"Tapi, Nak--""Bunda, ayo! Mumpung ada om baik," celetuk Daffi seraya menarik tanganku.Mas Denny hanya tersenyum melihat tingkah anak-anakku."Pak Wid, kita anterin teman saya dulu ya," titah Mas Denny pada sopirnya."Baik, Mas. Kita mau kemana ya, Mbak?""Desa Siayuh, Pak.""Mas, desa itu jauh sekali dari sini, bisa-bisa kita kemalaman disana.""Tidak apa-apa, Pak. Saya masih punya banyak waktu luang," jawab Mas Denny dengan tenang.Pak sopir mengangguk dan mulai menjalankan setir bundar itu. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, bersiap menuju kampung halamanku.Kampung halamanku memang sangat jauh dari kota, mungkin bisa dikatakan desa terpencil. Butuh waktu enam jam perjalanan agar bisa sampai disana. Kondisi jalan tidak beraspal dan penuh dengan batu. Desaku sangatlah berbeda, tak seperti di kota yang semuanya serba
Last Updated : 2022-01-10 Read more