Share

15O. TERJADI KERIBUTAN

last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-25 22:12:27

“Beraninya kau melakukan itu! Apa aku harus memukulmu supaya kau tahu bahwa yang kau lakukan itu salah besar!” Tangan Elang sudah terangkat di udara siap untuk menampar sang istri. Emosi yang meluap sekaligus pengaruh alkohol membuatnya tak lagi punya belas kasih.

“Lebih baik kau menyakiti fisikku dari pada aku melihatmu menyakiti dirimu sendiri! Aku tidak rela jika kau menderita karena diriku!”

“Elang. Hentikan!” teriak Baskoro. Saat mendengar gelas yang pecah perasaannya tak karuan. Dia yakin telah terjadi sesuatu di dalam kamar.

Benar saja dia melihat sang putra sudah siap untuk melayangkan tangan ke arah istrinya. Dengan sigap Baskoro memegangi tangan putranya.

“Pah! Biarkan aku memberi pelajaran kepada wanita ini!” Elang meronta dan berusaha melepaskan tangannya. Mata Elang menatap sang istri dengan tidak bersahabat.

“Siapa yang mengajarimu untuk main kasar kepada istrimu?! Papah saja tak pernah sekalipun memukul mamahmu! Kalau kau berani memukul istrimu, itu sama artinya kau men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Umi Haina Umi Haina
akibat mu Zahra ..klo kmu TDK bikin kesal TK mungkin elng bgitu....
goodnovel comment avatar
Ratu Diiana
inti mya ZAHRA itu sebagai istri agak tau tabiat istri yang sholeqah gimana wkwkwk giliran dikasarain elang , merasa terdZolimin. sehat otaku zahra..???
goodnovel comment avatar
Farid Jarot
mantab thor, bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   151. KEMARAHAN BASKORO

    “Lebih dari tiga puluh tahun papah menikah dengan mamahmu, belum pernah sekalipun papah memukul istri papah. Itu karena wanita atau seorang istri sangat mulia dan butuh perlindungan. Bukan untuk disakiti. Bahkan orang tua istrimu yang memberi makan dan juga membiayai kebutuhan semenjak bayi hingga sebesar ini juga belum pernah menamparnya. Tapi kau yang baru beberapa bulan saja memberi dia makan sudah berani menamparnya! Papah kecewa sama kamu!”Elang terdiam dan menundukkan kepala. Dia benar-benar menyesali perbuatannya.“Gunakan otakmu untuk berpikir bahwa pengabdian yang sudah dilakukan oleh seorang istri itu tak sebanding dengan yang kita lakukan sebagai seorang suami! Kalau kita pulang bekerja cape, langsung bisa beristirahat. Tapi tidak begitu dengan seorang istri. Mereka bangun lebih pagi dan tidur lebih malam dari kita. Apalagi bagi wanita pekerja seperti istrimu itu lebih lelah lagi!” Baskoro menumpahkan kekesalan kepada putranya.“Ada apa sih sudah malam begini masih ribut?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   152. ELANG MENGHUKUM DIRI SENDIRI

    BAB 152 elang menghukum dirinya sendiri.Widya keluar dari kamar mandi untuk mengambil sikat gigi baru yang ada di lemari khusus untuk menyimpan peralatan mandi yang masih baru.Seorang ibu selalu memperlakukan putranya dengan baik walau tahu sang pangeran telah melakukan kesalahan besar. Namun hati nurani seorang ibu tak bisa membencinya apa lagi membalas perbuatan yang telah dilakukan.Elang melihat wajahnya di depan cermin yang berada di dinding. Dia merasa dirinya penuh dosa. Karena kebodohan, tangan yang seharusnya digunakan untuk membelai sang istri malah sebaliknya dia gunakan untuk menamparnya.Dia marah dan kesal kepada dirinya sendiri yang sudah membuat seorang wanita mulia menjadi sasaran amarahnya. Pria itu memutuskan untuk menghukum tangan itu dengan caranya sendiri.Tiba-tiba saja, Elang meninju cermin menggunakan tangan yang duganakan untuk menampar sang istri hingga hancur berkeping-keping.“Elang! Apa yang kau lakukan?!” Widya sangat terkejut melihat apa yang dilakuka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   153. FITNAH YANG KEJI

    Menjelang pagi, Elang masuk ke dalam kamar dan tanpa berbicara sepatah katapun.Zahra yang sedang berdandan di depan cermin terlihat bahagia melihat pria yang dicintainya datang. Matanya berbinar ceria.“Elang. Apa kau sudah lebih baik?” tanya Zahra sembari tersenyum.Namun dia begitu kecewa karena tak mendapat respon dari suami yang sangat dicinta. Lelakinya tak menatap ke arahnya sama sekali. Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mebersihkan badan.Lagi-lagi Zahra hanya bisa menangis di depan pintu kamar mandi.“Sampai kapan kau menghukumku seperti ini, Elang?” Zahra berbicara dengan lirih. Hatinya begitu sakit saat sang suami tak mau lagi menyapanya.Sekuat tenaga dia berusaha untuk kuat. Terus meratap takkan mengubah keadaan. Gadis cantik itu segera menghapus air mata dan lebih memilih untuk mempersiapkan keperluan suaminya untuk bekerja.Zahra membuka lemari pakaian untuk mengambil setelan jas berwarna hitam favorit dari sang suami. Kemudian meletakkan di atas ranjang bes

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   154. ZAHRA PERGI DARI RUMAH

    “Astaghfirulloh hal’adzim. Bisanya kau berpikiran seburuk itu kepadaku?! Kau pikir aku ini wanita jalang, begitu?!” Zahra tak mampu menyembunyikan sakit hatinya. Rasanya bagai ribuan pisau yang menusuk hatinya. Sakit tak tertahankan.“Iya! Kau memang jalang! Aku tak sudi menyentuh tubuhmu yang telah ternoda!” Elang mendorong tubuh istrinya dengan kesal. Pikiran buruk kembali mempengaruhi emosinya.“Jadi kau sudah menuduhku berzina?!” ucap Zahra dengan nada tinggi. Air mata terus mengalir bagai arus sungai yang deras.“Iya!”“Kau sudah memfitnahku! Dan aku tidak terima itu!” jawab Zahra dengan nada yang mulai meninggi. Dia terlihat sangat emosional.“Lalu apa maumu?!” tanya Elang dengan melipat tangan di depan dada.“Kau tahu’kan tuduhan ini tidak main-main?! Kau harus punya minimal dua orang saksi atas tuduhanmu yang tak main-main!”“Sangat mudah bagiku untuk membuktikannya! Karena ada banyak orang di sana yang mau menjadi saksi!” jawab Elang dengan lantang.“Di sana mana?! Kau hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   155. PENYESALAN ELANG

    BAB 155 PENYESALAN ELANG“Zahra! kau mau ke mana, Nak?!” baskoro berteriak memanggil menantunya yang sedang berlari sembari menangis. Namun sang menantu tak mengindahkan panggilan dari papah mertuanya. Dia terus berlari membawa hatinya yang lara.“Ada apa lagi sih!” Baskoro meletakkan sendok di piring. Selera makannya rusak gara-gara melihat drama pagi ini.“Lebih baik papah kejar Zahra. Biar mamah yang menemui Elang.” Ujar Widya dengan cemas. Dia pun mengurungkan niatnya untuk menikmati hidangan pagi yang sudah tersaji di meja makan.“Baiklah!” Baskoro melangkah dengan cepat menuju pintu keluar.Tepat pada saat itu Zahra terlihat masuk ke dalam mobil miliknya dan siap untuk mengemudikan kendaraan. Biasanya dia pergi dengan jasa sopir pribadi. Kini sang sopir hanya berdiri dan menatapnya penuh tanda tanya.“Anto! Jangan biarkan Zahra pergi! Aku ingin bicara dengannya sebentar!” teriak Baskoro sembari memegangi dadanya yang terasa agak sesak. Terpaksa berhenti sejenak supaya napasnya t

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   156. MENYUSUL SANG ISTRI

    Sementara Widya dan Baskoro saling pandang. Keduanya penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka berdua tak menemukan jawaban karena Elang dan Zahra sama-sama bungkam. Tak ada satupun yang mau bercerita.“Aku tahu aku salah. Hukumlah aku, tapi jangan pernah pergi dariku. Aku mohon!” Wajah Elang terlihat memelas. Dia mencoba menyentuh tangan istrinya.Namun Zahra menepisnya dengan kasar.“Menjauhlah! Aku tunggu kau mengumpulkan bukti-bukti dan kita akan bertemu di pengadilan!”“Sayang. Tolong cabut kata-katamu. Aku tak mau berpisah darimu. Kau tahu’kan aku tak mungkin mampu mengumpulkan bukti itu!” Elang menatap wajah sang istri yang menyimpan beribu kekesalan. Tatapan matanya tampak tidak bersahabat.“Kalau begitu, beralih pada pilihan kedua, yaitu aku yang akan menceraikanmu!” Zahra menatap lurus ke depan. Dia mencoba menegarkan hati yang telihat rapuh saat sang suami sudah menyesali perbuatannya.Namun saat kembali terlntas bagaimana tuduhan keji itu ditujaukan kepadanya, kembali memb

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   157. MENGANTAR ISTRI PULANG

    Elang mengulurkan tangan dan membuka pintu mobil dari dalam. Kemudian memaksa sang istri keluar dan membawanya duduk di samping kemudi. Pria itu tak peduli dengan istrinya yang terus mengomel. Dengan sigap, dia mengambil alih kemudi dan mobilpun melaju dengan cepat.Sepanjang perjalanan tak ada sepatah katapun terucap. Hanya isak tangis sang istri yang terdengar.Semenara, Zahra tak mau menatap wajah suaminya. Hatinya masih teramat sakit.Sesekali Elang melirik ke arah istri tercinta. Sebenarnya ingin sekali merengkuh tubuh sang istri. Namun Dia tak berani melakukannya. Hanya bisa menarik napas dengan berat dan menyesali kebodohannya.“Kita ke rumah sakit’kan?” tanya Elang memecah kesunyian.“Tidak! berhentilah di sini dan kau turun saja!” jawab Zahra dengan ketus.“Bukankah kau harus bekerja?” tanya Elang dengan seirus.“Bagaimana aku bisa bekerja dengan keadaan seperti ini!”“Oke. Lalu kau mau kemana?”“Aku bilang stop di sini! aku akan pulang ke rumah ayah!”Elang terkejut mendenga

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   158. KEMARAHAN AYAH ZAHRA

    “Bu. Tolong turuti perintahku dan bawa Zahra masuk!”“Baiklah. Ayo, Nak. Kita masuk!”Zahra menurut saat sang bunda membawanya masuk ke dalam rumah.“Ada apa sebenarnya?” tanya Mustafa setelah menyuruh besan dan menantunya duduk di bangku yang berada di teras.“Sebenarnya ....”“Biar papah saja yang bicara, Lang!’ Baskoro memutus pembicaraan putranya. Dia tak ingin ada kesalahpahamna jika putranya yang menyampaikan kepada Mustafa.“Baiklah, Pah!”Baskoro mulai menceritakan dengan detail setiap kejadian dengan jelas. Tak ada satupun yang terlewat. Mulai dari keadaan Budi setelah kecelakaan dan rasa bersalah Zahra hingga ingin merawat Budi hingga kecemburuan Elang yang berakibat tuduhan yang tak beralasan.Mustafa mengerutkan kening setelah mendengar semuanya. Pantas saja putrinya pulang dalam keadaan menangis. Jelas saja hatinya pasti terluka.“Bagaimana menurut kamu, Mus?” tanya Baskoro kepada besannya yang terlihat terdiam dengan tatapan mata yang tidak fokus.“Entahlah. Aku sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-05

Bab terbaru

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   238. MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU!

    “Lia?! Apa kabar?”“Alhamdulillah baik, Mbak!”Keduanya berpelukan dengan erat. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah wanita berhijab itu.“Silakan duduk.” Zahra menarik bangku untuk tamu specialnya.“Terimakasih, Mbak.”“Iya. Sama-sama.”Kemudian Zahra mengambil tempat duduk di seberang. Kini keduanya saling berhadapan.“Oh, ya. Kamu mau pesan apa?” Zahra memberikan buku menu kepada Lia.“Avocado juice sama manggo and banana smoothies.” Jawab Lia sembari mendorong perlahan buku menu tanpa membacanya.“Oke. Untuk makan siangnya kamu mau pesan apa?”“Itu saja sudah cukup, Mbak. Bagiku itu sudah menjadi menu untuk makan siangku.”“Apa kau tidak makan nasi?’ Zahra bertanya penuh selidik sembari menatap tubuh Lia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Body yang sangat sempurna dan ideal. Wajahnya juga terlihat bersih dan cerah.“Aku lagi mengurangi karbo, Mbak. Sudah lama tidak makan nasi. Semenjak Mas Budi ketahuan ada benjolan di kepala dan juga riwayat diabetes dan hipertensi dari almar

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   237. HUBUNGAN ANTARA ELANG DAN LIA

    Elang terperanjat. Pria itu tak mengira jika akan mendapat pertanyaan yang begitu menohok. Sesaat hanya bisa terdiam. Mengenang masa itu hanya akan membuat luka lama yang sudah terkubur, kembali terbuka.“Kenapa diam?!” pertanyaan sang istri membuyarkan lamunan.“Tidak ada apa-apa di antara kami. Yang aku tahu dia itu adiknya Budi. Betul’kan?” Elang berkilah. Dia berusaha untuk menghindar dari pertanyaan.“Itu benar. Yang aku tanyakan hubungan di antara kalian!” Zahra mempertegas pertanyannya.Elang menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak seolah tak ada oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasannya.“Sudahlah. Aku mau mandi dulu!” Elang menepuk pipi sang istri dengan lembut dan senyum yang sedikit dipaksakan.“Elang! Jangan menghindar! Jujurlah dan jawab pertanyaanku!” Zahra mencekal pergelangan tangan suaminya dengan sedikit meninggikan ucapan.“Aku sudah menjawabnya! Apa lagi yang harus dijawab!” Elang mengibaskan tangannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman tangan sang

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   236. BERTEMU SESEORANG

    Gadis berparas ayu nan anggun itu menghentikan langkah saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Kini tatapan matanya tertuju ke arah suara yang memanggilnya. Sejenak mengamati wajah Zahra yang kini semakin pucat dan tirus. “Mbak Zahra?!”“Iya. Kau masih mengenaliku, Lia?” tanya Zahra dengan wajah berbinar.“Tentu saja. Apa kabar, Mbak?”“Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana?”“Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Mmm ... sepertinya Mbak terlihat lebih langsing. Dan membuatku hampir saja tak mengenali Mbak.” Gadis cantik itu ternyata bukan hanya cantik pada parasnya saja. Melainkan juga mempunyai sopan santun dan etika yang baik. Walau dari melihat fisiknya saja dia tahu jika wanita di hadapannya sedang tidak baik-baik saja. Namun ucapannya tidak menyinggung perasaan.“Bilang saja kurus kering, karena tubuhku ini sedang digerogoti oleh penyakit yang berbahaya,” jawab Zahra dengan tersenyum kecut. Ada rasa nyeri yang berarang di dada.Zahra tahu jika Lia tak ingin menyakiti perasaan

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   235. TERPAKSA SETUJU

    “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Elang! Aku yang sekarang bukan lagi istri yang bisa kau banggakan. Aku kini penyakitan dan tidak cantik lagi. Bahkan nanti setelah kemoterapy, rambutku akan mengalami kerontokan. Aku takkan cantik lagi. Dan aku yakin kau akan jijik denganku dan pasti meninggalkanku. Setidaknya jika kau menikah sekarang, aku takkan lebih sakit hati jika masa itu datang. Aku tak mau kau meninggalkanku di saat aku terpuruk.” Zahra menangis terisak. Dia tak sanggup lagi membayangkan jika lelaki yang dicinta akan pergi meninggalkannya.Elang mendekap sang istri dan mengecup puncak kepalanya.“Sayang, aku berjanji kepadamu kalau aku takkan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun. Hanya maut yang dapat memisahkan kita. Aku mohon percayalah padaku, Sayang.”Zahra semakin terisak. Dalam pelukan lelakinya dia menumpahkan segala kesedihan dan rasa takut. “Aku takut kalau aku akan meninggal, Lang!”“Istighfar. Semua makhluk bernyawa pasti akan pergi meninggal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   234. SYARAT YANG DI AJUKAN

    Zahra dan suami selesai menunaikan ibadah sholat tahajud. Keduanya memanjatkan do’a kepada sang pencipta.Elang berdo’a untuk kesembuhan sang istri tercinta. Hanya itu harapan terbesar satu-satunya untuk saat ini. Tak ada keinginan lain selain kesembuhan sang bidadari.Zahra pun sama khusyuknya dalam berdo’a. Do’a yang dipanjatkan tak hanya untuk dirinya sendiri. Tak lupa pula dia memohon kepada sang pencipta untuk kebahagiaan suaminya. Terutama dengan syarat yang akan diajukan olehnya untuk sang suami.Zahra sudah memikirkan matang tentang rencananya. Setelah melalui pemikiran panjang, keputusan terberat harus di ambil demi sang suami. Semoga saja ini yang terbaik untuk semuanya.“Sayang. Apa kau sudah selesai berdo’a?” pertanyaan Elang membuat Zahra terkejut.“Sudah,” jawab Zahra dengan gugup sembari mengecup punggung tangan suaminya.“Apa kau akan membicarakan syarat yang kau ajukan sekarang atau nanti?’ Elang menembak langsung dengan pertanyaan. Dia memang tak bisa berbasa-basi da

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   233. KANKER OVARIUM

    Elang berdo’a dengan begitu khusyuk. Dia sangat berharap jika Tuhan mengabulkan do’a untuk kesembuhan istrinya. Di setiap rintihan do’a tiada henti menyebut nama istri tercinta.Dalam jarak yang tak terlalu jauh, sayup terdengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga Elang. Do’a yang dipanjatkan begitu tulus dan menggugah jiwa.Elang menajamkan telinga untuk mendengar do’a yang membuatnya larut dalam kesedihan. Do’a seorang ayah yang berharap untuk kesembuhan putrinya.“Ya. Alloh. Hamba mohon berikanlah kesembuhan untuk putri hamba. Dia adalah separuh dari nyawa yang ada dalam raga ini. Hamba tak sanggup melihat putri hamba menderita. Jika Engkau berkenan, Hamba bersedia menukar nyawa hamba demi kesembuhannya. Hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba ikhlas.” Suara pria itu bergetar dalam isak tangis. Dia pun bersujud dan menumpahkan kesedihan di atas sajadah yang membentang.Elang terkejut mendengar do’a dari insan yang penuh harap. Dia menyadari jika suara itu milik ayah mertuanya. K

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   232. OPERASI

    Zahra sudah menjalani serangkaian tes sebelum operasi. Dia berusaha untuk tegar dan tak terlihat sedih di mata suaminya. Namun pandangan kosong tak mampu menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada mata sayunya.Gadis cantik itu bersandar pada dinding pembatas balkon yang berada di depan kamarnya. Udara pagi yang begitu bersih mampu menyegarkan pikiran.Biasanya di pagi hari, dia selalu berolahraga bersama suami. Namun semenjak mengetahui ada kista dalam tubuhnya, membuat semangatnya untuk beraktifitas menurun. Bahkan semangat hidupnya ikut menurun hingga sangat mempengaruhi kualitas sexualitasnya.Untuk sementara, Zahra mengambil cuti dari pekerjaan. Dia akan fokus untuk pengobatan penyakitnya.“Sayang, kamu sedang apa?” Elang memeluk pinggang mungil sang istri dari arah belakang. Pria itu tetap romantis walaupun tubuh istrinya tak seindah dulu.“Elang. Aku hanya ingin menghirup udara pagi dan berjemur di sini. Kamu tidak olah raga?” Zahra membalikkan badan. Kini keduanya sal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   231. KISTA OVARIUM

    Zahra mendatangi dr. Arumi untuk memeriksakan diri. Tentunya ditemani oleh suami yang sangat setia.“Bagaimana, Dok? Apa saya hamil?” tanya Zahra saat baru saja selesai diperiksa oleh dr. Arumi.“Tidak. Anda tidak hamil.”“Lalu, kenapa Saya tidak menstruasi?”“Sudah berapa lama Anda tidak menstruasi?” tanya dr. Arumi.“Tiga bulan, Dok.” Jawab Zahra dengan singkat.Dr. Arumi menarik napas panjang sepertinya ada sesuatu yang menyesakkan dada.“Seharusnya Anda bisa datang ke sini lebih awal. Minimal setelah tahu bahwa Anda terlambat datang bulan di bulan pertama.”“Memangnya kenapa, Dok?” Zahra bertanya dengan cemas. Walau dia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan dokter pribadinya.“Begini, dr. Zahra. Saya harus menyampaikan hal ini walau kurang mengenakkan.”“Bagaimana, dok? Tolong katakan dengan jelas!” Zahra terlihat mulai gelisah. Dia menatap ke arah suaminya.Elang hanya bisa tersenyum dan menggenggam erat jemari sang istri. Pria itu berusaha menguatkan istrinya. Walau sesun

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   230. TAK MENSTRUASI TAPI TIDAK HAMIL

    “Bagaimana dengan kondisi rahim saya, Dok? Apa kecelakaan yang menimpa saya beberapa waktu lalu berpengaruh terhadap rahim saya?” dan apa Saya bisa hamil lagi dengan segera?” tanya Zahra kepada dr. Arumi setelah selesai menjalani pemeriksaan.“Sabar, Sayang. Nanya’nya satu-satu.” Elang berkata lirih kepada sang istri.“Iya. Maaf.”“Silakan duduk.’” Dr. Arumi mempersilakan Zahra dan suaminya duduk.“Begini, dr. Zahra. secara keseluruhan kondisi rahim Anda cukup baik. Namun karena Anda baru saja melahirkan secara operasi, ada baiknya Anda menunda hingga tiga atau empat tahun ke depan. Saya rasa sebagai dokter, Anda tahu resikonya.”“Iya. Sebenarnya saya tahu, Dok. Hanya saja, saya ingin sekali segera punya anak lagi.”“Saran saya, lebih baik dokter menikmati masa-masa indah dulu bersama suami. Dan jangan terlalu memikirkan hal ini, hingga bisa membuat anda tertekan. Saya tahu kehilangan seorang anak tidaklah mudah. Namun Anda harus bisa segera bangkit dan membuang semua beban yang ada d

DMCA.com Protection Status