Home / Romansa / ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 131 - Chapter 140

238 Chapters

131. KEADAAN BUDI

Setelah pemakaman Vero usai, Zahra segera menuju rumah sakit ditemani oleh sang suami. Di setiap detik pikirannya terus tertuju kepada Budi. Menurut informasi yang didapat dari sang adik, Budi sudah selesai menjalani operasi. Kakinya benar-benar harus diamputasi pada batas pergelangan kaki karena terlindas mobil yang melintas. Entah bagaimana kronologis kecelakaan hingga Budi bisa berada di luar mobil. Zahrapun belum mengerti secara pasti kejadiannya.Saat tiba di rumah sakit, zahra segera berjalan menuju ruangan di mana dr. Budi di rawat. Baru saja adiknya mengabarkan sang kakak sudah sadar dan sedang menangis karena mendengar kabar kematian istrinya juga tentang keadaan kakinya. Tentu saja hal itu membuat pikiran Zahra semakin kacau sampai tak mengindahkan panggilan suaminya berkali-kali.Zahra menghentikan langkah saat tiba di depan kamar perawatan Budi. Hatinya begitu teriris saat mendengar tangisan dr. Budi yang begitu memilukan. Rasa putus asa terdengar jelas dari ratapannya.“A
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

132. SALAH PAHAM

“Kalaupun rumah sakit tak bisa mempekerjakanmu lagi, kita bisa wujudkan cita-cita kita yang tertunda. Yaitu membangun klinik untuk pengobatan gratis bagi orang tidak mampu. Ilmu yang kau pelajari akan tetap berguna. Tak ada waktu yang terbuang sia-sia!” zahra terus berusaha mengembalikan kepercayaan diri pria yang sangat membekas dalam setiap ingatannya. Rasanya tak tahan melihatnya dalam kondisi seperti ini.“Zahra. maukah kau menemaniku melewati hari-hari yang menyulitkan ini? tolong jangan tinggalkan aku!” secara tiba-tiba Budi memeluk zahra.Tentu saja Zahra amat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh mantan kekasihnya. Zahra tak berani membalas pelukan itu. Apalagi permintaannya juga sangat memberatkan. Tak mungkin dia bisa menemani Budi sedangkan dia sendiri sudah punya suami.Zahra merasa bingung dan tak tahu harus berbuat apa.Sementara itu Elang baru sampai dan membuka pintu. Sejenak dia terperanjat melihat apa yang terjadi. Wajahnya yang semula ceria berubah mendung. Dia ta
last updateLast Updated : 2022-08-31
Read more

133. ELANG MERASA KECEWA

BAB 133 ELANG KECEWA“Ayo!” Elang menggandeng tangan sang istri. Sesampainya di luar, Elang melepas tangan Zahra dan meninggalkannya. Hati Elang masih diliputi kekesalan karena mengingat saat pria itu memeluk istrinya. Sebagai seorang suami jelas saja hal itu mengusik harga dirinya.Kalau saja mantan kekasih istrinya itu melakukan pada kondisi sehat dan baik-baik saja, tentu Elang akan memberikan pelajaran kepadanya karena berani menyentuh bidadarinya.“Elang, tunggu!” zahra berusaha mengejar suaminya.Elang menghentikan langkah sambil membuang napas dengan kesal.“Kau marah, ya?” tanya Zahra saat berada di hadapan sang suami sembari menatap matanya dengan tajam.“Sudahlah. Kalau kau masih mau di sana, pergilah! Aku tak berhak melarangmu!” Elang membuang pandangan. Kemudian melanjutkan langkah.Dia tak ingin membahasnya saat ini karena sedang berada dalam balutan emosi, hingga tak ingin ucapannya melukai hati istri tercinta.“Elang. Demi Tuhan. Tadi itu tidak sengaja. Mas Budi tadi te
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

134. ZAHRA MERASA BERSALAH

Elang berjalan mondar mandir di dalam kamar. Sudah lebih dari jam sebelas malam, tapi sang istri belum juga pulang. Bahkan seharian tak memberi kabar. Tentu saja hal itu bukan hanya membuat Elang marah, tapi juga khawatir. Suami mana yang tak khawatir saat hampir tengah malam sang istri belum juga pulang. Dan dia juga sudah jelas sedang bersama mantan kekasihnya.Elang melihat ke arah ponsel yang berada di tangan. Nomor sang istri terakhir membuka aplikasi berwarna hijau pada siang hari saat masih bersamanya. Jelas saja hal itu membuat Elang kebingungan. Mau berusaha untuk menelpon lebih dulu, tapi gengsi.“Ya, Tuhan. Bagaimana ini?” Elang memijit pelipisnya. Kepalanya terasa sangat berat.Terdengar suara pintu gerbang yang dibuka. Terlihat seorang wanita yang dinanti masuk ke dalam rumah. Ada sedikit lega dalam dadanya.“Aku tak mau berdebat. Lebih baik berpura-pura tidur saja.”Elang meletakkan ponsel di atas nakas. Lalu bergelung dalam selimut dan memejamkan mata. Dia sengaja tak m
last updateLast Updated : 2022-09-06
Read more

135. MOMEN ROMANTIS 18+

“Elang! aku mau minta maaf, karena baru pulang di tengah malam begini dan tak mengabarimu seharian. Kau pasti marah dan cemburu. Tapi Demi Alloh, tak terjadi apa-apa antara aku dan Mas Budi.”Elang mengepalkan tangan saat sang istri menyebut nama mantan kekasihnya. Mulai timbul rasa kekesalan dalam dadanya.“Bagiku Mas Budi hanya masa lalu. Kau sudah sangat baik terhadapku hingga tak mungkin aku menghianati kesetiaanmu.”Elang bisa bernapas lega saat mendengar ucapan sang istri. Itu artinya perjuangannya tak sia-sia karena sang istri mulai menghargainya.“Kalau aku boleh jujur, aku mulai merasa selalu ingin bersamamu. Seperti seharian ini, aku sangat merindukanmu. Dan setiap detik pikiran ini tak bisa lepas dari bayang-bayangmu. Aku tak tahu apa artinya perasaanku ini.”Elang sangat terkejut sekaligus bahagia saat mendengar ungkapan hati sang istri yang selalu dinanti. Tak menyangka jika wanita mengagumkan itu sudah mulai bisa menerima kehadirannya. Bukan hanya menerima tapi juga menc
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

136 GAYUNG TAK BERSAMBUT 18+

Namun Elang harus menelan kekecewaan saat sang istri menghentikan aksinya dengan menutup bibir Elang yang siap untuk menyatukan kenikmatan yang tiada tara.“Maaf. Aku belum siap,” ucap Zahra lirih sembari memalingkan wajah.“Kenapa?” tanya Elang sembari menahan gejolak hasratnya yang menggebu.“Aku tidak tahu. Tolong, beri aku waktu.” Zahra memejamkan mata. Sebenarnya dia pasrah saja jika sang suami mau melakukannya karena sudah terdesak oleh syahwatnya. Sebagai seorang istri tak mungkin menghindar jika sang suami meminta.Sungguh Zahrapun menginginkan sentuhan itu. Namun entah kenapa bayangan Budi melintas begitu saja. Rasanya tak tega jika dia bersenang-senag di atas penderitaan mantan kekasihnya.Elang bangkit dan duduk di tepi ranjang. Pria itu menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Dia mencoba membuang hasratnya. Rasanya sangat tidak mengenakkan bagi seorang pria jika hasrat yang tengah memuncak, tak tersalurkan. Namun Elang berusaha untuk menetralisir perasaann
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

137. SALING SETIA

“Tiga huruf yang aku minta?” Elang bertanya pada diri sendiri sembari mengingat-ingat apa yang baru saja dimintanya. Diapun mencoba menebak dengan iseng.“Oh, aku tahu. Maksud kamu yang depannya S’kan? s*x maksudnya?”“Iih jangan diomongin. Gak pantas tahu!” pipi gadis cantik itu merona.Elang tertawa. Ternyata istrinya benar-benar masih polos. Bahkan untuk menyebut kata itu saja dia tidak berani.“Oke. Hubungan suami istri maksud kamu’kan?“Iya!”“Seberapa penting bagi aku pribadi atau sebagai suamimu?”“Ya dua-duanya!”“Oke. Sebagai seorang pria yang sudah beristri, jelas saja hal itu sangat penting. Karena sebagai Suami dia punya kewajiban akan hal itu. Menjadi sebuah kewajiban karena ada yang menanti haknya, yaitu seorang istri. Dan bagiku pribadi, aku akan menunaikan kewajiban jika istriku meminta haknya. Dan aku pastikan selama kau tidak meminta hakmu, aku juga takkan menunaikan kewajibanku dalam hal hubungan suami istri. Karena itulah aku takkan pernah memaksamu.” Elang mencoba
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

138. KESEMBUHAN BUDI

“Mas Budi. Kenapa kau terlihat sedih? Bukankah seharusnya kau bahagia karena hari ini keadaanmu sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang.” Tanya Zahra sembari membantu Budi untuk duduk di kursi roda.“Apa kau pikir aku bahagia dengan kehilangan Vero dan juga kakiku yang cacat? Apa yang bisa membuatku bahagia? Apa?!” Budi memukul ranjang dengan kesal. Kelopak matanya tak mampu membendung air mata yang menggenang.Zahra mensejajarkan diri dengan Budi yang duduk di kursi roda.“Mas Budi. Kau harus semangat dalam menjalani hidup. Dan ....”“Apa yang bisa membuatku semangat? Istriku meninggal, sedangkan aku cacat. Apa lagi yang bisa membuatku semangat dalam menjalani kesendirianku!” Budi terlihat begitu putus asa.Zahra sangat iba kepada mantan kekasihnya. Rasanya ingin bisa berbagi kesedihan. Namun dia juga tak tahu apa yang harus dilakukannya.“Mas Budi. Apa yang bisa aku lakukan untukmu supaya kau bisa kembali semangat dalam menjalani hidup?” Zahra mencoba untuk terus memompa semang
last updateLast Updated : 2022-09-12
Read more

139. MEMINTA IJIN UNTUK MERAWAT BUDI

“Ada yang mau aku bicarakan sama kamu.””tentang apa?” tanya Elang sembari mematikan laptop. Lalu membalikkan kursi dan menyuruh sang istri untuk duduk di pangkuan dengan kode menepuk-nepuk pahanya.“Di sana aja sambil tiduran.” Zahra menggelengkan kepala sembari menunjuk ke arah ranjang.“Oke. Ayo!” Elang menggendong tubuh istrinya dan menidurkannya di atas ranjang.Semkain hari Zahra merasa makin mencintai suaminya yang sangat romantis. Mulai dari perlakuannya yang selalu membuat hatinya meleleh, dinner romantis juga hadiah yang bernilai fantastis selalu diberikan oleh suami kepadanya. Gadis itu merasa diperlakukan bak seorang ratu.Elang mengecup kening sang istri dan bergelung dalam satu selimut.Pasangan suami istri ini lebih suka membahas sebuah masalah aataupun hanya sekedar mengobrol di atas ranjang. Walau tak diakhiri dengan permainan ranjang, setidaknya keduanya bisa lebih intim. Dengan harapan sang istri tergerak hatinya untuk menjalankan kewajiban yang belum ditunaikan.“K
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more

14O. MERAWAT BUDI

“Katakan padaku dengan cara apa kau bisa membuatku percaya bahwa kau takkan menghianatiku. Kalian takkan mengulang apa yang pernah terjalin dahulu!” Ucap Elang dengan dingin.“Jadi kau mengijinkan aku?” tanya Zahra dengan wajah berseri. Lalu berdiri di samping suaminya.“Jujur. Sebagai seorang suami aku tak rela kau terus berdekatan dengan mantan kekasihmu itu. Tapi di satu sisi aku ingin mencoba percaya jika kau takkan pernah menghianati cinta kita.”“Elang. Aku sangat mencintaimu. Bagiku Mas Budi adalah masa lalu. Dan saat bersamanya, aku tak merasakan lagi getaran seperti yang aku rasakan dulu. Itu artinya aku sudah tak mencintainya. Aku hanya mencoba peduli kepadanya. Itu saja.”“Baiklah. Mulai kapan. Dan bagaimana kau mengatur waktu. Jangan lupa, kau juga harus membagi waktumu untukku. Itu yang paling penting.”“Sepulang bekerja aku akan ke rumah Mas Budi. Dan saat kau pulang ke rumah, aku pastikan aku sudah berada di rumah dan mempersiapkan segala keperluanmu.”“Oke. Aku pegang
last updateLast Updated : 2022-09-13
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
24
DMCA.com Protection Status