"Minggir, Nak Rohmat! Jangan halangi kami untuk menuntut keadilan!" hardik lelaki berkumis tebal, berang.Tubuh Rohmat terdorong-dorong, hingga akhirnya pegangan tangannya terlepas dari bingkai pintu.Lelaki berkumis tebal dan rombongannya merangsek masuk.Mendengar suara ribut-ribut, Pak Kades meninggalkan ruang tengah."Ada apa ini?""Mana dua orang perusuh itu, Pak Kades?" Usia yang lebih tua membuat lelaki berkumis tebal berani berkata lantang pada Pak Kades.Pak Kades melirik Gallen yang sedang fokus pada laptop bersama istrinya."Apa Anda sudah tidak waras, Pak Kades? Mereka sudah menghancurkan harapan para petani, tapi Anda memanjakan mereka dengan fasilitas canggih!""Tenanglah, Pak Kumis! Mereka justru sedang membantu kita.""Apa?! Anda jangan bercanda, Pak Kades! Mana ada penjahat membantu korbannya.""Pak Kumis, tolong ... kendalikan diri Anda!""Berhasil, Pak Kades!" seru Gallen.Pak Kades bergegas menghampiri Gallen, meninggalkan Pak Kumis begitu saja."Lihat! Ternyata be
Read more