Hanna memerhatikan kakak-beradik itu. Hanna merasa ikut hanyut dalam kesedihan. Tampak terharu dengan sikap penyayang Bagus kepada adiknya. Dia memang tidak terlalu mengenal Tyas, adik dari Bagus. Hanya pertama kali bertemu, waktu dia berada di rumah Bagus. Kasus penculikan saat itu. Tyas yang terlihat jutek di mata Hanna, galak, ketus, blakblakan, sekarang tampak sisi sebaliknya. Begitu rapuh, terpuruk. Tak ubahnya seperti Hanna yang bersikap dingin, galak, sombong, merasa bisa melakukan apa pun dengan uangnya, tetapi memiliki sisi sebaliknya. Hancur, mentalnya rusak. Kita tidak bisa melihat sesuatu dari luarnya saja. Ada banyak hal lain yang disembunyikan. Apa yang tampak, justru di belakang, sungguh berbeda. "Ayah harus segera dioperasi, Kak. Tapi dananya belum ada. Ayah tadi sempat drop parah, aku sudah memohon kepada mereka untuk menyelamatkan ayah terlebih dulu. Tapi mereka tetap tidak mau karena belum mel
Read more