Kalandra menautkan jemarinya dengan Naraya, bahkan sesekali mengusap perut sang istri yang masih datar hingga membuat siapapun yang melihatnya iri.Naraya sampai tersipu malu, melirik ke kanan dan kiri saat beberapa orang yang duduk maupun berlalu lalang menatap ke arahnya.Mereka berada di rumah sakit untuk memastikan kehamilan Naraya, Kalandra bersikukuh ikut karena ingin mengetahui bagaimana kondisi janin calon bayinya.“Al, kamu membuat semua orang menatap ke arah kita,” ujar Naraya dengan setengah berbisik.“Menatap kenapa?” Kalandra mengabaikan pandangan semua orang karena merasa tidak salah.“Kamu terus menggenggam jemariku, belum lagi mengusap perut yang datar,” bisik Naraya.Kalandra menengok ke sekitar, lantas kembali menatap Naraya.“Biarkan saja, aku menggenggam jemari dan mengusap perut istriku, memangnya salah?”Naraya kalah telak mendengar ucapan suaminya, hingga akhirnya memilih diam saja.Nama Naraya pun dipanggil, dia dan suaminya pun masuk ke ruang pemeriksaan.Dokt
Baca selengkapnya