Share

Bab 110

Pintu kamar terpentang perlahan. Aku mendongak menatap kehadirannya. Suamiku telah berganti pakaian. Meski wajahnya begitu kusut.

Aku tidak bereaksi apa-apa sewaktu dia duduk di tepi ranjang di sampingku.

Dua detik yang hening, dia akhiri dengan pelukan. Aku tetap diam. Tidak tahu harus memeluknya balik atau tidak. Semua ini rasanya hanya sebatas peleburan maaf yang singkat.

"Dimana Naufal?" tanyaku. Mengalihkan pembicaraan.

Pak Ardi kembali melimpah rindunya dengan memelukku lagi. "Maaf Anna, saya tidak mampu memenuhi janji."

"Berhentilah hanya mengucapkan kata maaf jika kita bertemu mas. Berhentilah minta maaf. Itu sama sekali tidak menenangkan aku!" kataku sembari memundurkan tubuhku.

Pak Ardi menghela napas. Dia menatapku sedih.

Aku menggeleng. "Aku tidak tau berada di tempat yang salah apa benar sekarang, semua ini udah terjadi. Tapi disini adalah egomu yang bicara mas. Egomu yang slalu mengartikan bahwa semua ini akan terus bisa kamu kendalikan."

"Kamu yang minta statusmu di s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
enak jadi pak Ardi itu apa gak ada indah indah nya puyeung kleyengan iya
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
hihhh itu resiko Anna kamu mau jadi istri kedua harus siap terima gak akan jadi prioritas
goodnovel comment avatar
Yanyan
nasi sudah jadi bubur.. hadapilah kenyataan apa pun yg terjadi .. mau pahit manis kalian hrs bertanggung jawab dgn masa depan princess yg ada dalam perut anna.. terutama ardi .. yg menginginkan anak perempuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status