Wina menatap serius pada layar laptop yang baru menampilkan dua baris di halaman kerja Microsoft Word. Sedang berusaha ngebut mengerjakan skripsi ceritanya. Beruntung, Bab satu kemarin tak banyak revisi. Jadi ia langsung lanjut Bab dua.Sudah terhitung 5 hari dari hari itu. Wina merasa semuanya seperti mimpi. Rutinitasnya pun berubah. Tak ada lagi apartemen, tak ada lari pagi di taman, tak ada rumah baru, dan tak ada yang menyuruhnya membuat sarapan. Oh ya, tak ada juga kulkas berisi es krim gratis.Wina pikir, calon dokter bedah itu bercanda. Ternyata tidak. Pria itu benar-benar menganggapnya orang asing. Pernah saat berpapasan di loby rumah sakit, Wina yakin pria itu sudah melihatnya. Bahkan tatapan mata mereka bertemu. Tapi layaknya orang asing, Dirga justru berlalu begitu saja. Tanpa sapaan, tanpa senyuman.Pernah satu kali mereka berpapasan di parkiran mobil--Wina numpang sama Rizal--cucu kesayangan kakek Hermanto itu juga tak meliriknya barang sedikit. Padahal Wina yakin, Dirga
Last Updated : 2023-01-11 Read more