Share

Bab 413

Penulis: Lathifah Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tubuh Gallen dan Grizelle meluncur deras, seakan-akan mereka sedang menikmati wahana seluncuran pada arena rekreasi water boom.

Menjerit pun percuma. Tak akan mengubah keadaan. Keduanya memejamkan mata, meresapi kecepatan luncur yang mereka alami seraya mereka-reka di mana dan bagaimana mereka akan berakhir.

Swing!

Buk!

Gallen terbang, lalu mendarat di atas lorry. Sepasang tangan robotik membelit erat pinggangnya, sedetik menjelang lorry itu melaju dengan kecepatan tinggi, menjelajahi lorong panjang.

Hal yang sama terjadi pula pada Grizelle.

Keduanya membuka mata dan berpegangan erat pada plang melintang yang ada di bagian depan.

Mereka tak ubahnya seperti tengah menaiki wahana roller coaster.

Lorry terus meluncur mengikuti jalur rel, hingga berhenti mendadak.

Belitan tangan robotik terlepas dari pinggang Gallen, disertai daya dorong yang kuat pada pantatnya.

Gallen terbanting ke udara. Tinggi, menembus langit-langit lorong. Tiga kali Gallen berputar di udara, sebelum akhirnya jatuh t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 414

    "Aku jadi makin lapar." Grizelle mengusap perutnya yang kempis."Ayo tinggalkan tempat ini! Mungkin di desa itu ada warung nasi."Gallen menuntun tangan Grizelle. Menuruni lereng yang tak terlalu tinggi.Mereka berjalan melintasi pematang sawah sambil terus bergandengan tangan.Pematang sawah itu tidak terlalu lebar. Gallen ingin memastikan Grizelle dapat melintasinya dengan aman dan selamat. Jangan sampai sang istri tercinta jatuh menyemplung ke genangan lumpur sawah."Itu mereka! Tangkap! Jangan biarkan mereka lolos!"Teriakan marah membuat langkah Gallen dan Grizelle terhenti.Sambil berlari, beberapa orang bapak-bapak menunjuk-nunjuk ke arah mereka. Sebagian bahkan mengacungkan parang.Kelompok kaum adam itu memecah menjadi dua. Mengepung Gallen dan Grizelle dari dua arah yang berlawanan."Apa yang terjadi?" Grizelle bertanya lirih dalam mode bingung. "Mereka semakin dekat. Ayo lari!""Aku juga tidak tahu, tapi kalau kita melarikan diri, itu hanya akan memicu kemarahan yang lebih

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 415

    Kriyuuut!Perut Grizelle kembali bernyanyi. Irama seriosa dengan nada suara sopran. Wajah cantik Grizelle memucat."Maaf, Pak. Tapi saya benar-benar lapar," lirih Grizelle.Tak tega melihat penderitaan Grizelle, Pak Kades akhirnya meminta istrinya untuk menyiapkan makanan untuk dua orang tamu mereka.Selama Gallen dan Grizelle menikmati makan siang yang sangat terlambat, warga terus berkasak-kusuk tak sabar. Namun, tidak juga ingin beranjak."Omong-omong, Pak Gallen dan istri kenapa bisa sampai tersesat di hutan dekat sini?" tanya Pak Kades di sela-sela suapannya menemani sang tamu makan.Ia pikir lebih baik menginterogasi dalam suasana santai dan tertutup daripada disaksikan warganya yang mungkin tak mampu menahan emosi."Ceritanya panjang, Pak. Intinya seperti yang saya bilang tadi. Kami menyelamatkan diri dari kejaran penjahat dan tak menyangka terdampar di pinggiran hutan desa ini."Pak Kades manggut-manggut walau tak sepenuhnya mengerti."Para petani sangat marah pada kami. Merek

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 416

    "Minggir, Nak Rohmat! Jangan halangi kami untuk menuntut keadilan!" hardik lelaki berkumis tebal, berang.Tubuh Rohmat terdorong-dorong, hingga akhirnya pegangan tangannya terlepas dari bingkai pintu.Lelaki berkumis tebal dan rombongannya merangsek masuk.Mendengar suara ribut-ribut, Pak Kades meninggalkan ruang tengah."Ada apa ini?""Mana dua orang perusuh itu, Pak Kades?" Usia yang lebih tua membuat lelaki berkumis tebal berani berkata lantang pada Pak Kades.Pak Kades melirik Gallen yang sedang fokus pada laptop bersama istrinya."Apa Anda sudah tidak waras, Pak Kades? Mereka sudah menghancurkan harapan para petani, tapi Anda memanjakan mereka dengan fasilitas canggih!""Tenanglah, Pak Kumis! Mereka justru sedang membantu kita.""Apa?! Anda jangan bercanda, Pak Kades! Mana ada penjahat membantu korbannya.""Pak Kumis, tolong ... kendalikan diri Anda!""Berhasil, Pak Kades!" seru Gallen.Pak Kades bergegas menghampiri Gallen, meninggalkan Pak Kumis begitu saja."Lihat! Ternyata be

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 417

    "Anu, anu ... bicara yang jelas, Pak!"Warga saling lempar pandang dan sikut-menyikut."Bapak-Bapak, Ibu-Ibu ...." Pak Kades melotot.Setelah didesak oleh rekan-rekannya, seorang lelaki muda akhirnya bergerak maju."M–maaf, Pak Kades. Menurut pengumuman ini, m–mereka berdua adalah penjahat yang sedang diburu."Lelaki itu menyerahkan ponselnya kepada Pak Kades.Pak Kades mengernyit membaca pengumuman sayembara yang berhadiah ratusan juta, bila berhasil menemukan keberadaan sepasang penjahat yang melarikan diri dari penjara ruang bawah tanah.Foto Gallen dan Grizelle saat terkurung di balik kerangkeng besi dalam lorong kediaman keluarga Kyler terpampang nyata.Semua mata kini terang-terangan tertuju pada Gallen dan Grizelle. Begitu pula dengan sepasang netra kelam Pak Kades.Lelaki yang menjadi pemimpin tertinggi di desa itu memindai sekujur tubuh Gallen dan Grizelle dengan saksama.Dia juga mendekatkan layar ponsel ke wajah mereka."Umm, tidak mirip sedikit pun!" gumamnya, mengusap dag

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 418

    Kadir melirik istrinya sekilas sebelum menjawab ragu. "Rencananya iya, Pak Kades. Kenapa, Pak Kades? Pak Kades mau menitip dibelikan sesuatu?"Kebiasaan warga desa memang seperti itu. Jika ada yang kebetulan pergi ke kota, mereka tak segan untuk minta tolong dibelikan barang kebutuhan, terutama yang berhubungan dengan peralatan ataupun perlengkapan tani."Oh tidak, Mang Kadir. Saya bukan mau minta dibelikan sesuatu, tapi ...." Pak Kades bimbang. Mang Kadir membawa serta istrinya. Rasanya segan kalau menitipkan Gallen dan Grizelle bersama mereka."Bilang saja, Pak Kades! Tidak usah sungkan begitu! Kita di desa ini kan sudah biasa tolong-menolong.""Tapi Mang Kadir, saya mau menitipkan teman." Pak Kades menoleh pada Gallen dan Grizelle. "Mereka ingin kembali ke kota sore ini juga. Apa boleh mereka menumpang mobil Mang Kadir?"Kadir memperhatikan Gallen dan Grizelle, lalu menoleh ke belakang lewat kaca yang membatasi ruang kemudi dan bak."Saya tidak keberatan, Pak Kades. Tapi ... apa me

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 419

    Gelegar halilintar terus sambung-menyambung. Lengan Grizelle kian erat memagut pinggang Gallen.Mata beningnya yang terasa perih terkena lelehan air hujan tak lepas dari memandang Gallen, seolah-olah netra sebiru lautan dalam milik sang suami menyimpan kekuatan magis, yang mampu mengalirkan perasaan tenang.Bibir Grizelle mulai gemetar menahan dingin.Gallen dapat merasakan pertahanan badan Grizelle mulai melemah melawan cuaca.Tak ada tempat bagi mereka untuk berteduh. Mobil yang mereka tumpangi tak mungkin singgah di tengah persawangan. Terlebih di kala senja mulai menggandeng dinginnya hujan."Dingin," lirih Grizelle tanpa sadar seraya mengetatkan pelukannya.Jaket Gallen yang memayunginya tak mampu melindungi dirinya dari ganasnya terpaan hujan.Tak ada cara lain. Gallen melumat bibir Grizelle yang terasa dingin. Lembut. Namun, lama-kelamaan intensitasnya meningkat seiring tuntutan kebutuhan.Gallen tak akan membiarkan Grizelle mati kedinginan. Karena itu, ia harus mampu menciptak

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 420

    "Eit! Aku juga mau masuk!"Gallen mengganjal celah pintu kamar mandi yang hendak menutup rapat dengan sebelah kaki."Mundur! Gantian. Aku dulu."Grizelle mendorong daun pintu, tapi Gallen tak membiarkan sang istri menang.Seringai Gallen semakin lebar setelah berhasil masuk. Ia memepet Grizelle hingga ke dinding di bawah shower."Mari kubantu buka baju!""Keluar!"Gallen tersenyum miring. "Jangan galak-galak, Sayang! Kau membuat gairahku makin membara."Tangan Gallen terulur, meraih kancing blouse Grizelle yang paling atas.Grizelle menangkap tangan Gallen. "Tolong, kita gantian, oke? Aku janji tidak akan lama.""Ssst! Mandi bersama itu lebih menghemat waktu dan ..." Gallen mendekatkan bibir ke telinga Grizelle, berbisik dengan nada serak, "lebih menyenangkan."Bibir lembut Gallen membelai daun telinga Grizelle setiap kali ia mengucapkan kata demi kata. Menghadirkan sensasi geli yang membuat sekujur tubuh Grizelle meremang.Sejenak pikiran Grizelle kosong, terbius oleh sensasi aneh ya

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 421

    Kamar mandi tak hanya memperdengarkan suara gemercik air yang mengalir kian deras dari shower, tapi juga dipenuhi alunan merdu desahan nikmat dari bibir Gallen dan Grizelle.Pergumulan liar keduanya baru berhenti setelah Gallen dengan gagah perkasa menghunjamkan tongkat saktinya dengan kedalaman yang menyentuh dasar sembari menabur benih.Tentu, dengan lenguhan panjang yang menggetarkan segenap persendian dan jiwa keduanya."Terima kasih!" Gallen mengecup kening Grizelle yang kelelahan. "Ayo, kubantu kau mandi.""Tidak lagi," tolak Grizelle, mendorong Gallen agar menjauh.Gallen tak menghiraukan penolakan Grizelle. Ia menyabuni Grizelle seperti seorang ayah memandikan putri kecilnya.Grizelle yang kelelahan akibat pergulatan sambil berdiri itu hanya bisa pasrah ketika Gallen membolak-balik badannya. Menggosok setiap celah dengan lembut dan hati-hati.Setelah selesai, Gallen membelitkan sehelai handuk ke badan Grizelle, lalu mengangkatnya hingga ke depan lemari pakaian."Mau kubantu pa

Bab terbaru

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 448

    "Nyonya Bellona Hopkins?!" seru Gallen, kaget. "Tidak. Anda datang pada waktu yang tepat. Mari bergabung bersama keluargaku!""Iya, Nyonya. Ayo duduk sini!" Kimi menjemput Bellona."Terima kasih!" Bellona merasa terharu dengan sambutan Gallen dan keluarganya. "Sebenarnya, aku ke sini ingin minta maaf pada Gallen atas namaku dan juga Atha. Aku terlalu serakah dan mementingkan anakku.""Seorang ibu selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Itu bisa dimaklumi, Nyonya," sahut Gallen. "Kami juga minta maaf karena telah melaporkan Anda dengan beberapa tindak kejahatan yang tidak Anda lakukan."Wajah Gallen kecut, merasa bersalah."Itu bukan kesalahanmu sepenuhnya. Wanita berhati iblis itu yang sangat pandai menipu orang." Muka Bellona menggelap. "Kalau aku tahu Bibi Rose menggunakan wajahku untuk berbuat jahat, aku pasti telah lebih dulu menyeretnya ke penjara. Dia benar-benar licik!""Dia pasti mempelajari keterampilan make-up saat berada di Korea Selatan," timpal Kimi."Betul. Itu ar

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 447

    Gallen melangkah gontai memasuki rumah. Ia melewati Grizelle yang duduk santai di ruang tengah begitu saja.Namun, ketika sudut matanya menangkap bayang Grizelle saat hendak menaiki tangga, ia berbalik.Tanpa malu-malu ia merebahkan diri dan meletakkan kepala di pangkuan Grizelle yang duduk berjuntai di atas sofa.Grizelle mengelus rambut Gallen yang jatuh ke kening."Kamu dari mana saja? Aku sangat khawatir. Teleponmu tidak aktif."Gallen merogoh saku, mengeluarkan ponsel. "Ck! Baterainya habis.""Sini! Kubantu mengisikan dayanya.""Nanti saja! Aku masih mau seperti ini." Gallen menaruh ponsel di atas meja, lalu melingkarkan lengan pada pinggang Grizelle.Saat hatinya sedang galau dan pikiran kacau, berbaring di pangkuan Grizelle bikin nyaman.Wangi vanila berpadu dengan aroma alami tubuh Grizelle menghadirkan perasaan tenang di hati Gallen.Setelah cukup lama menikmati kehangatan pangkuan Grizelle, Gallen bangkit. Mengecup kening Grizelle."Terima kasih. Bersamamu, aku selalu merasa

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 446

    "Kenapa? Kaget? Hahaha ...."Wanita itu tak peduli dengan keberadaan polisi dan tangannya yang terbogol. Ia tertawa, seperti telah kehilangan kewarasannya.Gallen bukan hanya kaget, tapi syok. Tak menyangka orang yang selama ini dikenalnya begitu baik dan berada di pihaknya, ternyata merupakan dalang dari segala kemalangan yang menimpa keluarganya."Bibi Rose, katakan bahwa ini tidak benar!""Hahaha ... sayangnya, inilah kenyataannya."Gallen menggeleng-geleng. Masih sulit memercayai kebenaran yang terpampang di depan mata."Kenapa, Bi? Bukankah nenekku selalu memperlakukan Bibi dengan baik?"Gallen masih ingat, walaupun samar, neneknya tidak pernah memperlakukan Bibi Rose dengan kasar.Rianna bahkan memercayai Bibi Rose menjadi pelayan pribadinya. Neneknya bahkan tak pernah perhitungan dalam membelikan pakaian dan memenuhi kebutuhan Bibi Rose.Tapi lihat balasan yang diberikan wanita itu! Hanya pengkhianatan terhadap keluarganya."Baik? Cih! Nenekmu bahkan lebih licik dari seekor rub

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 445

    "Bro, target memasuki perangkap. Kau ingin melihat langsung?""Aku sudah berada di lokasi. Di mana kau?"Gallen berdiri di belakang sebuah tiang besar, mengawasi seorang wanita yang baru saja turun dari mobil.Wanita itu memakai setelan tunik dan celana panjang yang terlihat modis. Sehelai masker dan kacamata hitam berbingkai lebar menutupi wajahnya yang lonjong.Sebuah topi bulat dengan hiasan sekuntum bunga teratai mekar meneduhi wajahnya yang tersembunyi dari terik matahari."Arah jam sembilan."Gallen mengerling ke titik yang disebutkan. Tampak bayangan Regan duduk di belakang roda kemudi, berlagak sedang membersihkan dashboard. Namun, matanya sering kali mengerling ke pintu gerbang."Aku pada titik jam satu."Pandangan keduanya segera bertemu begitu Gallen menutup panggilan telepon.Regan tersenyum seraya mengangguk ringan.Wanita itu telah memasuki lobi hotel. Regan mengikuti dari belakang layaknya juga seorang pengunjung.Gallen berjalan memutar. Memasuki hotel lewat pintu khusu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 444

    "Laura, memaafkan dan kembali bersama adalah dua hal yang berbeda! Jangan mengharapkan lebih dari apa yang dapat kuberikan dan pantas untuk kau dapatkan!"Binar di mata Laura sirna seketika. Tatapannya luruh ke tanah."Tapi aku masih sangat mencintaimu, Gallen! Tak bisakah kamu menceraikan istrimu dan kembali padaku?""Laura, rumah tangga bukan hanya tentang rasa cinta, tapi tentang komitmen dan saling percaya."Cinta adalah ungkapan rasa hati. Dan asal kau tahu, hati itu sangat rapuh. Mudah sekali terbolak-balik, seperti musim yang terus berganti."Sementara komitmen adalah keteguhan hati dalam memegang janji suci. Tak peduli sekuat apa semesta mengguncangnya, ia tak akan berubah. Tetap setia melewati berbagai cobaan dan rintangan."Namun, sekali komitmen itu hancur, maka yang tersisa hanyalah serpihan tak berwujud, dan tak akan pernah bisa kembali utuh seperti semula."Kau bukan hanya telah menghancurkan komitmen cintamu denganku, Laura, tapi juga telah membuangnya. Apa lagi yang bi

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 443

    Hening!Orang itu tak menyahuti perkataan Gallen. Ia sama sekali tak membantah tuduhan Gallen."Siapa kau?"Gallen menekan beberapa titik di punggung orang itu dengan gerakan cepat. Mengunci tubuhnya agar tak bisa melarikan diri."Kamu apakan badanku, hah?! Lepaskan aku!"Gallen terkesiap. Ternyata sosok yang bersembunyi di balik coat panjang dengan kepala tertutup hoodie lebar itu adalah seorang perempuan."Kau tidak akan ke mana-mana sebelum aku mendapatkan apa yang kuinginkan darimu," bisik Gallen, dengan nada penuh penekanan.Beberapa pasang mata, dari orang-orang yang melintas hendak keluar masuk Rumah Sakit, mengerling curiga pada Gallen.Gallen pindah ke hadapan wanita itu. Tegak dengan sebelah tangan bersembunyi dalam saku celana.Posisi mereka seperti dua orang kenalan yang saling bercengkerama.Keinginan wanita itu untuk kabur dari Gallen melebihi kuatnya terjangan ombak yang mengempas batu karang. Sayang, sekujur tubuhnya tak bisa digerakkan."Tolong, lepaskan aku! Aku janj

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 442

    "Ada apa ini? Kenapa semua terlihat canggung?" tanya Grizelle, merasa tak enak hati karena masuk tanpa mengetuk pintu."Ah, itu hanya perasaanmu saja!"Gallen menyongsong Grizelle, mengambil alih tas berukuran kecil, yang berisi pakaian Kimi."Instingku tak pernah salah," bisik Grizelle. "Aura ruangan ini agak aneh."Gallen tersenyum simpul. Ia akui Grizelle memiliki kepekaan yang luar biasa. Pantas saja ia tak pernah gagal dalam menyelidiki kasus kliennya."God! Ayah juga di sini?" seru Grizelle, bergegas menyalami Grath. "Huh! Sekarang aku tahu kenapa ruangan ini terasa aneh. Ternyata Adam dan Hawa bertemu kembali setelah terlempar dari surga ke belahan dunia yang berbeda.""Greeze, apa yang kamu katakan?" Pipi Kimi merona merah.Perumpamaan yang disematkan Grizelle pada dirinya dan Grath menurutnya terlalu berlebihan."Wah, Ayah juga sudah sembuh? Luar biasa! Memang ya ... lelaki akan melupakan segala rasa sakit dan kesedihannya begitu melihat senyum menawan sang istri," imbuh Griz

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 441

    "Penjahat seperti David Kyler tidak akan mampu menyentuhku, Bu. Ibu tidak perlu mencemaskan aku. Pikirkan saja kesehatan Ibu! Ibu harus segera sembuh.""Kamu juga tidak perlu mengkhawatirkan aku secara berlebihan."Gallen meraih jemari Kimi. "Bu, aku takut. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada Ibu, aku akan merasa bersalah seumur hidup. Aku akan dihantui perasaan menyesal.""Gallen, tidak ada yang perlu disesali dari sebuah takdir. Cepat atau lambat, kita semua akan meninggalkan dunia ini.""Aku tahu, Bu. Tapi aku akan menyesal karena aku belum sempat mempertemukan Ibu dengan ayah.""Kamu tidak perlu melakukan itu, Gallen." Kimi melengos. Matanya terasa panas."Kenapa? Apa Ibu tak lagi mencintai ayah?""Bukan. Bukan karena itu. Seumur hidupku, aku hanya mencintai satu orang pria. Dan Pria itu adalah ayahmu."Aku tidak pernah mencintai lelaki lain, dan tidak akan pernah bisa.""Tapi, kenapa Ibu tidak mau bertemu dengan ayah? Selama ini ayah juga menderita, Bu."Kimi berusaha untuk dudu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 440

    Bugh!Tendangan Gallen melempar David hingga menghantam dinding dan menyebabkan dinding itu jebol."Bawa dia!" titah Gallen pada dua orang anak buah Kenzie yang menonton aksinya."S–siap, Komandan!"Mereka gugup melihat kehebatan Gallen. Tak terbayang jika mereka yang berada di posisi David. Mengerikan.Cepat-cepat mereka mengangkat sosok David yang tergeletak di tanah.Suara dering ponsel memecah kesunyian di kamar isolasi Grath.Thomas meninggalkan komputer yang memuat laporan perkembangan kesehatan Grath. Berjalan sedikit menjauh setelah membaca nama Gallen pada layar monitor."Firasatku tidak enak menerima panggilan telepon darimu pagi-pagi begini," ujar Thomas dengan suara lirih."Apa istriku bersama Kakek? Aku tidak bisa menghubunginya.""Tidak. Ada apa?""Kek, kalau Grizelle datang menemui Kakek, tolong minta dia untuk ke rumah ibuku, mengambil baju. Ibuku dirawat di Rumah Sakit.""Ibumu dirawat?! Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja?""Ceritanya panjang, Kek. Aku masih ada

DMCA.com Protection Status