Home / Pernikahan / BAHAGIA SETELAH BERPISAH / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of BAHAGIA SETELAH BERPISAH: Chapter 71 - Chapter 80

98 Chapters

71. Sakit Semua

Bahagia Setelah Berpisah 71 **  "Kenapa kamu, Lia?" tanya Hamdan panik ketika dia mengeluh perutnya sakit. Lia meringis merasa kesakitan.  "Nggak tahu, Mas. Perutku sakit. Bawa aku ke dokter!" perintah wanita itu dengan panik. Hamdan yang bingung langsung menggendong istrinya itu. Dia mengunci pintu dan dengan motornya bersegera ke dokter. Lia kesakitan, apa yang terjadi dengan istrinya. Semoga saja tak apa-apa.  Lia di tangani dokter setelah sampai dan langsung di beri obat. Wanita itu kini tertidur. Dokter berkata kalau dia kelelahan dan stress.  "Jangan biarkan dia banyak pikiran, Pak. Karena bisa saja mengganggu nya. Dia lagi hamil dan kondisi nya kurang bagus," ucap dokte
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

72. Hamil

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 72. **PoV Author Netra Yuni melotot mendengar ucapan Ambar. Apa katanya dia hamil. Kok bisa? Apakah dia ena-ena dengan pacarnya? Siapa pacar nya? Apakah lelaki dulu yang kami tak sengaja bertemu di mall atau yang lain? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang Yuni ingin dapat jawabannya.  "Kenapa, Mbak?" tanya Rosita yang ada di samping nya.  "Ambar hamil!" sergah Yuni  dengan wajah terkejut. "Dia belum nikah, 'kan?" tanya nya. "Belum!"  "Kok bisa?"  "Entah, dia k
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

73. Siapa Dia?

Bahagia Setelah Berpisah 73. **PoV Author "Bapak!" Hamdan terkaget melihat Bapaknya sudah ada di depan. Dia datang namun diam saja. Apakah Bapak mendengar percakapan mereka barusan. Saat Hamdan berucap kata 'Bapak' Ambar bersegera datang melihat. Dan dia sama saja terkejut.  "Bapak!" cicit nya juga pelan. Pak Hasan, Bapak mereka mencebik pada putera dan putrinya. Hamdan dan Ambar sama saja. Membuat malu keluarga, rasanya dia malu pada mereka berdua seakan tak diajarkan norma dalam masyarakat apalagi agama.  Masa mereka berdua melakukan zina sebelum menikah. Hamdan lebih dulu menghamili anak perempuan orang dan Ambar hamil oleh lelaki lain. Memalukan. Siapa yang menghamilinya. Bapaknya merasa benar-benar malu.  
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

74. Merampokku

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 74. ** PoV Author Hamdan datang ke ruang perawatan Lia. Dia benar-benar kacau setelah Bapak memarahinya habis-habisan. Apa yang harus di perbuat untuk membantu Ambar. Dengan lesu dia duduk di dekat bangsal Lia. Istrinya itu tertidur pulas. Dia mendesah dan matanya menerawang berpikir apa yang akan di lakukan selanjutnya.  "Mas," kata Lia setelah dia perlahan membuka mata nya. Akhirnya suaminya mau juga datang ke sini setelah entah dari mana seharian. "Kamu sudah bangun, tidur lagi sana? Kenapa kamu sendiri? Dimana Ibumu?" tanya Hamdan.  "Keluar sebentar, Mas. Ada keperluan resep obat yang harus di beli. Kemana saja kamu, Mas? Aku memb
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

75. Karma

Bahagia Setelah Berpisah 75 ** Ambar masuk ke ruangan Yuni. Dia tak tahu lagi mau minta tolong pada siapa. Sepertinya Yuni bisa membantunya. Dia takut pada Om Yanto. Bagaimana bila lelaki itu marah dan memukulnya. Apa yang harus di lakukannya.  Sedangkan Hamdan sudah lempar tanggung jawab begitu saja. Dia suruh Ambar selesaikan saja masalahnya sendiri jika tak bisa maka baru melapor padanya. Hamdan berkilah jika dia juga banyak masalah, dia harus mengurus istrinya dan Ibu juga.  Sehingga Ambar dilema dan tak ada pilihan hingga akhirnya dia datang ke kantor Yuni untuk minta tolong.  "Apa yang kamu mau, Mbar? Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Yuni heran. Dia takut juga Ambar akan maling seperti dulu. 
last updateLast Updated : 2022-04-14
Read more

76. Mati Saja

Bahagia Setelah Berpisah 76**"Cepat katakan atau aku lebih baik pergi saja!" Yuni berkata ketus ke Ambar karena dari tadi hanya melihat kemesraan Ambar saja dengan lelaki bernama Yanto itu. Ambar menahan tangan Yuni agar dia tak pergi dan tetap duduk pada tempatnya. "Jangan, Mbak. Ia ini akan aku katakan." Yanto memandang heran Ambar dan wajah ketus Yuni. "Ada apa, sayang? Sepertinya ada masalah?" "Anu, Mas. Ada yang mau aku sampaikan," Ambar berkata dengan ragu-ragu. Dia melirik Yanto dan dia takut mengatakannya. "Apa?" tanya Yanto dengan dahi mengernyit. "Aku hamil, Mas," ucap Ambar dengan takut. Yanto mendelik mendengarnya. Dia terbatuk karena bertepatan dengan dia minum. "Hamil?"
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

77. Aku Takut Mati

Bahagia Setelah Berpisah 76**"Cepat katakan atau aku lebih baik pergi saja!" Yuni berkata ketus ke Ambar karena dari tadi hanya melihat kemesraan Ambar saja dengan lelaki bernama Yanto itu. Ambar menahan tangan Yuni agar dia tak pergi dan tetap duduk pada tempatnya. "Jangan, Mbak. Ia ini akan aku katakan." Yanto memandang heran Ambar dan wajah ketus Yuni. "Ada apa, sayang? Sepertinya ada masalah?" "Anu, Mas. Ada yang mau aku sampaikan," Ambar berkata dengan ragu-ragu. Dia melirik Yanto dan dia takut mengatakannya. "Apa?" tanya Yanto dengan dahi mengernyit. "Aku hamil, Mas," ucap Ambar dengan takut. Yanto mendelik mendengarnya. Dia terbatuk karena bertepatan dengan dia minum. "Hamil?"
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

78. Memata-matai

Bahagia setelah berpisah 78. **  Ambar secara diam-diam mengikuti Yanto yang berjalan keluar dari rumah sakit itu. Dia tak boleh ketahuan dan yang penting dia tahu dulu di mana rumah Yanto. Apapun yang terjadi bila sudah tahu rumahnya maka mudah saja menjumpai dia bahkan istrinya.  Yanto menoleh saat ada yang menyapanya. Ambar bersembunyi karena Yanto memandang kiri dan kanan. Dia masih berbicara dengan temannya. Jantung Ambar berdegup bagaimana bila ketahuan. Kalau bisa Yanto janganlah tahu kalau dia mengikuti. Yanto tersenyum dan menepuk bahu temannya. Sepertinya dia sudah selesai berbicara. Ambar bergegas mengikuti pria itu dan dia tak boleh terlihat oleh Yanto. Ambar bergegas bergerak diam-diam hingga ke parkiran. Ambar segera menca
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

79. Tak Bisa Bergerak

Bahagia Setelah Berpisah 79. ** "Kamu harus bertanggung jawab, Om. Karena aku tahu kartu kamu!" tegas Ambar. Yanto atau Heru mendengkus kesal mendengar tutur wanita itu. "Apa maksud kamu, Mbar?" tanya nya dengan tatapan tajam. Ambar berpikir, dia tak bisa katakan apa yang dilihatnya karena Heru akan berkilah. Biarlah di rahasiakan saja dulu. Yang penting photo dan video wanita di kafe juga sudah dia dapat serta dia tahu alamat Heru.  "Maksud aku, aku tahu kamu suka bermain wanita lain, kamu buaya, kamu ninggalin aku pasti karena wanita lain!"  "Itu hanya persepsi mu. Yang pasti aku gak mau rumah tanggaku hancur dengan menikahi mu!" seru Heru ketus.  "Oh,
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more

80. Takdir Berat

Bahagia Setelah Berpisah 80. **  Rasanya sangat mengecewakan terhadap perkataan dokter tentang penyakit Ibu mereka. Sekarang Bu Rowina sedang terbaring lemah di bangsalnya lagi. Dia bahkan tak bisa berbicara. Hanya suara-suara sumbang yang di perdengarkan. Bila meminta sesuatu dia hanya berkicau. "Hau… Hei…." Dengan suara-suara tak jelas. Tentu saja sangat merepotkan bagi Ambar untuk mengurusnya padahal masalah dia juga besar. Ambar harus menjumpai Heru yang lari dan sekarang Ibunya sakit dan menyusahkan tentunya repot untuk mengurus orang stroke.  "Ambar sepertinya Ibu sudah di perbolehkan pulang dua hari lagi," ucap Hamdan memberitahu Ambar agar mempersiapkan segalanya untuk kepulangan Ibunya. 
last updateLast Updated : 2022-04-15
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status