Seorang pria tampan sedang berulang kali melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu yang disepakati telah berlalu. Tak tanggung-tanggung, telatnya hampir 1 jam. Sedangkan sang asisten terlihat gusar dengan ponsel yang masih tertanjam di telinganya.Ya, pria itu adalah Kienan dan Arman. Pertemuannya dengan pimpinan Gemilang Group mengalami keterlambatan.“Gimana, Man?” tanya Kienan frustasi, sudah hilang kesabaran. Mungkin benar yang orang bicarakan. Pekerjaan paling membosankan adalah menunggu.Arman mengelengkan kepala. “Belum bisa tersambung, Pak!”“Oke, batalkan saja!” perintah Kienan tegas. Dia sudah terlanjur kecewa.Hendak berdiri dan melangkah pergi. Namun, kedatangan Bian menghentikannya.“Maaf, saya terlambat! Tadi ada sedikit masalah di jalan,” ujar Bian dengan mengatur napasnya. Dia yakin pimpinan Moreno Group itu pasti kecewa dengan keterlambatannya.&
Read more