Menghadapi ajal yang sudah pasti menjemput, apa yang perlu dilakukan seorang manusia dalam keadaan seperti itu? Ketika detik waktu menjadi begitu berarti, Dimas hanya ingin bersama wanita itu dan pekerjaan yang ia miliki memungkinkan itu terjadi karena ia bisa melakukan pekerjaan secara daring. Tak inginnya ia jauh dari Maia mungkin memberi kesan cengeng, rapuh. Tapi Dimas tak peduli karena Maia sudah bukan lagi menjadi orang lain bagi dirinya. Bagi hidupnya. Ia membutuhkan dan sangat mendambakan wanita itu. Pun puterinya. Kegalauan yang sama, yang mungkin lebih berat, dialami oleh Maia. Mencoba bersikap wajar dan seolah tak ada apa-apa, ia melanjutkan hidup. Bagi Maia, waktu yang tersisa ia ingin perlakukan dengan sebaik mungkin. Terputus dari kehidupan masa lalu, hanya ada segelintir orang di dunia ini yang begitu menaruh harap dan cinta padanya. Hanya pada merekalah ia kini berfokus dan mendedikasikan hidupnya. Ia pun pada akhirnyaa luluh terhadap Dimas. Atas pria yang tetap me
Read more