"Aku ingin bertemu dengannya," ucap Ibrahim pada Nigel saat dia tiba di sebuah tempat terpencil, bangunan tua di dalam hutan. "Ingat, kau menjanjikan padaku saham yang disembunyikan Martin, jika aku tidak mendapatkannya, maka kau akan berada dalam masalah!" Ancam Nigel, bangunan tua yang berbentuk seperti sebuah labirin, dan di sana terdapat banyak sekali anak buah dari Nigel. "Andira adalah anak yang penurut, kau tidak peduli kuatir," ucap Ibrahim. "Ya, memang penurut, dia bahkan mau mengisap batang keriput Martin yang tau, hanya karena kau menyuruhnya!" Nigel menyinggung. Membuat Ibrahim sedikit tersinggung dan berkata, "Itu lebih baik, Martin bahkan lebih baik karena tidak menyiksa kekasih gelapnya!" Mendengarnya, Nigel merasa lebih tersinggung, dia lalu mendorong tubuh Ibrahim yang lebih kecil darinya dan sedikit mencekiknya lalu dia berkata, "Aku rasa kita hanya satu rekan dalam hal Martin saja, bukan dalam urusan pribadi, bukan begitu, Ibrahim?" Terlihat nyali Ibrahim sedik
Read more