Alkohol, rasanya tidak mungkin jika di acara seperti ini tak ada alkohol. Apalagi, acaranya di adakan di sebuah Beach club. Jelas alkohol adalah menu utama meski tepat di samping tempat ini adalah sebuah restoran. Namun, yang menjadi primadonanya di sini adalah alkohol itu sendiri. Bahkan, yang sedang meliuk-liuk menari sesuai irama musik pun memegang satu gelas alkohol di tangannya. "Maaf karena mengantarku kau jadi terlambat datang kemari," Valeryn yang sejak tadi terdiam akhirnya membuka suara. Vee menoleh pada Valeryn, lagi-lagi menunjukan senyumnya. Entah senyuman yang ke berapa sekarang. "Berhenti meminta maaf, Valeryn." "Pasti aku mengganggu acaramu dengan temanmu, ya?" tanya Valeryn dengan raut wajah tak enaknya. Vee menggeleng. "Tidak, tanpa aku juga mereka bisa menikmati acaranya." "Baiklah, jangan tinggalkan aku kalau begitu," ucap Valeryn dengan tangan yang sudah mera
Read more