Tangan Bella menggenggam kuat sendok dan garpu sambil terus matanya mengawasi gerak-gerik Malik yang duduk di hadapannya. “Jadi, emang betul kalian juga sekantor?” ulang ayah Bella setelah mendengar segala penjelasan dari Malik. “Iya betul, Pak. Abang saya, Yusuf, pacarnya Bella itu sekarang adalah direktur, atasan kami berdua,” jawab Malik. “Wah ... mimpi apa Ibu semalam? Ternyata anak Ibu punya pacar orang hebat, lain kali kamu harus bawa di ke sini, Bel, Ibu juga pengin ketemu.” Ibu Bella tak kuasa menahan antusias. “Ya, Bu. Saya sendiri yang lain kali akan ajak abang saya ke sini,” sahut Malik. “Tapi maaf ya, malah saya yang datang duluan, nggak bilang-bilang dulu, lagi. Kesannya saya nggak punya sopan santun, tapi sebetulnya emang saya sangat penasaran dengan calon keluarga kami nanti.” Ibu dan ayah Bella spon
Read more