Bingung harus bagaimana diantara perkumpulan orang asing yang sama sekali tidak kukenal, kuputuskan duduk di salah satu kursi, meja nomor 15. Sambil menikmati lantunan musik yang mengalun indah yang dibawakan oleh seorang artis ibu kota. Kucoba bersikap sesantai mungkin. Sesekali mata awas mengitari setiap sisi ruangan. Beberapa orang berpakaian seragam serba hitam hilir mudik tampak sibuk. Mungkin mereka panitia atau karyawan yang mengurus pesta ini. Sampai tiba-tiba ada seorang wanita yang mendatangi dan menegurku."Maaf, Bu, meja ini sudah ada pemiliknya, silakan anda ke kursi deretan belakang. Di sana bebas untuk tamu dan pegawai biasa," ujar seorang wanita berpakaian seragam warna hitam dengan tag name Yessie. "Oh, gitu ya. Iya, maaf," ucapku sambil beranjak bangun dan menengok ke belakang. Kursi belakang lumayan penuh,
Baca selengkapnya