"Papa Martin. Mamaku menikah dengan papanya Tuan Martin, asisten Tuan Max.""APA?!"Pekikan histeris Marigold menggema di telinga Nina. Alhasil, Nina harus menjauhkan ponselnya dari telinga supaya tidak tuli mendadak."Nina, apa kamu bercanda? Bibi menikah... papa dari Tuan Martin? Benarkah itu? Kamu tidak mengada-ada kan?" cecar Marigold dengan nada sangat takjub."Ck, aku tidak mungkin 'menghalu' untuk hal sebesar itu, Marigold jelek," decak Nina sebal. "Aku ini serius, dua rius, dan tiga rius. Secara hukum, aku dan Tuan Martin adalah saudara tiri.""Aku tidak percaya dengan kebetulan seperti ini. Jadi, apa itu artinya.. kamu dan Tuan Martin adalah.. saudara tiri?" simpul menyebalkan dari Marigold. "Wow. Itu keren, Nina."Nina memutar bola matanya, jengkel. "Keren dari Hongkong?! Aku tidak suka punya saudara tiri, apalagi kakak tiri seperti Martin. Hiii... ogah! Bikin ribet!" gerutunya dengan nada meninggi.Suara Nina yang merespon komentarnya dengan nada menyangkal, membuat Marigol
Read more