Semua Bab Dikira Miskin Saat Pulang Kampung: Bab 251 - Bab 260

304 Bab

Wanita Lain di Hati Tirta

***"Brengsek! Lo utang penjelasan ke gue. Apa-apaan berani godain adek gue, hah?"Sea menggigit bibirnya semakin kuat. Wajah Pandu yang terlihat tegas membuat jantungnya berdetak lebih cepat. "Santai, Bro. Bukan salah gue jatuh cinta, salahkan Sea yang terlalu pantas untuk dicintai," seloroh Tirta terkekeh. "Gue ada perlu sama Sea, berikan ponselnya. Jangan jadi Abang yang toxic!""Sialan lu, Tir!"Tanpa berkata-kata lagi, Pandu menyerahkan ponsel Sea dengan sorot mata yang sulit diartikan. Sementara Sea menerima ponsel dengan nyengir kuda memamerkan barisan giginya kemudian berlari kencang masuk ke dalam kamar. Pandu menggeleng-gelengkan kepalanya heran, rasa penasaran sementara dia kesampingkan karena akan ada acara besar menyambut Nyonya Bagas esok hari.Sea menutup pintu dengan cepat. Dadanya naik turun menandakan pergerakan napas yang mulai tidak beraturan. Takut karena tatapan Pandu, juga takut kalau Kakaknya akan bertanya macam-macam perihal dirinya dan Tirta.Ponsel Sea kemb
Baca selengkapnya

Percakapan Heboh Dua Wanita

 ***Sea datang ke rumah Anita dengan mengendari mobil Tomi. Jangan tanya seribet apa sebelum dia datang, bahkan Bagas sudah merengek-rengek minta ikut dengan alasan mencemaskan sosok Anita.Dua jam sebelum berangkat ...."Boleh aku pinjam mobilnya, Yah?"Tomi menoleh. Di ruang tamu ada beberapa laki-laki yang tidak lain adalah Vano, Pandu dan Bagas serta beberapa tetangga yang ikut membantu acara di rumah mereka seperti mengeluarkan beberapa perabotan agar ruangan terasa lengang."Mau kemana? Di rumah lagi sibuk loh ini," tegas Tomi. Rumah yang dia maksut adalah rumah Halimah, tentu saja."Ke rumah Anita, dia bilang kesepian jadi minta aku datang," sahutnya tak acuh. Apalagi saat kepala Bagas yang seketika menoleh ke arahnya setelah menyebut nama Anita. "Apa? Jangan bilang kalau kamu ...." Sea menggantung ucapannya saat Bagas menatap matanya penuh harapan. "Aku ikut, Se," sahutnya cepat.Sea mencebik. Dia memanggil Halim
Baca selengkapnya

Momen Sakral

 ***"Mas Tirta?" teriak Anita kelepasan. Sea segera menutup mulut Anita dengan jemarinya dan melirik cemas ke arah beberapa orang yang berlalu lalang di dalam rumah Anita. Sementara jasa henna yang tengah melukis kaki Anita hanya bisa tersenyum mendengar obrolan dua wanita muda di depannya. "Gila, kamu serius, Se? Mas Tirtanya Mama Astri?" Anita kembali berbicara dengan intonasi cukup tinggi setelah Sea melepaskan tangannya dari mulut wanita tersebut."Jangan keras-keras, sumpah ... kamu bukan tipe bestie yang bisa diajakin gibah, Nit!" gerutunya sambil memalingkan tubuh tidak lagi menghadap Anita. Anita terkikik, dia meminta maaf dan kembali berseru. "Bagaimana ceritanya, kamu nggak lagi cari pelampiasan karena ditolak Mas Bagas kan?""Anita!" sentak Sea setengah merengek. "Jangan buat nama Mas Bagas kembali hadir di hatiku, aku sudah susah payah merelakan dia buat kamu loh! Nggak tau terima kasih banget!"Anita melipat bibirnya menahan taw
Baca selengkapnya

Patah Hati ke dua Kalinya

***Anita celingukan mencari sosok Sea. Pasalnya semua keluarga tengah mencemaskan keadaan wanita itu karena sejak tadi tidak terlihat batang hidungnya, padahal dia adalah orang pertama yang terlihat begitu bahagia dengan pernikahan Bagas dan Anita."Ck! Dia kemana sih? Acara resepsi tiga jam lagi, tapi ponselnya malah nggak aktif," gerutu Anita cemas. Sama halnya dengan Gina dan Tomi, mereka keluar masuk rumah Anita mencari sosok Sea, tapi nihil! Berulang kali pula mereka mencoba menelpon nomor ponsel Sea tapi hanya suara operator yang mendominasi."Kemana sih nih anak, nggak pamit beneran ke kamu, Nit?" tanya Tomi cemas. "Barangkali kamu lupa ....""Enggak, Pakde," sahut Anita cepat. "Padahal kemarin kita bercerita banyak sekali, tapi dia nggak bilang apa-apa, bahkan tadi selesai acara ijab qabul pun dia terlihat sumringah, aku ... aku nggak tau dia tiba-tiba pergi kemana," cicit Anita kalut. Dia takut jika Sea memutuskan pergi karena melihat Bagas menikah. "Apa dia sakit hati, Mas
Baca selengkapnya

Part Sea

***"Sea!" pekik Anita tertahan. Dia hampir saja turun dari pelaminan saat melihat Sea yang berjalan tergesa memasuki area dekorasi pernikahan.Melihat Anita dan Bagas yang tengah duduk di atas pelaminan sontak saja membuat senyum di bibir wanita cantik itu tersungging. Dia melambaikan tangan sembari mengatakan 'maaf' yang hampir tidak terdengar. Hanya saja gerakan mulutnya bisa dibaca oleh siapa saja yang melihatnya saat ini.Anita mengangguk cepat, dia mengibaskan tangan ke udara memberi pertanda agar Sea segera mencari Gina dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Bagai memiliki telepati, segera Sea berlalu dengan cepat dan menerobos beberapa tamu undangan untuk bisa masuk ke dalam rumah.Benar saja, sosok Gina tengah berdiri di depan pintu kamar Bagas dan Anita yang berisikan banyak sekali barang di dalamnya."Sea!" Gina memeluk putrinya dengan sangat erat. "Ketemu Ayah sama Mas Pandu?"Sea menggeleng. "Mereka mencari kamu. Biar Ibu hubungi Ayah agar segera pulang.'Sea kembali me
Baca selengkapnya

Aku Sudah Tidak Tahan, Anita!

***Tomi memilih diam ketika matanya bersiborok dengan manik Sea. Ini bukanlah waktu yang tepat untuk mencecar putrinya karena ada acara besar Bagas dan Anita yang tidak ingin dia ricuhkan. Sementara Halimah dan juga Vano nampak begitu lega ketika mendapati sosok Sea sudah bergabung dengan Gina dan istri Pandu.Acara yang berlangsung seharian penuh di akhiri dengan pertunjukan hadrah para santri yang sengaja Bagas datangkan dari kota seberang. Hanya tersisa beberapa tamu undangan yang tak lain adalah para karyawan Bagas, baik dari showroom maupun Cafe yang tengah dia kelola. Definisi sukses ketika muda adalah sosok Bagas. Banyak sekali bisnis yang sedang dia kembangkan dan semuanya sukses. Hanya saja dia masih tidak rela untuk meninggalkan rumah kampungnya dulu sehingga lebih memilih menghandle pekerjaan dari rumah daripada harus tinggal di kota.Terlihat Bagas dan Anita mulai turun dari pelaminan. Jarum jam menunjukkan tepat pukul 23.00 waktu setempat. Jika di kampung, acara pernikah
Baca selengkapnya

Terjerat Masa Lalu

***Bagas menerobos masuk ke dalam kamar dan buru-buru mengunci pintu. Melihat tingkah Bagas yang grusa-grusu tentu saja membuat Anita berdebar tidak karuan. Menatap sebentar ke arah Sang Istri, lalu berlari menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar."Aku tidak tahan, perutku sakit!" ocehnya sembari kedua tangan memegang pantat. "Ini semua gara-gara kalian para wanita. Bisa-bisanya malam pertamaku terganggu karena curhat Mama Dede!" Dia masih saja mengomel, bahkan juga menyebut salah satu acara curhat di stasiun televisi.Anita melongo. Cengo. Dia pikir Bagas sedang menahan hasrat karena ini adalah malam pertama mereka, tapi ternyata pikirannya salah."Ha ... ha ... ha ..., jadi kamu kebelet?" tanya Anita saat Bagas hendak masuk ke kamar mandi. "Astaga, aku pikir nggak tahan ....""Diam, Anita!" Suara Bagas terdengar menakutkan di telinga Anita. "Lihat saja, setelah keluar dari dalam kamar mandi kuhabisi kamu!"Anita menutup mulutnya. Buru-buru dia naik ke atas ranjang setelah
Baca selengkapnya

Nayna yang Licik

***Anita menggeliat karena pinggangnya terasa berat. Benar saja, sebuah tangan kekar memeluknya cukup erat semalaman. Segaris senyum terbit di bibir wanita yang kini sudah resmi menjadi istri Bagas. Pelan. Sangat pelan dia memindah tangan yang melingkari perutnya dan diganti dengan sebuah guling. Anita menepuk-nepuk punggung tangan Bagas agar lelaki itu tidak terbangun. Diusapnya lembut rahang yang sudah ditumbuhi jambang tipis sambil sesekali mencubit pipi suaminya dengan gemas. Saat Bagas menggeliat, Anita menghentikan gerakan, dia mematung bahkan sampai menahan napas karena takut Bagas terbangun."Huffftt!" Dengan gerakan yang sangat pelan dia turun dari ranjang. Jarum jam masih bertengger di angka 04.00 pagi dan Anita memilih untuk mandi sebelum membangunkan Bagas untuk melaksanakan sholat shubuh bersama untuk yang pertama kalinya. Di dalam kamar mandi, wanita itu tiada henti tersenyum. Hatinya berbunga-bunga karena rasa sakit yang dia terima selama ini ternyata Tuhan gantikan
Baca selengkapnya

Pesan Misterius

***"Anita bantu ya, Bu?"Halimah menoleh. Dia tersenyum melihat menantunya yang sudah bangun sepagi ini. "Boleh," sahut Halimah singkat. "Nenek tidur di kamar tamu, kamu belum melihatnya sejak tadi malam."Anita tiba-tiba merasa bersalah karena sempat melupakan Haryati. "Ibu paham kalau kalian berdua terlalu lelah, makanya tadi malam Ibu tidur sama Nenek Haryati."Kedua mata Anita berkaca-kaca mendengar betapa lembutnya hati Halimah bahkan pada Haryati sekalipun. "Terima kasih, Bu. Saya dan Nenek sangat beruntung dipertemukan dengan keluarga yang hangat dan sangat baik seperti kalian.Halimah mengusap pucuk kepala Anita dan menyunggingkan senyum tipis. Dulu, Sea adalah satu-satunya wanita yang menjadi kesayangan dua keluarga. Bahkan Vano dan Halimah menganggap Sea adalah putrinya. Tapi sekarang, posisi itu sudah digeser oleh Anita, menantu barunya. "Semua yang terjadi saat ini sudah sesuai garis Tuhan, Anita. Semoga kamu dan Bagas bisa terikat dalam hubungan rumah tangga sampai maut
Baca selengkapnya

Rencana Menghancurkan Sea

***"Kosongkan jadwalku untuk satu minggu ke depan, Mam. Aku ada urusan sebentar, kalau ada pelanggan yang datang katakan aku akan memberikan service dobel setelah urusanku selesai.""Mau kemana kamu, Nay?""Urusan mendadak. Aku harus menyadarkan orang lain jika milikku tidak boleh disentuh!"Wanita yang dipanggil Mami itu mengangguk mengerti. "Pastikan hanya satu minggu, lebih dari itu Mami akan potong bayaran kamu selanjutnya."Nayna mencebik. Wanita yang sudah bertahun-tahun menjadi germo itu seakan tidak memiliki belas kasihan, pada Nayna sekalipun. Padahal selama Nayna bergabung dalam dunia perselangkangan, bisnis open BO wanita paruh baya itu seketika melejit."Terserah! Aku hanya butuh satu minggu untuk membuat wanita itu hancur!"Sorot mata Nayna memancarkan kemarahan. Jari-jarinya memucat ketika kedua tangan putih itu mengepal kuat. Bayangan wajah Tirta yang menunjukkan ketidak tertarikan membuat hati Nayna hancur. Dia terluka, meskipun pada kenyataannya Nayna yang lebih dulu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
31
DMCA.com Protection Status