Home / Romansa / Surat Dari Venus / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Surat Dari Venus: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

BAB 41 - Kencan Buta

Hari kencan buta yang dimaksud Kinan pun tiba. Ran turun di halte tak jauh dari tempat perjanjian kencan buta. Ia berjalan dengan pelan sembari menatap dirinya di pantulan kaca dari setiap store yang ia lewati. Selama tujuh belas tahun hidupnya, ia memang tidak pernah mengenal pria untuk dijadikan pasangan. Jadi ia khawatir, karena tidak berpengalaman akan membuat pasangan kencan butanya canggung. Ran merapikan pakaiannya, dan memastikan tidak ada yang salah padanya. Ia tidak tahu siapa pria yang akan dia temui, karena sistem kencan ini memang begitu. Informasi yang ia dapatkan juga sedikit dari mentor kencan buta itu. "Ran!" teriak seseorang dari arah belakang, yang membuat Ran menoleh. Ternyata orang itu Sunny yang sedang berlari mengarah padanya. "Kamu dari tadi dipanggil kenapa gak noleh sih," ujar Sunny. Ran tidak menjawab, lantas melanjutkan langkahnya meninggalkan Sunny yang sedang mengatur napasnya. Sunny berdecak kesal
last updateLast Updated : 2022-04-17
Read more

BAB 42 - I Have Crush On You

Kenzo berlari ke tempat sampah, dan memuntahkan cairan dari perutnya. Kinan pun segera mengejar pria itu dan membantu menepuk punggungnya. "Kalo takut, bilang, gausah sok jagoan," tukas Kinan sembari terkekeh. Kenzo mengusap bibirnya dengan tisu pemberian Kinan, dan menatap gadis itu tajam. Kemudian tiga pasangan lainnya menyusul, setelah keluar dari rumah hantu. Alan yang memang memiliki sifat jahil, mengejek Kenzo habis-habisan hingga membuat pria itu kesal. Sifat jahil yang mengundang ejekan dari yang lain, kecuali Ran. Perhatian Ran sedang teralih pada seorang pria yang tadi tidak sengaja ditubruknya, ketika bertemu kuntilanak. Pria itu berjalan cepat, hingga sosoknya ditelan oleh keramaian Malioboro. Ia hanya melihat wajah pria itu sekilas, namun tampak tak asing baginya, hingga berniat memastikan. Alan yang menyadari Ran sedang sibuk sendiri, menghampiri gadis itu. "Kamu mau makan sesuatu gak, sebelum pulang?" tanyanya. "Maaf aku
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

BAB 43 - My Boss

Ujian Akhir Sekolah telah berakhir, bersamaan dengan gedung kelas bekas kebakaran yang selesai direnovasi. Kini, kelas sebelas jurusan IPS telah menempati ruangan mereka masing-masing. Jadi mereka bisa secara privat menyiapkan lomba-lomba dalam class meeting, tanpa merasa terganggu atau menggangu yang lain. "Nanti gak usah terlalu banyak hiasan, ribet, minimalis aja," kata Aldi memberi saran kepada tim penjaga bazaar kelasnya. Tim itu terdiri dari empat orang termasuk dirinya. Empat orang itu dibagi lagi menjadi dua tim untuk bergantian menjaga, karena bazaar dilaksanakan dari jam 3 sore hingga jam 8 malam. Mengikuti rundown panitia, puncak acara class meeting berlangsung lebih lama karena banyaknya kelas yang menampilkan pertunjukan. Ditambah lagi, sekolah mereka mengundang guest star dari band lokal sebagai penutup, yaitu Guyon Waton. Band dari Jogja dengan genre musik dangdut, yang sekarang sedang naik daun. "Iya aku setuju. Berar
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

BAB 44 - Maraton

Keesokan harinya, Ran berbaikan dengan Angga setelah perdebatan kemarin. Tetapi, Ran mengundurkan diri sebagai koordinator bazaar. Ran menyadari bahwa dirinya tidak bisa melakukan tugas itu karena tidak percaya diri. Angga bahkan sampai memohon padanya dan mencoba menjelaskan situasi, namun Ran tetap menolak. Akhirnya Ran tidak ikut andil dalam acara class meeting dan jadi penonton saja.Kini Ran menemani Kinan yang sedang menunggu giliran lomba lari maraton, di garis start."Maafin aku ya, kita gak bisa promosii dessert karena aku mengacaukan semuanya. Bener kata Angga," ujar Ran pada Kinan."Gak masalah, kita tunda dulu aja ya, bentar lagi kan kelas dua belas pasti bakal sibuk. Waktu kuliah aja kita jualannya," balas Kinan, mencoba menenangkan Ran."Ini Ki yang kamu cari, madu energi," ujar Sunny dengan terbata setelah berlari mengambil madu untuk Kinan yang tertinggal di kelas, sesuai janjinya.Kinan tersenyum lebar lalu mengambil madu itu, dan
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

BAB 45 - Kembali Ditaklukan

Sunny berjalan mengendap, sembari menoleh ke belakang mengawasi setiap orang yang ia lewati agar jejaknya tidak diketahui. Ia bersembunyi dibalik pohon ke pohon, hingga mencapai sebuah gedung terbengkalai yang terletak di belakang sekolahnya. Di depan gedung itu, Sunny mengepalkan kedua tangannya sembari mendongak ke lantai atas yang dirambati oleh ilalang liar. Gedung itu nampak seperti rumah hantu yang ia kunjungi semalam ketika kencan buta. Beberapa ingatan yang pernah Sunny lalui dalam gedung itu, mulai muncul. Ingatan yang selama ini datang menghantui mimpi-mimpinya. Ingatan yang ingin ia patahkan hari ini, untuk melanjutkan hidup. Setelah berdoa dan menguatkan diri, Sunny melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung itu. Setiap ruangan yang ia lewati, begitu menempel di memorinya. Ia teringat ketika pertama kali masuk ke dalam gedung, ia bergetar ketakutan karena membayangkan hantu muncul di depannya. Namun setelah keluar dari gedung itu ia sadar, bu
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

BAB 46 - Party

Para peserta cabang lomba lari maraton mulai terlihat dari jauh. Salah satu perwakilan kelas MIPA 2 memimpin di depan. Penonton mulai menyorakan kelas jagoan mereka masing-masing. Mendengar keriuhan itu, Ran lantas bangkit dari duduknya. "Dit, ayo," ujarnya sembari menarik lengan Adit. Sesampainya di tempat lomba, salah satu peserta dari MIPA yang tadinya memimpin di depan tumbang. Teriakan histeris yang menyayangkan hal itu saling bersahutan. Lalu di belakang tampak Kinan yang berlari dengan napas terputus-putus, dan bermandikan keringat. Di belakang Kinan seorang perwakilan dari kelas IPS 3 dan Angga menyusul. "Kinan!!! Lari!!!" teriak Ran memberi support pada sahabatnya itu. Adit pun ikut tersulut untuk menyemangati teman-temannya, akibat teriakan Ran. Beberapa detik kemudian, akhirnya Kinan sampai di garis finish. Ran dan teman-temannya merayakan kemenangan itu. Kinan sampai diangkat dan diterbangkan ke atas, seperti sedang festiva
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

BAB 47 - Inget Ya!

"Ran, Sunny kalian di lantai enam ya, kamar 608," ujar Kinan sembari menyodorkan card hotel pada Ran.Setelah menerima card itu, Ran dan Sunny masuk ke dalam lift untuk menuju ke kamar mereka. Sedangkan Kinan menuju kamar suite room yang dipesan khusus oleh keluarganya.Usai acara class meeting tadi, Kinan memang membawa kedua sahabatnya itu untuk langsung ke hotel, karena acara ulang tahunnya berlangsung esok hari. Meskipun dimualainya acara utama pada sore hari, ia ingin kedua sahabatnya itu merasakan akhir pekan di hotel.Sesampainya di kamar, Ran dan Sunny melepar tubuhnya ke kasur. Seharian beraktivitas di sekolah, membuat tubuh mereka letih. Tidak ada obrolan yang mereka bangun, sampai beberapa detik lamanya. Maing-masing sibuk melemaskan otot dalam tubuh.Ran menghembuskan napas pelan. "Kapan-kapan aku ingin mengajak Nenek Mariyati liburan deh," gumamnya."Kenapa gak diajak sekalian tadi?" tanya Sunny."Udah aku ajak, tapi gak mau ikut karena ada janjian sama Mbok Darmi ke pasar
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

BAB 48 - Pelukan Tiba-tiba

Keesokan paginya, Ran dan Sunny diundang Kinan untuk sarapan bersama keluarga besarnya di taman hotel. Kinan menjemput mereka berdua di kamar, tiga puluh menit sebelum sarapan dimulai, untuk melakukan briefing pada mereka. Mengingat keluarganya yang begitu kaku. Kinan menjelaskan tata cara makan yang selama ini dia pelajari, secara kilat kepada dua sahbatnya itu. Tentang bagaimana duduk, meletakkan alat makan, meminum teh, dan mengunyah. "Tau gitu, kita gak usah ikut. Mana ini masih jam enam pagi, Kinan," tukas Sunny yang terlihat bermalas-malasan di sofa. "Pagi-pagi buta disuruh make up dan pakai dress begini," tambah Ran. Kinan menghembuskan napasnya, sembari duduk di pinggiran tempat tidur. "Ini yang aku rasakan tiap hari sebelum berangkat sekolah. Ada keluarganya Ben, aku gak mau sendiri, butuh kalian disana," balasnya. Melihat wajah murung Kinan, Ran mengumpulkan tekadnya untuk mempelajari hal-hal yang Kinan ajarkan tadi. Ran kembali foku
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

BAB 49 - Pewaris Tahta

Pukul 16.00 WIB Pesta ulang tahun Kinan dimulai sejam lagi. Namun Kinan menghilang sejak perang dingin di acara sarapan pagi tadi. Bahkan orang tua Kinan sampai mengerahkan bodyguard untuk mencari putri mereka di seluruh kota. Ran dan Sunny ikut membantu, diantar oleh Raka. Kini mereka bertiga sedang menuju tempat karaoke yang biasanya Kinan kunjungi bersama Ran dan Sunny. Letaknya lumayan jauh dari perkotaan, dekat pantai. Sebuah tempat yang menjadi rumah pelarian tiga sahabat itu ketika sedang ada masalah. "Baru pertama kali aku melihat Bunda Kinan mengutarakan emosinya dengan jelas. Bukankah dia wanita elegan?" celetuk Raka sembari fokus menyetir. "Kami sudah sering melihatnya," balas Ran. "Lebih tepatnya sering dimarahi, yah begitulah Bunda Kinan membenci kami," tambah Sunny. Raka membelokkan mobilnya di tikungan, ketika melihat papan nama tempat karaoke yang disebutkan Ran sudah terlihat. "Kalo boleh tahu, apa hubungan Ban
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

BAB 50 - Sexy, Elegan

Orang tua Kinan terlihat berjalan mondar-mandir di depan pintu ballroom hotel. Tamu undangan sudah memenuhi ballrom, sedangkan sampai saat ini belum ada perkembangan dari pencarian putrinya. Tidak mungkin mereka akan membubarkan tamu undangan begitu saja, tanpa alasan yang jelas. Namun lebih tidak mungkin lagi jika mereka mengatakan hal yang sebenarnya, karena itu akan melukai reputasi perusahaan. Salah seorang pengawas pesta ulang tahun Kinan yang merupakan staff hotel, berjalan menghampiri Ayah Kinan. Pria itu terlihat membisikkan sesuatu. "Lanjutkan saja acaranya," kata Ayah Kinan memberi perintah, yang membuat staff itu terkejut. Andini pun menghampiri suaminya dengan tatapan shock. "Apa maksudmu? Kau sedang bunuh diri?" bisiknya. Ayah Kinan tak menggubris, dan meminta staff itu untuk segera melaksanakan perintahnya. Kemudian seketika dari arah pintu hotel, muncul seseorang yang menjadi bintang pesta hari itu. Ayah Kinan tersenyum menyaksi
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status