Home / Lainnya / Gadis Kecil di Pelaminanku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Gadis Kecil di Pelaminanku: Chapter 31 - Chapter 40

72 Chapters

Bab 31

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 31  "Hahahaha!" Aku tertawa terbahak. Semakin dia mendekat, tawaku semakin pecah.Ini sangat lucu, dia membuatku tidak berhenti tertawa. Melihatku yang tertawa terbahak, Mama pun ikut terbawa olehku. Beda dengan kami yang terus tertawa, Papa malah berkacak pinggang menghadang tamu yang hendak masuk."Siapa kamu? Mau apa kamu ke sini?"" tanya Papa dengan wajah galaknya."Saya ... kedatangan saya, mau melamar anak Bapak.""Hah?!" Mata Papa melotot saat dia mengatakan ingin melamarku. Sedangkan aku yang berada di belakang Papa, masih tertawa dengan memegangi perutku yang sakit."Yum, kamu kenal siapa dia?" tanya Mama berbisik. Aku mengangguk menjawab pertanyaan Mama."Siapa?" tanya Mama lagi."Andra, teman Yumna, sekaligus rekan bisnis Papa," kataku pada Mama.Mama melebarkan mata, Mama menarik-narik lengan suaminya, saat aku berkata jika yang datang adalah
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 32

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 32    Setelah kedatangan Mas Daffa waktu itu, sampai sekarang aku tak lagi pernah bertemu dengan dia. Tidak ada pesan juga yang dia kirim untukku. Sepertinya, dia sudah bosan dan lelah membujukku untuk kembali padanya.Aku pun mulai menata hidupku kembali. Aku menyibukkan diri kembali pada butik milikku. Melampiaskan sakit hati dan kecewa dengan bekerja.Satu bulan sudah aku menjalani kesendirianku. Aku merasa hidupku lebih tenang tanpa adanya gangguan dari Mas Daffa lagi. Akhirnya, sebentar lagi aku akan terbebas dari ikatan pernikahan yang menyakitkan."Non, saya bawakan susu dari Bibi." Aku yang tengah bermain ponsel, seketika menghentikan tanganku dan turun dari ranjang. Membuka pintu yang ternyata ada Surya dengan segelas susu di tangannya."Ini susunya, tadi Bibi disuruh ke warung sama Bapak," ujarnya lagi seraya memberikan gelas itu padaku."M
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 33

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 33  Sebesar apa pun rasa cinta kepada seseorang, jika hati sudah terkhiantai, maka cinta itu akan luntur dan berganti dengan rasa benci. Impian menjadi ratu dalam istana cinta, juga kandas dan terpatahkan oleh adanya ratu lain di dalam istana yang lain, namun dengan raja yang sama.Jarum jam terus berputar. Sepuluh menit sudah kita duduk, namun pria di hadapanku masih diam membisu. Dia bergeming dengan terus menatapku tanpa mengalihkan pandangannya."Mas, kamu sudah membuang sepuluh menit waktuku. Tolong, cepatlah bicara karena aku masih banyak pekerjaan." Dia mengerjapkan mata lalu membetulkan letak duduknya menjadi sedikit tegak. Ia menoleh pada anaknya yang tengah menikmati ice cream yang sudah habis setengahnya."Maaf." Kata pertama yang keluar dari bibirnya sejak sepuluh menit kita duduk di kafe sebelah minimarket tadi.Menyebalkan."Mas, mau minta maaf untu
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 34

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 34          Ini pasti palsu. Tidak mungkin Papa berbuat ini pada Mama. Papa sangat mencintai Mama, tidak mungkin Papa menyakiti wanita yang sudah melahirkanku ke dunia ini. "Kamu lihat 'kan, di sana sangat jelas terlihat, jika Papamu memiliki dua istri. Dan orang yang selama ini kamu bilang malaikat tidak bersayap itu, tidak lain dan tidak bukan, dia adalah malaikat maut bagi ibu kandungmu," ujar Mas Daffa dengan seringai mengejek. Aku tetap bergeming, menatap lekat-lekat foto yang kini sudah di tanganku.  "Harusnya kamu belajar dari ibu sambungmu, Yumna Sayang. Belajar bagaimana jadi wanita kedua yang bisa menumbangkan wanita pertama Papamu," ujar Mas Daffa lagi. Dadaku kian bergemuruh mendengar Mas Daffa terus memojokkan Mama Hamid
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 35

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 35          "Siapa?" "Bibi, Neng!"  Meski dengan terpaksa, aku turun dari tempat tidur untuk membukakan pintu.  "Boleh Bibi masuk?" tanya Bibi saat aku sudah membukakan pintu. Aku menggeser tubuhku, memberikan ruang untuk bibi berjalan masuk ke kamar. Kemudian, aku menutup pintu kembali setelah Bibi sudah berada di dalam kamarku. "Ini susunya diminum, ya Neng Geulis." Bibi menyimpan susu di atas nakas. "Makasih, Bi." Wanita seumuran Mama itu kini menghampiriku dan duduk di pinggir ranjang. Tangannya terulur mengelus pundakku yang meringkuk di sana. "Kenapa, Neng?"  "Gak papa, Bi!" "Maaf, tadi Bibi se
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 36

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 36           "Teh, anakmu membenciku sekarang. Dia menganggapku sebagai perebut suami kita. Dia tidak mempercayaiku lagi, Teh." Aku masih berdiri di belakangnya, mendengarkan apa yang ia adukan pada kakak madunya. "Yumna marah padaku, Teh. Dia pasti akan sangat membenciku setelah ini. Aku harus bagaimana, Teh? Aku tidak mau kehilangan kasih sayang Yumna, aku tidak mau jika nanti dia malah menganggapku orang lain." Mendengar Mama menangis tergugu, aku pun tidak tahan dan akhirnya air mataku keluar juga. Perlahan, aku mendekati Mama, kuusap pundaknya yang bergetar akibat menangis. "Yumna, tidak membenci Mama. Maafkan Yumna, Ma!"  "Ya Allah, Nak. Kamu ke sini?" Mama berbalik menghadapku. Ia begitu kaget
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 37

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 37  Sudah satu jam lamanya sejak aku menemukan anak ini dan duduk di kafe ini, tapi tidak satu dari yang ada di sini, menanyakan atau mengambil anak perempuan yang kini tengah tidur di gendonganku.Tadi, anak yang menyebut dirinya Cila, ini meminta makan dan minum. Sepertinya, anak ini sudah sangat lama berpisah dari ibunya hingga ia kelaparan dan kehausan. "Yum, kok lama banget gak ada yang cari anak ini, kita bawa pulang aja, deh kalau kamu gak mau kasih anak ini ke satpam." Aku menggaruk kepalaku yang terhalang pasmina plisket. Bingung, jika aku simpan anak ini di satpam, takutnya dia akan menangis karena tidak kenal mereka. Sedangkan bersamaku sekarang, dia sudah tenang."Kasihan, Ma, kalau kita tinggal di sini. Kita bawa pulang aja gimana? Nanti kita bantu carikan orang tuanya jika kita sudah di rumah," usulku pada Mama.Tidak mungkin juga aku harus berdiam sepanjan
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 38

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 38          "Yum, pria tadi ngejar kita. Ada apa, ya?" ujar Mama. Aku menoleh sebentar ke belakang, lalu kembali berjalan lurus tanpa ingin berhenti. Hingga akhirnya dia memanggil lagi. "Mbak, belanjaannya ketinggalan!" Aku berhenti dan melirik ke arah Mama. Sepertinya Mama pun punya pikiran yang sama denganku. Ia tersenyum seraya mengangkat kedua tangannya yang hanya membawa tas tangan miliknya. Aku mengusap wajah menyadari jika aku dan Mama sama-sama lupa dengan belanjaan yang kita beli tadi. "Ini Bu, belanjaannya. Maaf, untuk yang tadi." Pria itu memberikan beberapa paper bag kepada Mama. "Iya, sudah kami maafkan. Kami juga minta maaf dan terima kasih, sudah merepotkan Tuan, dengan mengantarkan
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 39

 GADIS KECIL DI PELAMINANKU 39      "Papa, kok bisa sama mereka. Ngapain?" Aku langsung bertanya saat sudah berada satu ruangan dengan mereka. "Hanya kebetulan, Papa datang ke sini untuk menyuruh kamu memilihkan gaun pesta yang bagus buat kamu, juga Mamamu. Malam ini kita akan mengadakan pesta ulang tahun perusahaan kita," jawab Papa. Aku menjatuhkan bokongku pada sofa di samping Papa. Melihat dia wanita di depan sana yang tengah memilih dan memilah gaun rancanganku. Mama Arum dan Nabila. Mereka ada di butikku saat ini. "Eh, calon mantan menantu, apa kabar?" sapa Mama Arum saat melihatku. "Baik, Ma. Mama apa kabar?" tanyaku balik. "Baik, dong. Makanya Mama sekarang bisa ke sini. Yumna, Mama masih berharap jika kamu mau kembali pada Daffa. Kamu lebih pantas menja
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more

Bab 40

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 40         "Dilamar?"  "Iya, Yum. Seneng banget, deh gue. Ya, meskipun belum resmi, sih, baru dari omongan saja. Tapi, serius, gue seneng banget." Viona, ia datang ke butik dengan membawa kabar bahagianya. Baru saja di putusin sama pacarnya, sekarang dia sudah punya penggantinya. Dilamar pula. Sedang aku? Aku masih saja terjebak dalam rasa masa lalu. Setelah selesai memilih pakaian, Mama dan Papa pulang dari butikku. Sedangkan aku memilih tetap di sini. Tidak lama kemudian, Viona datang dengan membawa kabar yang membahagiakan. "Eh, kenalin ke gue, dong. Siapa, sih cowoknya?" Aku dibuat semakin penasaran tentang siapa pria yang sudah melamar sahabatku itu.  "Gue malu bilangnya. Sebenarnya, lo kenal juga sama dia, Yum. Mak
last updateLast Updated : 2022-01-30
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status