Home / Pendekar / PENDEKAR MACAN KUMBANG / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of PENDEKAR MACAN KUMBANG: Chapter 71 - Chapter 80

98 Chapters

SETA JELANG TEWAS

"Jika kau tak memberikan kekuasaan Paladu kepada Lintang Ayu Kencana setelah kakaknya meninggal, ini semua tidak akan terjadi!"Gusti Prabu Bajra Wastu Kencana sekarang paham apa yang sebenarnya terjadi. Semata-mata atas kekuasaan yang dirinya inginkan dari Kerajaan Paladu. "Bukankah itu tidak akan menurunkan dirimu sebagai Patih? Ketika ayahmu tewas, kau langsung diangkat oleh mendiang ayahku. Apakah aku pernah berfikir untuk menyingkirkan dirimu, Singa Maruta?" Gusti Prabu Bajra Wastu Kencana tampak sangat kecewa, tak percaya orang paling dekat dengannya mengkhianatinya. "Itu benar, namun sayangnya aku diberi tawaran yang menarik." jawab orang yang ternyata sudah bersiap untuk membawa Gusti Prabu ke penjara gelap. Situasi jelas membuat Paladu sudah dalam keadaan genting, Gusti Prabu Bajra Wastu Kencana sepertinya harus merelakan tahtanya. Hal itu jelas membuat para pejuang baru sadar bahwa bukan Sang Prabu Bajra Wastu Ken
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

SERANGAN JARAK JAUH

"Ilmu Membunuh Jarak Jauh?" tanya Patih Singa Maruta. "Siapa yang melakukan ini?"Semua tampak terdiam dengan apa yang terjadi, tak disangka jika salah satu anggota mereka langsung tewas. Namun orang yang membunuh Seta Jelang belum muncul, itu jelas membuat situasi menjadi kacau kepada pihak Singa Maruta. Mengingat kematian tersebut membuat yang tersisa hanya Manusia Pasir. Namun orang tersebut juga entah kemana, belum terlihat batang hidungnya. Apalagi Kala Pitung pergi juga entah kemana, hal itu jelas membuat situasi tak menguntungkan untuk pihak Sindang Nagara. "Ternyata benar dugaan ku, ternyata orang yang dikejar tokoh kedigdayaan dan yang ikut sayembara adalah orang yang sama?!"Patih Singa Maruta sepertinya baru menyadari hal itu, bahwa Angga dan Gara adalah orang yang sama. Apalagi ketika melihat siapa yang datang membantu, yaitu Adyaksa alias Pendekar Rajawali Putih. Kini Angga dan Adyaksa sudah siap melawan Pasukan yang
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

RANU PAKSI MASIH HIDUP

"Jadi kau sudah paham sebelumnya, jika Paman Ranu Paksi yang melakukan hal ini?" tanya Adyaksa yang tak menyangka jika Angga jauh lebih cerdas dari apa yang dia bayangkan. Angga hanya garuk-garuk kepala, antara mengerti atau tidak. "Apa paman tahu kenapa Paman terlambat?" tanya Angga malah bertanya balik. “Ranu Paksi? Kau sebenarnya masih hidup?” tanya Ketua Partai Telaga Emas yang seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Tentu saja, aku sengaja ingin lihat sepak terjang Partai Telaga Emas. Apakah dapat terkena hasutan Seta Jelang atau tidak.” Ucap Ranu Paksi yang tersenyum. Ternyata orang yang menghampiri Angga sebelumnya adalah Ranu Paksi yang menyamar menjadi Kala Pitung. ***Sementara itu, kita akan beralih sejenak kenapa Adyaksa tiba-tiba menghilang dari arena pertarungan. Adyaksa mengeluarkan suara ketika dia berada di belakang Istana Paladu. Sahabat Angga itu percaya jika
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

NAWANGSIH SI PENOLONG

"Ceritanya panjang, yang harus kita lakukan adalah kembali ke arena pertarungan secepatnya?!" "Memangnya apa yang terjadi?" tanya Pendekar Matahari tampak ikut khawatir. Padahal sebenarnya pemuda itu pendiam, namun situasi yang membuatnya harus bicara. "Ada yang mengincar Tuan Putri Lintang Ayu Kencana dan Anggara Wastu Kencana," jawab perempuan tersebut. "Apa karena....?" tanya Pendekar Matahari. "Betul, ada orang pemerintahan Sindang Nagara di tempat ini. Tahu jika keduanya adalah orang yang dapat menggagalkan rencana orang dari Sindang Nagara tersebut," jawab perempuan lagi. "Lalu bagaimana dengan Adyaksa itu, dimana dia sekarang?" tanya Pendekar Matahari. "Bukankah dia ada di arena pertarungan di dekat pasar Kota Paladu?" tanya perempuan itu tercekat. "Aku keluar dari tempat itu mengikuti dia, namun kehilangan jejak. Hingga tak sengaja melihat ada banyak orang yang bergerak ke luar Kota Pa
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

PASUKAN SINDANG NEGARA

"Pasukan dari Sindang Nagara?" tanya Adyaksa yang paham tentang pakaian yang dipakainya. Mereka ada pasukan khusus dari daerah yang jauh lebih besar dari Paladu tersebut. "Maafkan kami terlambat, ternyata ada banyak penjaga di luar Kota Paladu!""Benar, ternyata ada orang yang juga ingin berniat tidak baik juga di luar sana," ucap pimpinan lain dari Sindang Nagara. "Apa Paman mengenal mereka, seperti asing bagiku?" tanya Angga kepada Ranu Paksi yang ada di samping dirinya. "Entahlah aku juga tak kenal, mereka pasti anak buah orang Sindang Nagara!"Angga paham dengan apa yang diucapkan oleh pamannya, bahwa Kerajaan Sindang Negara sedang kacau. Sudah banyak orang asing yang menjadi prajurit dari Kerajaan yang dipimpin oleh Raja baru Sindang Nagara itu. "Cepat bantu kami, mereka orang-orang yang sedang kalian cari," ucap Singa Maruta berteriak kepada pimpinan pasukan Sindang Nagara. "Apa maksudmu?" tanya seo
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

SEPASANG HARIMAU PICAK

Para prajurit dari Sindang Negara banyak yang tumbang akibat serangan dari Ranu Paksi yang mengerikan. Namun ada orang yang memiliki kekuatan luar biasa dari Pasukan Sindang Negara. Mereka dijuluki sebagai Sepasang Harimau, keduanya setara Senopati. Hal yang membedakan hanya satu, mereka Picak dengan kata yang berbeda. Harimau Picak Kanan dengan mata kiri yang tak melihat, dengan Harimau Picak Kiri mata kanan yang tidak ada.Bahkan Prana Sinta dibuat kepayahan dengan keduanya yang sangat luar biasa. Cara bertarung mereka seperti dua orang yang sangat piawai menggunakan pedang secara bersamaan. Ki Pramana yang ikut membantu bahkan dibuat kepayahan, dia tak mampu melawan Sepasang Harimau. Jelas membuat perempuan itu tak bisa menguasai diri, ketika lawannya menyerang. BRUKK! Ki Pramana tumbang akibat serangan Sepasang Harimau. Keduanya sangat berbahaya, membuat khawatir Adyaksa yang sedang melawan Singa Maruta. Ketua Partai Lem
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

JODOH MACAN KUMBANG

Ranu Paksi terpental cukup jauh, akibat serangan dari Harimau Picak Kiri. Membuat Angga Saksana harus menghadapi Harimau Picak Kanan agar menghindari serangan susulan kepada pamannya. Namun teriakan seseorang membuat Angga dan Adyaksa tampak terkejut ketika Tuan Putri terkena serangan Harimau Picak Kiri. Hal itu mengingat Senopati Darmayasa hanya fokus ke pertempuran melawan Ketua Partai Telaga Emas. Sehingga Tuan Putri memilih untuk membantu Ranu Paksi, sama seperti yang dilakukan oleh Angga Saksana. Namun hasilnya Tuan Putri terluka parah, hingga Angga harus melindungi gadis yang paling dekat dengannya itu. "Apa kau masih bisa berdiri, Lintang?" tanya Angga kepada adiknya itu. Keduanya sudah saling sadar bahwa mereka berdua adalah kakak beradik. "Seperti aku terkena pedang, namun masih bisa bertahan." jawab Tuan Putri Lintang Ayu Wardani masing-masing terengah-engah untuk menghadapi lawannya. Terlebih lawan yang haru
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

SEPASANG MACAN KUMBANG

"Terus dengan perempuan yang bersama Seta Jelang, kalau tidak salah dia juga memiliki ilmu Macan Putih?" tanya Angga Saksana yang masih tampak penasaran dengan apa yang terjadi.  "Macan Putih adalah adikku sendiri yang memutuskan membantu Sindang Negara. Dia sebenarnya tidak memiliki kedigdayaan dariku secara langsung!" "Jadi dia sebenarnya?" tanya Tuan Putri Lintang Ayu Wardani yang juga belum paham.  Anggara Wastu Kencana dan Lintang Ayu Kencana saling menatap, tanda belum paham apa yang sebenarnya terjadi. Mengingat mereka belum pernah sama sekali saling bertarung satu sama lain.  "Meskipun kalian belum pernah bertarung berdua, namun kalian sudah menguasai caranya!" "Lalu bagaimana kami paham dengan apa yang harus dilakukan satu sama lain?" tanya Angga Saksana tampak bingung dengan apa yang terjadi.  "Ingatlah kejadian sepuluh tahun yang lalu, ketika aku menemui kalian berdua sudah diajari dasarnya!" "Jad
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

SINGA MARUTA DILEMA

Namun Singa Maruta semakin terkesima ketika melihat apa yang terjadi pada pertarungan. Kini Harimau Picak Kanan sudah membantu pasangannya. Membuat dua orang dengan gaya bertarung berpasangan saling bertarung satu sama lain. Namun suara ambruk terdengar ketika Harimau Picak Kiri ambruk menghantam gazebo yang berada di dekat area pertarungan. Sehingga membuat lelaki itu tampak meringis, menahan rasa nyeri di seluruh tubuhnya. Harimau memang lawan yang sangat sulit untuk dikalahkan, meskipun Angga dan Lintang memiliki kemampuan hebat. Berkat ilmu warisan Sepasang Macan Kumbang, namun lawannya masih sangat kuat. KRAKK! Namun ada suara lagi terjadi ketika Angga Saksana dan Tuan Putri Lintang Ayu Wardani terbang ke atas. Sampai tak terlihat oleh dua lawannya yang masih merasakan nyeri akibat pertarungan sebelumnya.Harimau Picak Kiri yang baru bangun dari reruntuhan gazebo. Dibuat kaget akibat serangan dari langit yang tiba-tiba
last updateLast Updated : 2022-04-25
Read more

DENDAM KESUMAT SANG PATIH

Apalagi ketika melihat Ranu Paksi kepayahan menghadapi Senopati Darmayasa, meskipun sudah dibantu oleh Ayu Dyah. Keduanya tampak kesulitan menghadapi Senopati Darmayasa yang memiliki kekuatan setara dengan Sepasang Maut Mata Picak. "Oh jadi kalian mau main keroyokan denganku?" tanya Senopati Darmayasa. "Tetapi aku bukan lawan yang mudah dikalahkan!""Kamu juga tidak berniat mengalahkan dirimu!""Lalu apa maumu?" tanya Senopati Darmayasa yang semakin kesal ketika Angga Saksana malah bicara seenaknya. Jelas membuat lelaki itu tak punya pilihan lain selain menggunakan seluruh kekuatan yang dimilikinya. Melihat apa yang terjadi, Singa Maruta ingin membantu Senopati Darmayasa. Meninggalkan Adyaksa yang menjadi lawan berat, sehingga sulit dikalahkan. "Kau mau pergi ke mana, Gusti Patih?" tanya Adyaksa tampak kesal kepada lawannya yang hendak pergi. "Aku tidak punya urusan denganmu, lebih baik melawan yang lain," ucap Patih
last updateLast Updated : 2022-04-25
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status