"May bingung Mbak, mau ngomong gimana?" jawabku sambil menggaruk tengkuk dan tersenyum kikuk. Sedangkan Ken tersenyum tipis tanpa suara. Sedari tadi dia hanya diam saja. Sesekali menatapku terlalu intens hingga takut mereka semua curiga. "Santai saja May. Maaf, Mbak cuma pernah sekali ke sekolahan Ken, itu pun waktu dia kelas satu. Biasalah May, anak lelaki suka sekali buat masalah." Mbak Lis menggeleng-gelengkan kepala menatap ke arah Ken. "May tahu siapa yang disukai Ken, Mbak penasaran seperti apa orangnya." Mbak Lis bertanya membuatku semakin berpeluh dingin. Meneguk ludah saja seakan tercekat di tenggorokan. Sudahlah Mah, jangan tanya Bu May, Ken malu. Lagipula kalau pun tahu, Bu May nggak peduli. Itu bukan urusannya. Iya kan?" Ken menjawab dengan masih menatapku. "Memangnya Ken kalau di sekolah gimana, Maysa?"
Read more