Bab 187. Potongan Foto Layla Di Kamar Andar Bu Haji menatapku takjub. Matanya berbinar, entah karena suka, atau karena tak menyangka saja. Ya, dulu, hanya dia dan suaminya yang masih mau membelaku, saat semua warga menudingku. Warga memandang jijik padaku, karena hasutan Kak Ambar. Kak Ambar telah bersumpah, bahwa dia melihat sendiri aku yang memancing Hendro datang ke rumahku malam itu. Warga percaya, terutama para istri, yang sering cemburu karena suami mereka suka melirikku. Kak Ambar menatapku tajam. Mata penuh kebencian itu menyapu seluruh tubuhku, memindai dress yang membalut, perhiasan yang melekat, lalu sepatu anggun di kakiku. Tak ada lagi sandal jepit yang selalu melengkapi, kadang sendalnya berbeda warna antara keduanya, karena bila sandal sebelah kanan putus, tetap kupakai yang bagian kirinya. Kulengkapi dengan bagian sandal yang belum putus bulan lalu. Aku tak pernah malu, meski sering di sindir. Tak apa, yang pentin
Last Updated : 2022-02-10 Read more