"Biar kubantu, Mas," ujar Inara, ia mencoba melepaskan dasi dan kancing kemeja suaminya. Walau dengan perasaan campur aduk dan ragu-ragu, ia mendekatinya. Ini malam pertama pernikahannya, namun ia sama sekali tak mengenal lelaki seperti apa yang ada di hadapannya. Harshil memang suaminya, tapi pernikahan ini hanya karena perjanjian hutang. Namun, dia sudah bertekad untuk menjadi istri yang baik meski hanya untuk enam bulan ke depan.Aroma wangi fruitty tercium dari tubuhnya, membuat Harshil makin resah. Ia gugup dan salah tingkah. Baru kali ini ada wanita yang dekat dengannya lagi sejak kecelakaan itu terjadi."Stop Inara, biar aku saja," cegah Harshil."Lho kenapa, Mas? Aku istri Mas kan? Jadi tugasku untuk membantumu," ucap Inara walau dengan senyum yang dipaksakan.Harshil memalingkan wajahnya, ia tak sanggup memandang wajah cantik sang istri. "Kalau melepaskan kemeja, aku bisa sendiri. Kau siapkan handuk, baju ganti dan air hangatnya saj
Baca selengkapnya