Home / Romansa / Jodohku Dokter Tampan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Jodohku Dokter Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

50 Chapters

Aira Membuka Mata

Mengikuti saran Alika, Shin pergi ke loker mengambil baju ganti dan beranjak ke kamar mandi. Sepeninggal Shin, Alika tercenung, masih di ruangan dokter tampan itu. Perasaan Alika mengatakan bahwa Shin sedang menyimpan sesuatu darinya. Entah gerangan apa yang coba suaminya itu pendam seorang diri. Sungguh, Alika ingin Shin berbagi kepadanya. Bukankah itu yang mereka lakukan dua tahun ini. Bukan saja sebagai pasangan suami istri, mereka juga rekan kerja. Alika dikejutkan dengan suara pintu yang dibuka. Tampak di sana Shin menguak pintu dan sudah berganti baju. Rambut bagian depan lelaki itu basah. Ekspresi wajahnya masih sama seperti saat lekaki itu keluar tadi. "Shin, mari kita bicara." Alika tersenyum kepada Shin, lalu mengamit lengan Shin. Shin duduk di sisi Alika, namun tidak bicara apa-apa. Ia sedang tidak fokus. Pikirannya sepenuhnya dikuasai oleh Aira. Bagaimana sekarang keadaan Aira, apakah sudah membuka mata? Hal itu menimbulkan ketidaknyamanan. Suatu dorongan besar dal
last updateLast Updated : 2022-05-14
Read more

Pertemuan Aira dan Alika

Ia takut, takut sekali jika Aira pergi meninggalkannya. Sudah cukup kedua orang tuanya, di dunia ini, Mia hanya memiliki Aira. Aira yang selalu ada untuknya setiap saat. Wajah dan hati Aira serupa malaikat. Oleh karena itu, Mia tidak rela siapa pun menyakiti Aira, termasuk Shin. Jika dulu ia mendukung hubungan mereka, kini tidak lagi. Mia benci kenyataan Shin yang mengkhianati janji dan menikahi gadis lain. Parahnya lagi, Shin bahkan melupakan Aira. Sosok yang mencintai lelaki itu, dengan cinta yang luarbiasa. "Aku mau minum," ujar Aira dengan suara agak serak. "Tunggu sebentar." Mia meraih segelas air dari atas meja, memberikan ke Aira dengan hati-hati. Aira meminumnya hingga menyisakan separuh. Tenggorokannya terasa kering kerontang. Ia menjauhkan bibirnya ketika merasa cukup. "Makasih, Mia." "Tidak masalah. Aku sudah menghubungi panti dan mengabarkan kondisimu. Kau tidak usah khawatir, Ai. Sekarang yang harus kau lakukan adalah lekas pulih. Tolong jangan sakit lagi. Itu seper
last updateLast Updated : 2022-05-14
Read more

Istri Shin

Alika mendekati ranjang tempat Aira dirawat. Dokter cantik itu tersenyum dan menampilkam kedua lesung pipinya. "Bagaimana keadaanmu? Kenalkan aku Alika." Alika mengulurkan tangan yang langsung disambut oleh Aira."Sekarang sudah lebih baik. Saya Aira. Senang Anda kemari, Dok," ujar Aira mencoba menepikan rasa cemburu yang terus mengusiknya sejak kemunculan Alika tadi.Aira tidak bisa tidak merasakan perasaan itu yang membakar seluruh tubuhmya saat ia menyadari jika Alika telah merebut posisinya di hati Shin.Hatinya remuk. Aira ingin berteriak dan mengatakan mengapa? Mengapa ia harus merasakan ini semua?Namun tanpa Aira sadari, Alika pun merasakan hal serup. Dalam hati Alika mengatakan, pantas saja Shin bertingkah seperti itu akhir-akhir ini lebih sering menampakkan emosinya. Sepanjang ia mengenal dokter gigi itu, baru beberapa waktu ini Shin seperti merasakan gejolak tidak biasa.Aira sangat cantik. Bahkan kecantikan gadis itu langka karena dia serupa peri dalam dongeng. Tanpa pole
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Nanti Istrimu Marah

Hari ini Aira sudah dibolehkan pulang. Ketika ia sedang bersiap-siap dibantu Mia, Shin masuk ke kamar di mana tiga hari ini Aira dirawat akibat kecelakaan waktu itu.Mia yang sedang melipat selimut, menghentikan gerakan tangannya. Ia melirik Shin sekilas, lalu melengos. Sedangkan Aira berusaha merapikan kerudungnys cepat. Tangannya masih terasa sakit sebab luka itu belum pulih sepenuhnya.Shin dengan segala pesona dan damagenya yang tidak main-main mendekati tempat tidur Aira.Wajah tampan dengan snelli melekat di tubuh tinggi pemuda itu sungguh aura yang sulit ditolak.Visual Shin Shin seakan tidak nyata. Ini jenis ketampanan yang sangat tidak biasa. Aira kadang masih bertanya-tanya apakah Shin benar-benar nyata atau ia sedang mengalami delusi.Siapa yang tidak tertarik dan jatuh hati jika dihadapkan pada lelaki berwajah malaikat ini."Pagi."Shin lebih dulu menyapa kedua gadis itu. Ia berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada. Ia baru saja tiba di rumah sakit, langsung mene
last updateLast Updated : 2022-07-01
Read more

Apa Kabar Hatimu?

Akhirnya Aira dan Mia pulang menggunakan taksi. Gadis itu menolak tawaran Shin bukan karena tidak menghargai niat baik pemuda itu, akan tetapi Aira sadar diri. Seperti yang Mia katakan, Aira tidak mau membuat Alika salah paham dan berujung kepada kecemburuan.Aira memang mencintai Shin, sangat mencintai pemuda itu. Akan tetapi ia tidak mau jika cintanya itu justru melukai orang lain. Aira yang berhati malaikat, gadis yang rela mengubur cinta pertamanya itu demi menjaga dua hati. Dan, demi pernikahan Shin sendiri. Mungkin inilah takdir Illahi yang sudah digariskan dalam hidupnya. Ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat berharga dalam hidupnya.***Di dalam taksi, Mia memperhatikan wajah pucat Aira tanpa senyum. Wajah secantik peri itu tampak dipenuhi kabut.Mia menyentuh lengan Aira, "Apa yang kau rasakan?" tanya Mia khawatir jika Aira bersikap seperti itu. Akhir-akhir ini Aira menjadi pendiam. Senyum dan tawa yang biasa gadis itu tunjukkan kepada semua orang, sebagai mana orang-oran
last updateLast Updated : 2022-07-11
Read more

Bagaimana Jika Aira Hadir Lebih Dulu

Di rumah sakit, Shin yang baru selesai melakukan tindakan pada pasien yang melakukan perawatan gigi kembali ke ruangannya. Ia termagu seorang diri seraya berdiri di depan jendela yang menghadap langsung jalan raya. Pemandangan lalu lalang siang itu sedikit mengalihkan pikiran Shin. Sejak dua bulan lalu ia bertemu Aira, sejak itu pula ia tidak baik-baik saja. Hidupnya masih sama seperti sebelumnya. Ia menjalani hari dengan baik. Dinas di rumah sakit lalu pulang dan menghabiskan waktu bersama Alika. Itu sudah menjadi rutinitas Shin bertahun-tahun ini.Tapi di sini, yang tidak baik-baik saja itu perasaannya. Wajah Aira selalu hadir dalam pikiran pemuda itu. Ia pikir ia baik-baik saja tapi Shin salah. Ia jatuh terlalu dalam.Sangat dalam bahkan Shin yakin jika sebentar lagi ia mungkin akan tenggelam ke dasar. Tidak ada yang bisa ia lakukan sebelum teka teki akan masa lalu dan apa hubunganya antara ia dan Aira terungkap.Sejujurnya tersirat kekhawatiran dan diri Shin andai nanti ia telah
last updateLast Updated : 2022-07-15
Read more

Aku Tidak Pandai Berpura-pura

Ia masih duduk di sana ketika sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan panti. Aira memperhatikan mobil mewah itu dan menebak siapa gerangan yang datang mengunjungi panti sepagi ini. Biasanya donatur kalau datang juga agak siangan. Tidak lama rasa penasaran Aira terbayarkan ketika sosok gagah Shin muncul dari balik pintu mobil. Pemuda itu mengenakan celana hitam dipadu kemeja biru yang dimasukkan dan tampak rapi seperti biasa. Ketampanan Shin memang tidak diragukan lagi. Wajahnya adalah pahatan sempurna Sang pencipta. Kamu akan jatuh hati hanya karena senyuman atau tatapan matanya. Sama seperti Aira yang tersesat selama bertahun-tahun dalam keindahan dan kebaikan yang dokter tampan itu berikan. Melihat Shin melangkah ke arahnya, Aira merasa gugup. Gadis itu memperbaiki letak kerudung beberapa kali. Sedangkan Mila tidak berkata apa-apa yang menatap lekat Shin yang menuju ke arah mereka. "Pagi, Aira," sapa Shin dengan suara rendahnya yang terdengar sangat indah di telinga Aira.
last updateLast Updated : 2022-07-17
Read more

Dia Bukan Siapa-siapa

Pertanyaan itu hanya biasa Aira redam dalam kepala. Ia masih bisa menahan diri untuk tidak mengatakan itu kepada pemuda tampan yang masih belum beranjak dari hadapannya saat ini. Ini sangat menyiksa. Shin hanya berjarak beberapa langkah darinya, tetapi seperti terbentang jarak bermil-mil jauhnya karena Aira tidak akan bisa menyentuh cinta pertamanya itu."Tidak ada bisa kulakukan Dokter Shin. Aku pikir Anda sudah menyia-nyiakan waktu berharga Anda dengan datang ke sini. Sebaiknya Anda segera pergi ke rumah sakit." Aira kembali bicara dengan bahasa formal.Usai mengatakan demikian, Aira berdiri. Mila sudah pergi sejak tadi. Dan, saat ini Aira merasa tidak enak hati lantaran menjadi pusat perhatian penghuni panti. Bahkan, Bibi Yan yang biasa cuek kini tersenyum manis dan menghampiri Aira."Pagi. Apakah kamu teman laki-lakinya Aira?"Bibi Yan dengan ramah menyapa Shin tanpa sungkan sama sekali. Padahal harusnya wanita tua itu malu dengan usianya."Bibi ...." Aira ingin menjelaskan tapi
last updateLast Updated : 2022-07-17
Read more

Berikan Kami Cucu

Malamnya, Shin dan Alika bersiap ke rumah orang tua Shin sebagaimana jadwal mereka yang sudah ditentukan sejak kemarin. Shin tampak tampan seperti biasa dalam balutan baju kaus berwarna putih dipadukan celana jins hitam. Sementara itu, Alika mengenakan setelan tunik berwarna putih dilengkapi tas tangan warna hitam.Mereka berdua terlihat serasi. Benar-benar pasangan luar biasa. Cantik dan tampan. Keduanya sangat mencambuk semua orang. Wajar jika orang-orang begitu iri dengan pasangan dokter ini. Seakan mereka diciptakan memang untuk bersama-sama."Al, kamu sudah siap?" Shin melirik Alika yang masih duduk di meja rias."Sudah, ayo!" Alika berdiri dan meraih tasnya lalu mendekati Shin. Berada di sisi suaminya itu senyum Alika mengembang meskipun ia deg-degan seperti biasa jika ingin ke rumah sang mertua.Bukannya apa-apa, Alika tahu kemana nanti arah pembicaraan mereka. Pastinya tidak jauh-jauh dari anak. Jika sudah begitu, Alika akan kehilangan minatnya selama makan malam berlangsung.
last updateLast Updated : 2022-07-21
Read more

Hancur

Padahal, Alika sudah sering mendengar pertanyaan yang sama terlontar dari sang mertua. Tapi tetap saja bagi dokter kandungan itu, pertanyaan ibu mertuanya lebih horor daripada makhluk astral. Kalau boleh memilih, Alika ingin terbebas dari pertanyaan kapan punya anak? Kapan ngasih kami cucu?Hampir putus asa setiap kali ia harus menjawab dan menjelaskan berulang-ulang. Usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil tidak bisa ia tentukan. Sepenuhnya itu ada di tangan yang Kuasa."Masih belum menampakkan hasil, Ma," jawab Alika pelan serupa bisikan. Wanita dengan tatapan lembut itu hanya menunduk dan tidak berani menatap mata orang di hadapannya.Ia berharap acara makan malam ini segera berakhir dengan cepat. Alika ingin segera pulang."Alika, Mama dan Papa ingin bicara serius," ujar Matilda. Wanita tua itu menatap Shin dan Alika bergantian.Shin yang menyadari kegugupan Alika, segera menggenggam jemari wanita itu yang berada di pangkuan. Shin tahu Alika pasti tidak nyaman berada di situasi ini.
last updateLast Updated : 2022-07-23
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status