“Ba-baik, Pah!” Zahra mengarahkan ponsel pada bagian gedung rumah sakit. Setelah merasa cukup, Zahrapun kembali mengarahkan ponsel kepada dirinya.“Pah! Bisa aku bicara dengan Elang?” tanya Zahra.“Bisa, Nak.” Baskoro memberikan ponsel kepada putranya.Namun dengan tiba-tiba, Elang mematikan sambungan telepon. Dia tak ingin berbicara leat telpon dengan istrinya. Dia ingin bertemu secara langsung.“Kenapa kau mematikan telpon?”“Papah turunlah! Biar aku yang membawa mobilnya!”Elang turun dan tanpa banyak bicara. Kemudian memaksa papahnya turun dan duduk di samping kemudi.Masih dalam keadaan emosi, Elang memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan tak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.Baskoro merasa sangat takut. Berkali-kali meminta Elang untuk menghentikan mobil, tapi tak diindahkan oleh sang putra. Baskoro hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan putranya.***Ternyata Elang menuju rumah sakit. Dengan cepat dia memarkirkan kendaraan dan melangkah tergesa menuju ruang inform
Last Updated : 2022-09-21 Read more