Aku menatap suamiku yang menyampirkan jas hitamnya di pergelangan tangan pergi. Sejenak dia menatapku tajam-tajam. Aku menjulurkan lidah panjang-panjang sebelum dia di bawa benda itu ke atas.Rasain, rasain. Aku akan cuek bebek dan membakarnya dengan cemburu. Lihat saja, kekasihku. Sejauh mana kamu bertahan dengan ini semua, sejauh mana aku bertahan dengan ini semua. Toh jika pada akhirnya semua hal-hal yang kita sepakati, janjikan, akan berakhir dengan pilihan baru, kesepakatan baru yang mungkin lebih baik dari sebelumnya.Coki mengernyit dengan kelakuanku, mungkin ia ini terlalu berlebihan karena berada di lingkungan kantor. Tapi bodohlah, hidup ini sudah pada kenyataannya. Sandiwara, perasaan ini, risiko dan berantakan."Berani-beraninya kamu melet-melet sama mereka, Anna! Arghh...," Coki sampai berlonjok sambil menunjukku penuh semangat. "Apa jangan-jangan???""TOA, jangan mulai lagi." Aku mencengkeram lengannya, menyuruh duduk. "Gue - gue masih inget kelakuan kalian dulu, oyyy.
Last Updated : 2022-06-17 Read more