"Shin, apa itu kamu?" Aira seperti kehilangan akal sehat. Gadis itu membuka gerbang dan berlari menerobos hujan tanpa alas kaki. Ia yakin bahwa tadi Shin memanggil namanya. Aira takut Shin pergi lagi dan tak kembali.Aira terus berlari tak tentu ara mengabaikan jika dirinya sudah basah kuyup, bahkan kakinya mulai terasa perih. "Keluarlah, Shin. Temui dan bawa aku pergi dari sini," lirih Aira di antara rinai yang jatuh kian menderas.Setelah beberapa waktu akhirnya ia kelelahan. Gadis cantik itu berjongkok di pinggir jalan sembari memeluk tubuhnya sendiri.Meski udara dingin menusuk hingga ke tulang, Aira tetap bergeming. Agaknya gadis ini ingin mati sebab hipotermia.Barangkali hal itu yang ia nanti-nantikan.Namun, sesaat kemudian, Aira tidak merasakan lagi titik-titik hujan menimpa tubuhnya. Apa hujan sudah berhenti?Di depannya, rinai masih turun. Aira mengangkat kepala dan saat itu ia me
Last Updated : 2022-03-30 Read more