Home / Romansa / I GUESS I MISJUDGED YOU / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of I GUESS I MISJUDGED YOU: Chapter 1 - Chapter 10

105 Chapters

Lelaki Idaman Shahnaz

Brams, seorang lelaki dengan tampang kekar, gagah dan tampan. pengusaha muda yang berhasil dan sukses di dunia bisnis. Dengan ketampanan dan kesuksesan yang milikinya, tidak jarang banyak wanita yang suka dan menaruh hati padanya.Demikian halnya, yang terjadi pada Shanaz, gadis cantik dengan mata hazel yang selalu menawan dan menarik hati banyak lelaki. Dia sangat menginginkan Brams untuk menjadi pendampingnya. Bahkan Ayah dan Ibunya sangat setuju dan mendukung penuh keinginan Shanaz. Siapa yang bisa menolak dan tidak menginginkan menjadi keluarga dari Brams, seorang kaya raya, tampan, dan seorang pembisnis handal. Bahkan Brams berasal dari keluarga berdarah biru. "Tettttttt .." suara klakson mobil Shahnaz berbunyi. Satpam tersebut membuka pagar dan mempersilahkan Mobil Shahnaz untuk masuk. Shahnaz keluar dengan sepatu yang mengkilat dan terlihat cantik di kaki putihnya dan langsung memasu
Read more

Hari Keberuntungan Shahnaz

 Tidak berapa lama Shahnaz akhirnya sampai di restaurant yang dia maksud. Shahnaz turun dari dalam mobil kemudian masuk ke dalam Restaurant Jepang yang terlihat mewah dan banyak dikunjungi oleh orang-orang dari kalangan atas. Shahnaz melihat Brams sedang duduk di meja paling pojok. "Nah.. itu dia yang aku cari," bathin Shahnaz.Brams terlihat sendiri dan duduk sambil menerima telepon dari seseorang. Dengan nada yang manis, Shahnaz menyapa Brams. "Hai,bolehkah  aku duduk disini ?" Brams melihat ke arah Shahnaz."Oh silahkan," jawab Brams dengan ramah. "Oh iya, apakah kita boleh kenalan ?" "Oh tentu boleh," jawab Brams. "Kenalkan Namaku Shahnaz." "Kenalin juga Namaku Brams."Hati Shahnaz berbunga-bunga dan bergetar hebat mendengar jawaban Brams. "Oh satu nama yang bagus," ucap Shahnaz. "He he,terimaka
Read more

Terpesona Dengan Kecantikan Jesselyn

"Kringgg," Bunyi telepon kantor terdengar."Hallo,""Iya Hallo, pak Brams !""Pak Brams aku mau tanya, apakah pak Brams jadi ikut ke pesta pak Hadi ?" Tanya Wanda."Oh, aku belum tahu pak Wanda.""Kemungkinan besar sih aku ikut, tapi nanti sore aku akan beri tahu kepastian nya." Ucap Brams."Oke.. oke, ditunggu informasinya ya pak !""Sippp, pak Wanda enggak usah khawatir."Brams pagi itu teringat dengan Shahnaz,Dia penasaran dengan cerita Shahnaz."Katanya dia kerja disini, Dimana ruang kerjanya ya ?" Bathin Brams.Dengan penasaran Brams keluar dari ruangannya dan bertanya pada personalia kantor tersebut."Pak Jamil, tegur Brams.""Eh iya pak," jawab Jamil."Pak, karyawan yang bernama Shahnaz kerja di ruangan mana ya ?"" Shahnaz ?"" Iya pak,dia baru juga sebulan bekerja disini."" Ohhh iya," Dia ada di bagian pembukuan.Ruangannya ada di lantai satu pa
Read more

Ada Apa Dengan Cinta Jesselyn

Karena rasa kagum Brama pada Jesselyn, Brams melangkah maju mendekati Jesselyn."Hai, ucap Brams sambil tersenyum manis pada Jesselyn.""Hai, maaf ini dengan siapa ?""Sebelum  kenalan ada baiknya kita duduk dulu yok ! Ajak Brams"Ayo kita duduk !"Jesselyn mau mengikuti ajakan Brams, keduanya sekarang duduk berdua di satu meja pesta."Oh iya, kenalkan namaku Brams." "Baiklah Brams, kenalin juga namaku Jesselyn.""Kamu darimana ?" Tanya Jesselyn. Sepertinya baru kali ini aku melihat kamu."Aku dari Jakarta," aku dan teman-teman yang lain adalah undangan rekan kerja dari Pak Hadi."Oh jadi kalian adalah rekan kerjanya papa?""Iya Jesselyn," jawab Brams."Kamu sendiri sekarang masih kuliah atau sudah kerja ? ""Ohhh aku kebetulan sudah kerja di perusahaan papa yang ada di Singapore ini.""Wahh, berarti kamu juga rekan kerja kami dong? ""Iya pak Brams. ""Kamu pangg
Read more

Mengejar Cinta Jesselyn

Pagi itu Shahnaz sengaja mengantar laporannya langsung ke ruangan Brams."Selamat siang pak Brams." "Selamat siang Shahnaz," jawab Brams."Ini pak,aku mengantarkan laporan keuangannya.""Ohhh silahkan masuk dan taruh di atas meja !"Shahnaz melangkah sopan dan senyum manis menatap Brams.Shahnaz mulai salah tingkah di depan Brams.Pena Brams sengaja disenggol oleh Shahnaz.Secara bersamaan keduanya sama-sama meraih pena tersebut.Tangan Brams memegang tangan Shahnaz secara tidak sengaja."Maaf Shahnaz,"ucap  Brams."He he  enggak apa-apa pak,"jawab  Shahnaz."Aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini," bathin Brams."Brams menarik tangan Shahnaz,sekaligus merangkul pinggangnya."Muka Shahnaz saat itu juga berubah menjadi merah."Pak Brams?""Shahnaz,kamu tidak usah bohong.Kamu juga pasti suka kan?"Brams mengangkat dagu Shahnaz."Benarkan  apa yang aku katakan?"
Read more

Mungkinkah Jadi Begini?

Brams merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.Dia begitu risih bila harus berlama-lama di dalam rumah Jesselyn."Jesselyn,kita keluar aja yok!" "Kemana Brams?" Tanya Jesselyn."Bagaimana kalau kita cari tempat yang aman dan cocok untuk kita berdua?"Tanpa menunggu jawaban dari Jesselyn,Brams langsung menarik tangan Jesselyn untuk keluar dari rumah tersebut. "Ayo Jesselyn,"ucap Brams sambil membuka pintu mobil.Dalam perjalanan, Brams merasa ingin terlihat romantis pada Jesselyn. Dengan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan,tangan Brams begitu cepat meraih jemari Jesselyn."Jesselyn, dari pertama kali berjumpa aku sudah merasa jatuh cinta dengan kamu."Apakah kamu mau jadi kekasihku?Jesselyn merasa jantungnya makin berdetak kencang.Dia tidak menyangka kalau Brams juga merasakan perasaan yang sama selama ini."Brams,aku mau jadi kekasih kamu.Bahkan aku juga mau kalau kamu jadikan aku sebagai istri k
Read more

Hanya Pelampiasan

Pesawat yang ditumpangi Brams telah mendarat di Bandara Sukarno Harta.Brams berjalan keluar dan menaiki taxi untuk pulang ke rumahnya."Kemana ya pak?"Tanya sopir taxi."Ke Jalan Suropati pak,"jawab Brams.Sopir taxi mengendalikan setir mobil dan melaju ke alamat rumah Brams.Sepanjang perjalanan,Brams bersandar di kursi mobil.Pikirannya masih tetap tertuju pada Jesselyn.."Darimana aku akan menata perjalanan untuk menikahi Jesselyn?"bathin Brams.Waktu terus berjalan seiring dengan lajunya taxi yang membawa Brams untuk pulang.Karena kepikiran pada Jesselyn,Brams tidak sadar kalau mereka telah sampai di depan rumahnya."Kita sudah sampai pak," kata sopir taxi."Saat itu juga Brams terkejut.Dia tidak yakin kalau dia sudah sampai dalam waktu yang begitu cepat."Sembari turun dari dalam mobil,Brams memberikan ongkos untuk sopir taxi."Ini pak,"kata Brams."Oh iya, terimakasih ya pak." Jawab sopir taxi kemudian berlalu meningg
Read more

Hanya Karangan Belaka

"Ibu..!"Bu Hanna terkejut dengan teriakan Shahnaz.Dia begitu cepat berjalan keluar melihat kenapa Shahnaz berteriak memanggilnya."Ada apa Shahnaz?" Tanya bu Hanna sambil membuka pintu."Bu sini deh!aku mau beri kabar gembira untuk ibu ketahui."Tangan Shahnaz langsung menarik ibunya untuk duduk ke ruang tamu.Dengan penasaran ibu Hannah malah bingung dan bertanya pada Sanu."Sanu,kamu ada ada kabar apa sih?" Cepat beritahu ibu!"Bu,aku tadi di telpon oleh Brams.Dia malah ingin secepatnya lebih dekat dengan aku.""Maksud kamu?""Kata Brams,aku akan jadi pendampingnya tidak lama lagi.""Oh..sayang,kamu sangat beruntung,harapanku terkabul agar kamu dapat pendamping yang kaya raya dan akan bisa membuat kamu bahagia." "Iya bu,Shahnaz juga sangat bahagia dengan keadaan ini."Brams yang tadi terbaring di tempat tidur,kini jadi bangun dan berdiri.Dia duduk di dekat kaca jendela kamarnya seraya berpik
Read more

Persiapan Pernikahan Brams Dan Jesselyn

Tepat di hari Sabtu,Brams diam-diam berangkat ke Singapore.Kedua rekan kerjanya Wanda dan Jamil ikut serta turut menghadiri acara pernikahan sahabat mereka.Jesselyn yang begitu tidak sabar kini telah berada di Bandara untuk menyambut kedatangan kekasihnya.Jesselyn melihat Brams keluar bersama dua orang rekan kerjanya.Mata berbinar dan hati yang sangat bergelora seiring dengan rasa rindu pada Brams, kini jelas terlihat dari tingkah Jesselyn menyambut Brams. "Hai Brams," ucap Jesselyn dengan memeluk calon suaminya."Hai sayang," jawab Brams yang juga membalas pelukan Jesselyn."Waduhh..baru juga beberapa hari kelihatannya kedua calon pengantin sudah saling merindukan," ucap Wanda."Ya sudah, sekarang kita lebih baik secepatnya berangkat ke rumah pak Hadi.Disana tentu saja masih banyak hal yang harus di kerjakan untuk semua persiapan pernikahan besok hari."Jesselyn dan ketiganya masuk mendalam mobil kemudian berangkat ke rumah pak Hadi.
Read more

Shahnaz Kecewa Tapi Tidak Bisa

Tepatnya pada malam hari,Shahnaz masih saja tidak bisa membuang pikirannya dari Brams.Dia dengan yakin akan menghubungi Brams saat itu juga."Kringgg," Suara handpone milik Brams berbunyi, Jesselyn melihat kalau Brams masih ada di kamar mandi.Dia langsung berdiri dan mengambil handpone tersebut."Hallo,"ucap Jesselyn menyapa seseorang yang menghubungi handpone suaminya."Ini siapa ya?"Tanya Shahnaz yang bingung dengan suara wanita yang mengangkatnya.."Hallo," kata Jesselyn lagi pada Shahnaz."Maaf ya ini siapa?"tanya Jesselyn."Shahnaz yang begitu percaya diri kalau Brams hanyalah miliknya seorang,kini menjawab dengan berbohong."Maaf ya ini aku Shahnaz,istri dari mas Brams." "Enggak salah orang ya?"yang sebenarnya istri Brams itu aku atau kamu?jawab Jesselyn.Shahnaz jadi ciut,Dia sedih dengan ucapan Jesselyn.Shahnaz yang selama ini tidak pernah tahu kalau Brams sudah punya istri,kini jadi bertanya-t
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status