Home / Romansa / Suami Miskinku Ternyata Konglomerat / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Chapter 121 - Chapter 130

395 Chapters

121. Dendam Membara

"Maaf, jika Mas Daniel tersinggung, tetapi memang lucu, pertanyaan Mas Daniel tersebut.""Di mana letak lucunya? Memang itu kebenarannya. Si Riswan sialan itu sudah menghancurkan kehormatan orang tua kami!" Daniel mulai bicara menyentak. Terlihat Toni mulai bersiap, mulai berdiri dari kursinya. Risma adalah tanggung jawabnya, nyawanya sebagai taruhannya. Risma melihat hal itu, lantas meminta Toni untuk duduk kembali.Risma kembali bicara."Coba Mas Daniel berpikir yang jernih. Bukan Bang Riswan yang sudah merusak dan menghancurkan nama baik Papah Mas Daniel. Beliau sendiri yang sudah merusak dan mempermalukan dirinya sendiri. Penggelapan dan korupsi itu perbuatan melanggar hukum Mas? Terkecuali, jika apa yang dilakukan Bang Riswan itu hanya fitnah dan dugaan tak berdasar. Bukti-bukti sudah jelas Mas, mampu meyakinkan hakim jika Om Alex itu bersalah. Kenapa terus Bang Riswan yang disalahkan?""Karena memang suamimu itu salah!" Daniel mulai bicara mennyentak,
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

122. Hidup Penuh Ketakutan

"Tetapi Nengsih baik, Bu. Pernah nolong Hesti juga saat butuh pinjaman dulu. Nggak enak, Bu?" keluh Hesti, dia sudah mulai bimbang setelah berbincang dengan ibunya."Lebih tidak enak lagi, jika rumah tanggamu berantakan," kecam si Ibu. Kembali berucap."Kamu akan malu dan repot sendiri, jika para penagih online itu tahu keberadaan Nengsih di rumah ini. Sudahlah Hesti, percaya sama ucapan ibu. Ibu begini karena kasihan sama kamu dan keluargamu. Jika ibu tidak kasihan, pasti akan ibu biarkan," hasut sang Ibu lagi.Hesti bukannya tidak tahu, jika Nengsih memang banyak berhutang dimana-mana. Di group alumni SMP pun, Nengsih banyak berhutang. Sampai Nengsih keluar dari group, dan memblokir nomor-nomor teman yang dia hutangi.Sebenarnya mereka mulai dekat kembali baru dalam beberapa bulan ini saja, setelah Nengsih beserta keluarganya pindah kembali ke ibukota setelah rumah tangganya bermasalah dengan Amran.Sang Ibu sendiri tinggal tidak jauh dari rumah
last updateLast Updated : 2022-03-09
Read more

123. Susah Dibuat Sendiri

Nengsih berjalan gontai meninggalkan rumah Hesti di pagi menjelang siang. Wajah dan tubuhnya sudah penuh dengan keringat. Serupiah pun tidak ada di dalam isi dompetnya. Menumpang di rumah Hesti adalah caranya, untuk mendapatkan makan dan tidur sementara dalam masa persembunyiannya.Berjalan menangis menyesali diri. Merutuk diri sendiri karena akibat dari perbuatannya, keluarganya berantakan. Bahkan sampai tega meninggalkan kedua anaknya di rumah kontrakan tanpa menyiapkan perbekalan. Dalam kesusahan hidup yang dia rasakan saat ini, baru timbul kesadaran jika dia telah salah langkah selama ini.Keluarganya hancur, hidup terpisah dari anak, terusir dari orangtuanya sendiri, karena membuat malu dan menyusahkan. Dihina dan dicaci-maki, direndahkan, dilecehkan harga dirinya. Sampai sesak Nengsih menangisi nasibnya saat ini.Melewati jalan-jalan kampung guna kembali ke rumah, butuh waktu hampir empat jam untuk tiba. Berkali-kali beristirahat, mampir sebentar ke bebera
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

124. Pasrah Dengan Keadaan

"Ndak kenal aku, Mas. Pelakunya anak baru gede. Ditolong sama bapak-bapak yang kayanya orang kaya. Tuh, sempat diajak makan di restoran Padang samping tempat Mas kerja. Ngakunya sih uwaknya.""Sampai tersedak Nengsih, hingga terbatuk-batuk, saat mendengar jawaban dari si pelayan warteg. Dia yakin, yang mereka bicarakan itu adalah putra tertuanya.'Ical, mencuri hanya untuk sepotong roti? Ya, Allah, aku bukan hanya dzalim kepada orang lain, orang tua, bahkan juga dzalim kepada darah dagingku sendiri' rintih Nengsih di dalam hatinya.'Bahkan aku rela berbohong kepada Hesti, jika sudah menyiapkan makanan di rumah untuk kedua putranya, saat Hesti menanyakan tentang anak-anaknya.Sesak dadanya, tenggorokannya seperti tercekik. Air matanya mengalir perlahan di pipinya, sembari berusaha untuk terus mengunyah sisa makanan yang ada di mulutnya.Tangannya masih memegang sendok berisi nasi yang siap untuk dia kunyah kembali. Suara hatinya menjeri
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

125. Tidak Ada Keberkahan Dalam Riba

"Kamu mau kemana, Sih?" tanya Risma, masih belum mengerti apa yang membuat Nengsih bersikap seperti itu, macam orang ketakutan."Aku malu sama Kang Darman, Ris. Ical sampai dipukuli masa karena kutinggal pergi tanpa perbekalan. Mencuri roti, Ris. Hanya karena lapar. Aku sungguh tidak pantas jadi ibu," tutur Nengsih sambil terisak."Astagfirullah aladzim, ya Allah," pekik Risma, dia benar-benar tidak menyangka mendengar penjelasan Nengsih. Darman yang mendengar ucapan Nengsih, mulai mendekati."Ampun, Kang ... ampuni Nengsih." Perempuan yang sedang terjerat banyak masalah tersebut langsung bersimpuh di kaki Darman. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Nengsih sudah pasrah, sudah tidak sanggup lagi menghadapi masalahnya sendirian."Nengsih ngaku salah, Kang. Nengsih tobat, Kang?"Darman merengkuh bahu Nengsih dan memintanya untuk berdiri. Dia menginstropeksi diri, bahwa itu tidak sepenuhnya salah Nengsih. Darman merasakan jika dia lepas tangan s
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

126. Tamu Dari Masa Lalu

Nengsih tidak langsung menjawab pertanyaan Darman. Terlihat sekali, jika Nengsih shock mendengar kabar tentang kondisi suaminya tersebut. Mereka memang berpisah tempat tinggal, tetapi kata talak belum terucapkan dari mulut Amran. Entah, pengusiran yang dilakukan Amran waktu itu termasuk sudah jatuh talak atau belum.Nengsih mulai sibuk mengapus air matanya. Betapa perbuatannya selama ini sudah begitu banyak memakan korban. "Kabar terakhir, Amran sudah jauh lebih sehat, Sih. Tidak lama lagi mungkin sudah diperbolehkan untuk pulang," lanjut Darman lagi, setelah melihat Nengsih hanya menangis saja."Jika kamu masih bersedia hidup bersama Amran, saat akang dapat kabar dari rumah sakit, secepatnya kita jemput untuk dibawa pulang. Itu pun jika kamu mau menerima, setelah tahu kondisi Amran seperti itu." "Nengsih mau, Kang. Nengsih masih istri Kang Amran. Semua yang menimpa Kang Amran, itu semua karena kesalahan yang sudah Nengsih lakukan," jawa
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

127. Jangan Khawatirkan Masa Lalu

Risma tidak takut jika Maharani akan menikungnya dari belakang. Dia percaya sepenuh hati terhadap suaminya. Begitupun dengan Maharani. Bersama Risma, dia bisa merasakan kebaikan yang tulus tanpa memandang masa lalu hubungannya dengan Riswan."Maaf sebelumnya, Mbak Risma. Tanpa memberi tahu terlebih dahulu. Saat-saat mengetahui tentang musibah yang menimpa Mas Aries, ditambah dengan cerita dari Tante Sartika. Diam-diam saya berusaha menyelidiki tentang kasus ini. Tentang Julius dan bapak bupati. Masa lalu saya, membuat saya lebih mudah dalam mencari informasi yang berkaitan tentang kasus dugaan gratifikasi yang menjerat Mas Aries." Risma terlihat serius mendengarkan penjelasan dari Maharani."Informasi-nya. Julius diam-diam, tanpa memberitahukan Mas Aries, bermain proyek bersama bupati dengan menggunakan nama perusahaan perkebunan. Berkas-berkas yang disita dari ruang kerja Mas Aries, itu adalah penunjukan perusahaan untuk perluasan lahan perkebunan. Diluar proyek Juliu
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

128. Berkaca Pada Diri Sendiri

'Eneng rindu Abang, tidak sabar untuk menunggu esok. Semoga Abang sehat selalu. Eneng akan lakukan apapun untuk membuktikan jika Abang memang tidak bersalah' ucap hati Risma. Suara notifikasi akan masuknya pesan ke handphone Maharani memecah keheningan. Yah, dua wanita itu memang sedang sibuk dengan pemikirannya masing-masing.Maharani cepat-cepat membuka handphone-nya. Sepertinya, dia sedang menunggu sebuah pesan yang dia anggap penting. Tersenyum setelahnya, setelah membaca pesan tersebut."Alhamdulillah, Mbak Risma, semoga saya bisa mendapatkan info tentang Julius.""Maksudnya, Mbak?" "Gini Mbak Risma. Saya menyuruh orang kepercayaan saya, guna mencari tahu alamat rumah Julius. Saya ingin mencari informasi tentangnya, menemui istrinya. Dan alhamdulilah, ternyata masih tinggal di kota ini juga.""Mbak Rani sengaja menyuruh orang untuk mengetahui kehidupan pribadi Julius. Buat apa, Mbak?" Risma masih belum paham apa maksud tujua
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

129. Eneng Rindu Abang

Menjelang siang, kawasan sekitar gedung Anti Rasuah terlihat ramai sekali. Sekumpulan wartawan dari berbagai macam media terlihat berkumpul di depan halaman gedung tersebut.Dengan ditemani Toni, Pak Kusuma, Erwin, dari team pengacara, dan dua orang pengawal pribadi Riswan mendatangi gedung tersebut guna menjenguk Riswan yang menurut sang Pengacara di tahan di kapling C 1masih dalam satu gedung dengan gedung utama.Sekumpulan wartawan itu langsung menyambut kedatangan Risma. Suasana menjadi riuh, Toni dan pengaman yang lain bekerja cukup keras untuk menghalau serbuan wartawan. Risma datang dengan kepala tegak, tidak menunduk malu-malu selayaknya kerabat tahanan yang lain. Risma benar-benar yakin, jika suaminya hanyalah korban kejahatan konspirasi. Riswan tidak bersalah. Jadi dia merasa tidak perlu malu, walaupun sebagian besar mempercayai jika suaminya memang terlibat kasus penyuapan.Suara-suara memanggil namanya, pertanyaan-pertanyaan, Risma layani hanya denga
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

130. Tercipta Hanya Untukmu

"Oh iya, Neng. Bagaimana anak-anak. Abang kangen.""Alhamdulillah, anak-anak sehat, Bang.""Kamu sendiri bagaimana, Sayang ... Eneng harus jaga kesehatan yah?" ucap Riswan, sembari mengelus lembut pipi istrinya."Eneng sehat, Bang. Eneng hanya khawatir dengan keadaan Abang.""Abang sehat-sehat saja Sayang. Eneng gak usah mikirin abang. Insya Allah Abang akan selalu menjaga kesehatan dan kewarasan. Di sini pun Abang bisa fokus belajar kitab, yang kemarin dibawakan Pak Kusuma.""Bang?""Apa, Sayang.""Abang mengijinkan tidak, jika Eneng banyak pergi ke tempat-tempat usaha Abang. Jika Abang Ridho, Eneng akan jauh lebih tenang, Bang. Abang bisa ada di sini karena adanya konspirasi jahat yang tujuan utamanya menghancurkan bisnis Abang. Risma harus kordinasikan dan memastikan jika usaha Abang tetap berjalan seperti biasa.""Abang Ridho, Neng. Abang justru berterima kasih, istri Abang ini peduli.""Alhamdulillah ... Abang harus
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status