Almara pulang dengan pikiran kalut. Dia tidak menyangka, selain kunci lacinya yang entah oleh siapa telah dikirim ke Rangga, ada pula fitnah bahwa dirinya bermalam di hotel bersama Ardan. Semakin hari, bukannya melihat harapan, dia justru semakin berkecil hati, akankah dia bisa kembali bersama Rangga? Di tengah kekalutan pikirannya, dia tahu, bahwa dia harus menyelesaikan masalah ini satu persatu. Segera, Almara mengirim pesan kepada Julio untuk memberitahukan informasi yang dia dapat dari Fariz. [Rangga menerima paket berisi kunci laci saya pada tanggal 26 April siang hari. Saya barusan ketemu Fariz, dia gak ingat jamnya] [Ok terimakasih. Gak masalah soal jam. Yang penting tanggalnya sudah pasti kan?] [Fariz sih yakin itu tanggalnya] [Ok. Oya, pengajuan penangguhan penahanan Sharon disetujui, Sementara ini dia jadi tahanan rumah. Ardan penjaminnya.] [Syukurlah] Untungnya, ini adalah awal yang baik, pikir Almara. Setidaknya akan jadi lebih mudah baginya untuk berkomunikasi deng
Baca selengkapnya