Home / All / Bukan Istri Idaman / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Bukan Istri Idaman: Chapter 61 - Chapter 70

104 Chapters

61. Ternyata Dia ...

Mila terdiam. Entah sekarang dirinya ada dimana, apa yang terjadi sebelumnya, bagaimana dia bisa keluar dari sini, bagaimana dengan anak-anak dan sang suami, mereka pasti sangat khawatir. Semuanya berkecamuk menjadi satu dalam pikirannya."Mas, mungkin kamu tak peduli dengan keluargaku. Tapi aku yakin kamu pasti punya hati nurani. Gimana perasaanmu Mas, bila ada seseorang anak yang kehilangan ibunya, dia menangis sepanjang hari, apa yang kau lakukan?""Ssstt diamlah! Makanlah ini, aku tak ingin kau sakit. Nanti malah tambah repot saja!"Mila masih terdiam, menatapnya nanar. Harga dirinya terasa diinjak-injak. Entah apa tujuan lelaki di hadapannya, ia tak mengerti. Lagi, butiran bening kembali menitik dari sudut matanya.Pertahanannya seolah runtuh. Ia benar-benar terhina. Tinggal di rumah yang asing baginya membuat batinnya tercabik-cabik. Kenapa ini bisa terjadi padanya. Sampai kapan? Apakah nanti dia bis
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

62. Beri hukuman yang setimpal!

Mila menggeleng perlahan. Kristal bening yang sedari tadi tergenang, kini luruh juga. "Mas, tolong jangan hina aku seperti ini. Sebenarnya, apa yang kamu inginkan, Mas? Apa kamu butuh uang?"Arfan menaikkan sebelah alisnya. "Kamu menghinaku ya wanita?!""Tidak. Aku serius, Mas. Kalau kamu butuh uang, hubungi suamiku, dia pasti mau menebusku, asalkan aku bisa kembali bersama mereka.""Ck! Sombong sekali kau! Jadi kau istri orang kaya ya?""Aku tidak bermaksud sombong, hanya saja suamiku pasti akan lakukan yang terbaik untukku. Kumohon, Mas. Lepaskan aku. Sudah dari siang aku tak bersama anak-anak, mereka pasti menangis karena tak ada aku di sisinya."Braaakk ...! Arfan menggebrak meja di sampingnya, cukup membuat Mila berjingkut kaget."Aku tak peduli dengan keluargamu! Yang kupedulikan saat ini hanya kamu yang ada di hadapanku!"Arfan makin mengintimidasinya, ia makin mendekat, membuat Mila memundurkan langkahnya hingga t
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

63. Pertemuan Tak Terduga di Rumah Sakit

"Kalian urus dia, jangan sampai dia lolos. Dia harus mendapatkan hukuman yang setimpal karena sudah berani mengganggu istriku!""Baik, Bos!""Ikat dia, dan kita tunggu sampai petugas polisi itu datang."*"Terima kasih, Mas. Kau sudah menyelamatkan aku," ucap Mila lirih. Tubuhnya terasa begitu lemas tak bertenaga."Mila? Mila? Astaghfirullah ...!" Denny langsung membopong tubuh istrinya yang tiba-tiba tak sadarkan diri."Sayang, bertahan ya. Aku akan membawamu ke klinik terdekat."Dengan perasaan khawatir Denny membawa istrinya masuk ke dalam mobil,  dan bergegas melajukan mobilnya dengan kecepatan kencang.Kendaraan roda empat itu bergerak membelah jalanan malam. Denny merasa sangat bersyukur karena sang istri sudah bisa ditemukan dan kembali lagi padanya.Denny tergopoh-gopoh, sembari menggendong istrinya masuk ke d
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

64. Terima kasih telah mencintaiku

 "Kenapa? Kamu ingin hamil lagi? Apa kamu gak percaya kalau keadaanku ini sulit mempunyai keturunan?" "Mas, maaf. Aku tak bermaksud menyinggung perasaanmu. Tapi tidak ada salahnya kan kalau kita periksakan lagi keadaanmu.""Sudahlah, aku tak ingin membicarakannya lagi. Ayo kita pulang."Mila mengangguk, ia tak berani lagi bertanya. Hal semacam itu ternyata cukup mengganggu pikiran sang suami. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Hanya sesekali tatapan mereka bertemu, lalu kembali menatap jalanan di hadapannya.Sampai di rumah. Anak-anak terlihat murung, tak ada keceriaan diantara mereka. Sepanjang hari pun Alina menangis. Walaupun ia tengah digendong oleh neneknya. Ayah dan ibu Denny sengaja datang ke rumahnya saat mendengar kabar Mila diculik. Mereka berusaha membantu Pak Abdul dan Wulan untuk mengasuh putra-putrinya."Ndaa ... Ndaa ..." teriak Alina sambil menangis. Ia melihat ibundanya keluar dari mobil.Daffa-Daffi
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

65. Bulan madu terindah

 Sedari pagi, mereka tengah bersiap-siap untuk liburan kali ini. Semua terlihat bahagia dan antusias saat mendengar akan liburan selama satu minggu ke depan. Denny memilih Bali untuk tempat wisata kali ini. Ia akan berlibur bersama keluarga sekaligus honeymoon dengan istrinya. Mila ingin mereka pergi bersama-sama saja karena tak ingin terpisah jauh dengan anak-anaknya."Ayah, bawa ini boleh?" tanya si sulung Daffa sembari menunjukkan mainan kereta api."Bawa seperlunya saja ya, Sayang. Di sana juga banyak mainan kok. Kita bisa beli atau sewa disana ya!""Siap, Ayah."Denny tersenyum, begitu pula dengan Mila."Bawa gantinya yang banyak. Yeay, kita akan berenang di pantai lho!" celetuk Akmal."Iya, asyik banget!" sahut Daffa antusias."Semuanya udah siap?" tanya Denny buka suara."Sudah, Yah!" sahut Daffa-Daffi kompak.
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

66. Bali, I'm on love

Mila tersenyum, ia benar-benar merasa terharu akan sikap suaminya."Kamu romantis sekali, Mas. Terima kasih banyak sudah memperlakukanku dengan istimewa seperti ini. Aku juga mencintaimu, Mas."Malam yang romantis itu mereka habiskan untuk menikmati lantunan musik yang sebelumnya sudah Denny sewa. Sembari menikmati hot chocolate untuk menemani malam yang kian dingin.Mereka berdua duduk di gazebo. Deburan ombak dan embusan angin malam pun ikut menyemarakkan suasana. Mila menyenderkan kepalanya di bahu sang suami."Semoga selamanya seperti ini terus ya, Mas. Aku tidak ingin berpisah denganmu," ucap Mila lirih. Matanya menerawang jauh ke lautan lepas."Ya, kita akan selalu bersama. Sampai orang-orang bilang. Dimana ada kamu, pasti ada aku," sahut Denny. Ia merangkul istrinya, mengecup puncak kepalanya berkali-kali."Apa kau sudah ngantuk?""Ya, sedikit."
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

67. Ibarat Sandal Jepit

 Pagi-pagi sekali, mereka sudah bersiap-siap pergi kembali keliling kota Bali. Tujuan utama mereka adalah tanah lot. Tanah lot adalah salah satu pura terletak di atas batu besar yang berada di lepas pantai. Pura di bangun pada dua tempat yang berbeda. Satu pura terletak di atas bongkahan batu besar, dan satunya lagi terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing inilah yang menghubungkan pura dengan daratan. Serta bentuk tebing melengkung seperti jembatan. Pada saat air laut pasang, pura akan kelihatan di kelilingi air laut. Di bawahnya terdapat goa kecil yang di dalamnya ada beberapa ular laut. Sedangkan pada saat air laut pasang, kita akan dapat berjalan mendekati lokasi pura.Mereka semua berswafoto di tanah lot dengan pemandangan yang sangat indah. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Sebelum sepenuhnya pulang ke Semarang, mereka membeli oleh-oleh khas Bali. Banyak toko yang menjual berbagai barang kerajinan khas Bali. Misalnya patung,
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

68. Kejutan Terindah

 4 tahun kemudianSejak mengetahui Denny memang sulit memiliki keturunan, Mila tak pernah lagi banyak menuntut. Ia berusaha sebaik mungkin melayani  sang suami. Mereka menjalani kehidupannya dengan sebaik-baik mungkin, mengurus tiga anaknya yang sudah beranjak besar. Daffa-Daffi sudah duduk di bangku kelas 6 SD, sedangkan Alina mulai masuk sekolah dasar. Anak-anaknya yang ceria menjadi kebahagiaan sendiri dan penyemangat dalam hidup. Setiap pagi dan sore, Mila menyempatkan diri untuk menyiram bunga sembari bercengkrama dengan keluarga. Akmal, sang adik kini sudah mendaftar kuliah di luar kota, ia pun mengontrak di sana. Pak Abdul, sang bapak makin terlihat tua dengan kondisinya yang sering sakit-sakitan. Sementara Wulan, dia masih ikut dengan Mila, membantu Mila termasuk masih aktif berjualan online dan memproduksi kerajinan tangan. Seorang pria tengah dekat dengannya, pula sudah melamar sang adik ke jenjang yang lebih
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

69. Keikhlasan Hati

 Denny mengajak istrinya pergi ke suatu tempat, tak jauh dari rumah.Entah ini kunci apa, Mila pun masih mengira-ngira. Apa sang suami membeli rumah baru lagi? Rasanya tidak mungkin.Mobilnya berbelok lalu ia memarkirkan mobilnya di depan sebuah bangunan ruko yang masih tertutupi kain di bagian atas. Ada beberapa orang yang berprofesi  tukang juga di sana. "Sayang, ayo turun!"Mila mengangguk dan turun dari mobil. "Mas ini apa?" tanyanya.Denny mengangguk, kemudian memberi perintah pada orang itu. "Pak, buka saja sekarang.""Baik, Mas."Dua orang pria tersebut lantas membuka kain penutup.Mila tercengang melihatnya, sebuah papan nama bertuliskan Mila Gallery."Mas, ini--""Kejutan untukmu, Sayang ...""Jadi kunci ini kunci ruko ini, Mas?"Denny mengangguk lagi. "Iya, Sayang. Aku membelikannya untukmu. Bukankah kamu ingin sekali punya gallery sendiri?" Mila terseny
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more

70. Kehadiranmu

 Hari demi hari terlewati, Mila jadi lebih sibuk karena harus bolak-balik dari rumah ke gallery-nya. "Sayang, kamu capek ya? Kalau capek di rumah saja, apalagi kamu sedang hamil. Ingat kata dokter," ucap Denny. Mila hanya diam saja, meskipun lelah tapi karena ini adalah hobinya ia tak merasa keberatan. "Kamu di rumah saja, toh sudah ada Wulan dan karyawanmu."Mila tersenyum. "Iya, Mas. Aku ke toilet sebentar."Badan Mila yang terlalu lelah, membuatnya sedikit terhuyung. "Aaaaaa ..." teriaknya. Mila terjatuh di kamar mandi.Denny segera berlari ke kamar mandi, menyongsong sang istri yang tengah kesakitan."Astaghfirullah, Mila!" Denny terkejut dengan kondisi sang istri. Ada pendarahan di bagian bawahnya.Denny langsung membopong istrinya, dan menuju mobil."Mas, perutku sakit," rintih Mila sembari meringis kesakitan."Iya, kamu tahan dulu ya sayang. Kita akan ke rumah sak
last updateLast Updated : 2022-01-22
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status