Parni, Anton, dan juga Bu Miranti sudah duduk di teras rumah keluarga Bu Farida. Hening, tidak ada pembicaraan apa pun di antara ketiganya, sampai bibik datang membawakan minum."Mari, diminum tehnya," ujar bibik mempersilakan."Terimakasih, Bik," ujar Parni dengan lembut. Bibik kembali ke dapur sambil membawa nampan, di dalam sudah ada Suraya yang menunggu kembalinya bibik dari teras. Ia penasaran, selain Anton, adik iparnya Parmi, siapa wanita yang bersama Parni, terlihat seperti orang mampu."Mereka bicara apa, Bik?" tanya Suraya saat bibik kembali ke dapur."Pada diem aja, Non," jawab bibik."Oh, Parni tipe wanita irit bicara, jika tamunya juga irit bicara, saya pastikan di depan sana hening seperti kuburan," ujar Suraya yang diikuti anggukan oleh bibik.Kembali ke keadaan di teras, Parni masih menunduk, tidak ingin melihat wajah iba Bu Miran
Read more