Dinda masih memperhatikan Danang yang mematung. Bulu matanya yang lentik akibat sentuhan tenaga profesional pun berkedip membuatnya tampak seperti boneka. “Mas Danang,” panggil Dinda yang lagi-lagi mengejutkannya. Danang pun mendengkus kesal, ia masih ragu untuk menceritakan masalah ini pada Dinda. Apa mungkin Dinda bisa dipercaya olehnya. Lelaki berdasi merah ini pun mengetuk-ngetukkan jemari pada meja kemudian mendongak, “Nggak ada apa-apa Din, lupakan saja pertanyaan saya tadi.” Dinda mengerutkan keningnya, berpikir kalau ada yang aneh dengan Danang. “Dinda udah selesai makannya? Kalau udah kita mending balik ke kantor saja, ada hal yang harus saya kerjakan,” ajak Danang menyisakan tanda tanya pada Dinda. Akhirnya Danang memutuskan untuk tidak menceritakan masalahnya lebih dalam pada Dinda. Namun tak dapat dipungkiri kal
Last Updated : 2022-04-13 Read more