridnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-03
Baca selengkapnya

BAB 37 - Effort

Sunny berlari menghampiri Ran dan Kinan yang sedang sibuk menyapu lantai aula. Lalu dengan brutal, ia merangkul kedua sahabatnya itu, hingga hampir terjatuh. "Hai guys, apa kabar?" katanya, Kinan berbalik badan dengan bersemangat, hingga menjatuhkan sapu yang ia pegang ke lantai. Sudah tiga hari setelah upacara pemakaman Ayahnya, Sunny tidak berangkat sekolah.  Ia dan Ran khawatir, Sunny tidak akan bisa mengikuti Ujian Akhir Semester. Ia sempat mengira Sunny akan putus sekolah, dikarenakan masih berduka dan trauma setelah kecelakaan yang menimpanya. Karena di sekolah, Sunny akan bertemu lagi dengan orang-orang yang membulinya, sekalipun dirinya sendiri tidak tahu persis siapa pelaku yang membully Sunny. Ran berbalik badan dan memeluk kedua sahabatnya itu dengan lemas. Suasana hatinya masih tidak baik semenjak mengetahui kebenaran tentang siapa sebenarnya Aksa. Sebuah kebenaran yang belum mampu ia ceritakan kepada Kinan dan Sunny. Sunny menatap Ra
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-05
Baca selengkapnya

BAB 38 - Diskusi

Angga mengumpulkan seluruh anggota kelasnya di kantin sekolah, untuk mendiskusikan acara class meeting yang akan berlangsung minggu depan. Yaitu tepat setelah Ujian Akhir Sekolah dilangsungkan. Angga membagikan selebaran yang berisi lomba dan persyaratan dari panitia class meeting kepada teman-temannya. "Oke kita bahas lomba olahraga dulu ya. Disini ada voli, basket, futsal, dan marathon. Siapa yang mau mengajukan diri?" kata Angga. Adit lantas menunjuk beberapa orang yang akan bergabung dalam tim basket dan futsalnya. Ia sendiri menguasai semua bidang lomba yang Angga sebutkan. Namun hanya dua lomba itu yang waktunya tidak bertabrakan, dan bisa ia sanggupi. Angga pun menyetujui keputusan Adit, jika orang-orang yang ditunjuk tidak keberatan. "Aku ikut marathon!" teriak Kinan bersemangat, "Kayaknya seru, aku gabung aja." Angga menatap Kinan dengan heran. "Kau yakin? Rutenya jauh loh," ujarnya. "Bisa aku sanggup, masuki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-05
Baca selengkapnya

BAB 39 - Quality Time

Setelah membeli gaun yang mereka inginkan, Ran, Kinan dan Sunny berhenti di sebuah kedai makanan. Kedai yang selalu mereka kunjungi. Kedai itu menjual berbagai jenis ricebowl, dan minuman yang disukai anak muda saat ini. Mereka bertiga memang memiliki selera makanan yang sama, dan cenderung mudah jika memilih makanan saat bersama. Mereka memilih tempat duduk yang tak jauh dari kasir, selagi menunggu pesanan disiapkan. "Oh ya Sunny, kamu gak kerja lagi jadi ojol?" tanya Ran. "Akunku kena banned setelah kejadian kecelakaan itu karena aku gak menyelesaikan pesanan customer. Baru aku urus kemarin dan masih proses," jawab Sunny. "Loh kamu gak jelasin ke kantornya kondisimu saat itu?" tanya Kinan. "Customer udah terlanjur kasih bintang satu. Mau tidak mau aku harus nunggu," jelas Sunny dengan wajah murung. Ran menghembuskan napas pelan sembari meraih tangan Sunny dan mengusap punggung tangan itu. "Gapapa... nanti aku bantuin cari kerja. Atau
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-08
Baca selengkapnya

BAB 40 - Rencana Gila

"Aku bertemu dengan Venus," kata Ran yang membuat kedua sahabatnya menghentikan kegiatan mereka dan menatapnya dengan terkejut.  "Kapan? Dimana? Masih ganteng? Cepet jelasin!!" ujar Kinan tidak sabar. Ran meletakkan sendok makanannya, dan menjadi murung. "Apakah dia tidak sesuai ekspektasimu? Atau jadi jelek?" tukas Sunny mencoba menebak jawaban dari raut wajah Ran. ** "Ternyata dia Pak Aksa." "APA???!!!" seru Kinan dan Sunny bersamaan. "Gimana bisa?" kata Sunny. Tidak ada jawaban dari Ran. "Tunggu dulu... kalo iya, kenapa kamu gak mengenali Venus? Eh maksudku Pak Aksa?" tukas Kinan. Sunny pun mengangguk setuju dengan pernyataan Kinan barusan, yang terdengar masuk akal. "Terakhir ketemu Venus aku berumur sepuluh tahun. Beda banget sama Venus yang aku lihat, meskipun setelah aku amati gak jauh berbeda. Dari mata, bibir dan hidung, masih sama," kata Ran semb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status