"Tentakel raja Lacodra bukan hanya besar, tetapi juga memiliki kecepatan yang sulit diimbangi para Lensana," ucap Rostan yang menunggangi burung pelatuk di antara para Jin Hal."Apa yang bisa kita lakukan?" tanya Aresta.Rostan membuka baju zirahnya, kemudian memanggilku, "Nando, gunakanlah zirah ini untuk menyerang raja Lacodra."Aku terbang mendekati burung pelatuk Jin Hal Hijau itu, kemudian mendarat di pundak tunggangannya. "Baik, akan kukenakan baju zirah ini," ucapku sambil menerima baju Zirah itu."Kamu adalah harapan terakhir kami," ucap Harda."Alam Tumaya bergantung padamu, adikku," ucap Nero."Baik, aku akan berusaha," ucapku. Kemudian menatap baju zirah berwarna kuning keemasan yang berukir merak di tanganku. Saat mengenakan baju zirah itu, para Jin Hal menatapku sambil tersenyum dan berharap, kecuali Letra, tak sedikit pun ia mau menatapku. Bahkan ia seperti menghindari semua kata-kata pujian yang menyemangatiku. Tetapi aku tidak mau memusingkan hal itu, karena aku tidak
Read more