Home / Romansa / Si Pemberontak CulunKu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Si Pemberontak CulunKu: Chapter 41 - Chapter 50

79 Chapters

BAB 41. Key Yang Kesal

    Key yang jengkel semakin uring – uringan di kamarnya, hatinya semakin panas ketika Gio semakin dekat dengan Evelyn, walaupun Gio adalah kakaknya sendiri tetapi mana yang merupakan haknya tidak akan pernah dia berikan kepada siapapun termasuk Gio.   Key merasa dirinya kalah telak dan tidak ingin melepaskan Evelyn begitu saja, dadanya dirasuki api cemburu yang semakin berkobar.   Mengapa mereka semakin dekat? Apa yang terjadi? Bagaimana mungkin aku kalah dengan kak Gio? Bukannya dia lebih tua daripadaku? Apa yang dilihat si Culun itu dari kakakku? Aku merasa jauh lebih tampan dari dia? rutuk Key dengan marah.   Tok, tok, tok.   Tanpa menunggu jawaban dari Key tiba – tiba pintu kamarnya terbuka, tampak  Oma Lidia sedang berdiri menatap ke arahnya.   “Oma? Masuk Oma,” sapa Key.   Karena kesal Key malam  ini tidak a
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

BAB 42. Keputusan Lidia

    Key dengan rasa enggan mengikuti kemauan Lidia untuk menyantap sup di hadapannya. Pandangan Lidia tidak dapat dibantah lagi, dan tidak mau mendengarkan penolakan dari key.   Dengan sabar Lidia menunggu cucunya selesai bersantap dan dia tidak berbicara sama sekali, hanya menatap Key dengan tatapan sayang. Cara Lidia memperlakukan Key laksana bocah yang masih duduk dibangku TK. Begitu selesai bersantap, Lidia menatap Key dengan tersenyum.   “Nach begitu dong, itu namanya cucu kesayangan oma,” katanya lagi.   Lidia menggeser duduknya mendekati Key dan menatapnya langsung.   “Sekarang ceritakan kepada oma, ada apa sebenarnya?” tanya lagi.   “Oma, saya sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu kepada oma. Tetapi oma jangan marah ya. Key tidak sanggup melihat oma marah,” katanya kembali.   Key tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau Lid
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

BAB 43. Siasat Lidia

    Lidia menatap Key kembali dengan seksama, dia ingin menyelami bagaimana hati Key yang sebenarnya. Apakah Key menginginkan Evelyn karena dia memang menyukai Evelyn atau karena dia hanya cemburu kepada Gio karena Gio telah mengambil miliknya, tetapi Lidia lebih memilih pendapat dia yang kedua. Karena dia sudah mengenal bagaimana tabiat Key dan bagaimana Key selalu menjaga miliknya agar tidak jatuh ketangan yang lain.   Key sadar Lidia menatapnya penuh dengan kecurigaan dan akhirnya mengakui perasaannya sendiri kepada neneknya tersebut.   “Key sebenarnya sampai saat ini masih belum bisa memahami bagaimana perasaanku yang sebenarnya oma, tetapi setiap Key melihat Evelyn dekat dengan Kak Gio ada perasaan marah dan kesal. Key ingin mendekati mereka dan merampas Eve kembali, tetapi Kak Gio tidak akan dengan mudah melepaskannya kembali. Oma apakah oma berada di pihakku sekarang? Atau oma sekarang menjadi penentangku?” t
last updateLast Updated : 2022-04-26
Read more

BAB 44. Semua Tergantung Di Tangan Evelyn

Lidia duduk termenung sambil memandang ponsel yang ada di tangannya, Lidia kemudian menghubungi Sarah menantunya. “Sarah, kamu dimana sekarang?” tanya Lidia. “Iya Ma, Sarah sekarang lagi ada di butik.” “Ada apa Ma?” tanya Sarah kembali. “Hmm, begini Sarah. Mama mau nanya nomor telepon Evelyn. Tolong dikirim ke mama ya,” kata Lidia kepada Sarah. “Untuk apa Ma?” tanya kembali. Sarah sudah mulai curiga dengan keinginan Lidia, dia tidak ingin Lidia menyakiti Evelyn. Sarah mengetahui benar sifat dari Lidia. Dia tidak akan meminta nomor telepon Evelyn dari Sarah kalau Lidia tidak mempunyai rencana. Sarah mencurigai niat Lidia yang akan merugikan Evelyn. “Mama ada perlulah, apa kamu tidak mau mengirimkannya kepada Mama?” tanya Lidia dengan curiga. Sarah menarik nafasnya dengan berat, disatu sisi dia ingin menjaga Evelyn tetapi disisi lain tidak enak rasanya menolak permintaan Lidia. Bagaimanapun Lidia adalah ibu mertuanya, jadi dia harus menghormatinya. “Baiklah Ma, saya akan member
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

BAB 45. Kedatangan Evelyn

Evelyn yang duduk di dalam mobil termenung sendirian, dia kebingungan atas undangan Lidia untuk berjumpa dengannya di Kediaman Lidia Taner. “Non sudah sampe Non,” kata supir pribadi Lidia. “Oh iya Pak, terima kasih ya Pak,” bisiknya lagi. Evelyn segera turun dari mobil dan dia masih belum paham untuk apa Lidia memanggilnya. Evelyn hanya bisa berharap Lidia tidak membencinya, karena menyadari sejak perkenalan yang diadakan Hasan Taner di atas panggung Lidia sama sekali tidak menegurnya sama sekali dan bertindak seperti orang asing. Begitu Evelyn menerima telepon dari Lidia dia merasa keheranan dan tidak dapat menolak keinginan Lidia untuk bertemu dengannya. Evelyn segera memasuki rumah dan disambut salah satu asisten disana. Asisten itu membawa Evelyn menjumpai Lidia. Tok, tok, tok. “Silahkan masuk!” katanya lagi. Evelyn segera membuka pintunya dan melihat Lidia duduk dimeja kerjanya. Lidia melambaikan tangannya meminta Evelyn duduk di hadapannya. “Sini duduk Evelyn,” undang Lid
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

BAB 46. Paksaan Lidia

Lidia menatap Evelyn kembali setelah Key meninggalkan ruangan tersebut. “Apa yang kamu tidak sukai dari Key? Sikapmu sangat dingin terhadapnya?” tanya Lidia dengan gusar. Lidia menatap Evelyn menuntut jawaban darinya, tetapi Evelyn hanya tertunduk dan tidak ingin berdebat dengan Lidia. Karena Evelyn tidak ingin berbohong kepada Lidia. “Katakan Eve, jangan berbohong,” tukas Lidia dengan dingin. Evelyn yang kebingungan entah mau menjawab apa, membuat Lidia semakin gusar. “Apakah kamu termasuk orang yang tidak sopan Eve? Padahal Sarah selalu mengatakan kepadaku kamu itu anak yang sopan,” tukasnya lagi. Evelyn kini menatapnya ragu, karena dia tidak ingin Lidia membenci Sarah. Lidia yang cerdik segera melihat kelemahan Evelyn, dan dia tersenyum karena mendapatkan cara untuk melunakkan Evelyn. “Rupanya bukan hanya Sarah saja yang menyayangimu. Ternyata kamu juga menyayangi Sarah. Maka dengan menggunakan nama Sarah aku pasti akan dapat melunakkan hatimu!” pikirnya dengan licik sambil
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

BAB 47. Kesempatan Key

Lidia menatap Evelyn kembali dan meminta dia memanuhi janjinya sendiri. Hanya saja semua janji yang dia ucapkan kepada Lidia membuat beban tersendiri kepadanya. Dia sebenarnya tidak ingin menerima permintaan Lidia tetapi ancaman Lidia telah membuat dia menerima semua permintaan Lidia. Evelyn sekarang berada di dalam dilema yang menyesakkan hatinya sendiri. “Eve!” panggil Lidia memutuskan lamunan Evelyn. “Iya Oma,” katanya lagi. “Sekarang juga kamu ke ruang makan, Key sudah menunggumu di sana!” perintah Lidia kepadanya. Evelyn akhirnya meninggalkan Lidia dan berpamitan kepadanya. “Ingat ya Eve apa yang Oma katakana!” katanya lagi sebelum Evelyn membuka pintu ke luar ruangan ini. Evelyn hanya menganggukkan kepalanya dengan perasaan bimbang, karena mendekati Key sama saja menyakiti perasaannya sendiri. Karena sifat Key yang buruk telah membuat dia membangun benteng sendiri untuk menghindarinya. “Tetapi bagaimana kalau seandainya Key berubah? Sifatnya jauh lebih baik seperti janji
last updateLast Updated : 2022-05-21
Read more

BAB 48. Key Menunjukkan Sikap Manisnya

Evelyn yang memandang Key dengan perasaan campur aduk tidak memahami sebenarnya apa yang dia rasakan apakah dia kesal atau sedih mendengar pernyataan Key, karena pada dasarnya dia juga bukan orang yang suka mencari masalah. Evelyn Sanusi memiliki sifat tidak akan menarik perhatian orang lain ke arahnya karena dia tidak suka menjadi pusat perhatian. Evelyn hanya bisa menatap Key dengan tatapan yang sulit dibaca karena baginya semua tingkah laku Key sekarang ini adalah sesuatu yang tidak dapat dia abaikan sekarang. Sifatnya yang lembut sangat jauh berbeda dengan sikap Key yang dia kenal. Key bahkan mencoba mengambilkan makanan dan meletakkannya di piring Evelyn, tetapi bukannya berterima kasih Evelyn malah bingung melihat perubahan sikap Key karena semua yang di tunjukkan Key semuanya bertolak belakang dengan sikapnya sekarang. “Ayo Eve, dimakan. Nanti keburu dingin,” katanya dengan lembut. Evelyn yang bingung menatapnya karena sikap Key selama ini sangat;ah sombong karena semuanya
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

BAB 49. Aku Tidak Akan Masuk Perangkap

Surti yang masih saja berdiri di samping pemuda itu memang sengaja mempertemukan mereka atas perintah Lidia, dia ingin memuluskan jalan Key untuk mendapatkan Evelyn. “Evee! Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Gio dengan tatapan jengkel. Evelyn dan Key segera membalikkan tubuh mereka dan melihat asal suara dari mana. “Kak Gio?” tanya Eve kemudian. Dia berdiri dan tiba – tiba Key menarik tangannya dan menahannya dengan tatapan memelas. “Eve jangan pergi dong, aku kan belum selesai.” Pintanya lagi. Surti yang tidak menyangka melihat reaksi Evelyn segera mengatakan kepada Gio. “Anda sedang di tunggu Oma Lidia, Tuan Gio.” Tetapi Gio tidak memperdulikannya sama sekali karena dia sadar ini semua permaianan Lidia, omanya sendiri. Evelyn tetap berdiri dan berjalan menuju Gio Taner kemudian Key yang tidak rela melepaskan akhirnya menahan lengan Evelyn sehingga dia tidak dapat bergerak kembali. Evelyn kemudian menatap Key dengan tatapan memohon. “Key kamu tahu kan apabila kita memaksa
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more

BAB 50. Perselisihan Hebat

Key terus saja menarik tangan Evelyn dan tidak membiarkan Gio membawanya. Evelyn sekarang berada di antara mereka. Dia merasa seperti sedang terombang – ambing tiada akhirnya. Mereka sama sekali tidak tahu Evelyn tidak nyaman dengan situasi ini. Key menatap Gio dengan marah. “Lepaskan Eve kak Gio, jangan pernah ada kamu mencoba merebutnya dari tanganku!” kata Key dengan marah. “Siapa yang merebut Eve dari kamu, kakak tidak pernah merebutnya tetapi kamu sendiri yang menolaknya karena apa?” tanya Gio dengan dingin. “Karena penampilan Eve bukan? Sekarang setelah Eve merubah penampilannya kamu bahkan menjilat ludahmu kembali, apakah kamu pantas disebut sebagai seorang laki- laki sejati? Kamu tidak pantas disebut sebagai lelaki sejati, karena semua yang kamu ucapkan dan katakan tidak pernah konsisten. Kamu itu selalu menyusahkan aku sejak mulai kamu kecil. Kamu selalu memandang sesuatunya dengan anggap remeh. Kamu pikir perasaan manusia itu sama seperti mainan? Bisa kamu mainkan seenak k
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status