"Mas, bagaimana jika kita pindah ke rumah dinas saja? usulku saat makan di lesehan rumah makan Pak Jumain. "Untuk apa? rumah segede itu tidak ada yang merawat," jawab Mas Adam sambil menyesap tulang ayam lunak yang penuh dengan sambel tomat. "Sekarang sudah ada Mbak Ghina, biar dia yang menjaganya," sambil menyuapi putraku yang sepertinya sangat lapar karena sedari pagi aku lupa menyuapinya. "Hawa Humaira, kewajiban menjaga ibu adalah anak laki-laki, Mbak Ghina itu bertanggung jawab terhadap keluarganya." Gubrak, ucapan Mas Adam memang benar. Masya Allah, jika suamiku seperti itu, aku menjadi lega. "Baik, Mas." Usai makan, kami ke warung nasi goreng titipan M ak Ghina yang tak jauh dari situ. "Mas, Mbak Ghina nggak ngasih uang?" tanyaku. Mas Adam menggeleng. "Nanti sampai rumah juga dikasih, kok.
Last Updated : 2021-12-26 Read more