Kejadian malam itu adalah ingatan 27 tahun yang lalu. Tiga pria kekar mencekal pergelangan tangan Adhira, membuatnya tertahan dalam posisi telentang di atas brangkar besi tak beralas. Dia memberontak dengan segenap kekuatan yang tersisa, tapi percuma. Mereka bisa kapan saja menyuntikkan cairan pelumpuh itu ke tubuhnya. Semakin kuat Adhira melawan, semakin kencang pula cengkeraman yang terpaut padanya. “Cepat, ambil jarumnya!” Seseorang paling kerdil di antara mereka meraih jarum berkaliber besar, lalu dengan cepat menancapkan ujung yang runcing tadi menembus otot pahanya. “Argghhh!” Adhira meraung tertahan. Kedua matanya terpejam saat cairan bening yang ada di dalam tabung silindris itu beredar dalam tubuhnya yang ringkih. Anggota geraknya berhenti meronta seolah seluruh kekuatannya telah terenggut dari dirinya. Namun dia pingsan bukan akibat suntikan itu, melainkan karena telah dikuasai oleh rasa takut akan ujung si jarum runcing itu. “Bawa dia kembali ke selnya!” ujar seorang l
Last Updated : 2022-01-14 Read more