“Telepon dari siapa?” Nadya bertanya tepat setelah Ali menurunkan ponsel dari samping telinga, separuhnya karena melihat raut di wajah itu berubah masam.“Pramono,” jawab laki-laki itu, masih memandang ke arah Nadya seakan ingin melihat bagaimana reaksinya saat mendengar nama laki-laki itu disebut.Sebaliknya, Nadya tersenyum samar, menampakkan kesan tak peduli di hadapan Ali. “Lalu kenapa wajah Mas berubah?”Ali memandang wanita itu beberapa detik sebelum menjawab, seolah tengah memperkirakan bagaimana reaksinya andai Nadya tahu apa yang terjadi pada putrinya. “Tasya sakit. Dia dirawat sekarang.”Ali tahu, tidak ada ibu yang benar-benar tega pada putrinya, sebejat apa perbuatannya. Mendengar kabar dari Ali, wajah Nadya berubah pias. Dia sempat tertegun sebelum menunduk, menyembunyikannya dari Ali.“O—oh ... “Terlihat dari bagaimana wanita itu mengepalkan tangan yang gemetar. Ali tahu Nadya tidak baik-baik saja, dan sedang berusaha menguatkan hatinya.Nadya bangkit. “Sebaiknya ki—kit
Last Updated : 2022-07-28 Read more