Beranda / Urban / Mendadak Kaya Raya / Bab 471 - Bab 480

Semua Bab Mendadak Kaya Raya: Bab 471 - Bab 480

778 Bab

Bab 471

"Apa?" Setelah mendengarnya, Linda Gumelar langsung tersadar dalam sekejap. Bahkan teringat dengan permasalahan yang terjadi dengan Grup Clinton baru-baru ini. Ia mengerti, hanya saja, apakah Direktur Utama benar-benar telah membunuh Chicko Clinton? Tapi, ia tidak percaya kalau Sansan Carell adalah orang yang seperti itu. Sekarang, yang terpenting adalah menyelesaikan orang-orang dengan tatapan mata yang buas di hadapannya ini. Albert Clinton merasa tidak cukup puas, dia melanjutkan kalimatnya, "Lebih baik kalian pikirkan dengan baik, tanpa Sansan Carell, seberapa lama Grup Hour kalian akan dapat bertahan lagi? Begitu Grup Hour hancur, maka kalian hanya perlu menunggu untuk jatuh miskin!" Penggalan terakhir kalimatnya itu membuat para direktur menjadi panik dalam sekejap. Selamanya, yang mereka pedulikan hanyalah keuntungan, tanpa keuntungan, apa yang perlu dibicarakan lagi? Dengan begitu, satu per satu dari para direktur itu pun menatap ke arah Fauzi Hole
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Bab 472

Mereka melihat Riswan Budiana yang sedang memapah Sansan Carell yang tampak lemah, dengan perlahan mereka berjalan masuk. Terdapat Hyorin dan Matt Busby dengan tubuh yang kokoh berdiri di belakangnya. Saat berada di luar, Sansan Carell mendengar suara tangisan Soraya Lindsay, hatinya terasa amat sakit. "Soraya!" Soraya Lindsay terkaku setelah melihat Sansan Carell, kemudian, dia berlari ke sisi Sansan Carell dengan langkah yang cepat dan menangis terisak, "Paman, akhirnya kamu pulang." Mendapati ini, Sansan Carell menepuk-nepuk punggung Soraya Lindsay dengan pelan dan menenangkannya untuk beberapa saat, lalu, dia berkata kepada Soraya Lindsay, "Soraya, aku sudah pulang, kamu pergi dan tunggu aku di ruangan kantor bersama Linda terlebih dahulu, ya?" Linda Gumelar paham, dia langsung membawa Soraya Lindsay pergi ke ruangan kantor Direktur Utama. Setelah mereka pergi, sekali lagi pintu ruangan rapat ditutup. Sambil dipapah oleh Riswan Budiana, Sansan Ca
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Bab 473

Hati Albert Clinton pun menjadi sedikit lebih tenang, "Sansan Carell, apa maksud dengan pertanyaanmu itu? Selain itu, siapakah orang-orang ini? Kenapa kamu bertanya kepada mereka seperti itu?" Tidak bisa dipungkiri kalau Albert Clinton sedang menggali lubang untuk dirinya sendiri dengan kalimatnya itu. Alis mata Sansan Carell sedikit terangkat, dia berkata kepada kedua orang itu, "Apakah kalian mendengarnya? Dia ingin menyingkirkan kalian dan menyelamatkan nyawanya sendiri." Kedua orang itu terkaku untuk sesaat, sangat jelas kalau mereka masih belum sadar. Saat ini, Wardani berjalan masuk sambil membawa polisi. Semua orang pun sangat penasaran, bukankah Albert Clinton baru saja menelpon polisi? Kenapa polisi begitu cepat sudah datang? Setelah melihat kedatangan polisi, kelopak mata Albert Clinton pun terbuka, dia sama sekali tidak memperdulikan kenapa polisi datang dengan begitu cepat. Ia hanya berpikir ingin menyelesaikan Sansan Carell secepatnya, s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Bab 474

"Woi Boss!" Sekali lagi kedua pembunuh itu menyaksikan Albert Clinton yang tidak berperasaan. "Albert Clinton, jelas-jelas kamulah yang mempekerjakan kami untuk membunuh Direktur Utama dari Grup Hour! Bisa-bisanya sekarang kamu mengatakan kalau kamu tidak kenal dengan kami!" Dikarenakan oleh ini, sikap Wardani pun menjadi sangat tegas, "Permasalahan sudah jelas, Albert Clinton, kamu dicurigai mempekerjakan pembunuh bayaran, silahkan ikut dengan kami!" Albert Clinton langsung menggelengkan kepala, "Tidak, bukan aku! Polisi, Sansan Carell telah memfitnahku! Bukan aku!" "Aku sama sekali tidak kenal dengan mereka! Pasti Sansan Carell yang sengaja ingin mempersulitku! Polisi, kamu seharusnya menangkap Sansan Carell, dia adalah seorang pembunuh!" Setelah mendengarnya, Wardani tertawa dingin, "Maaf, Sansan Carell sama sekali tidak melanggar hukum apapun." "Apa?" Albert Clinton pun terbengong. Wajah para direktur penuh dengan tanda tanya. W
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-19
Baca selengkapnya

Bab 475

Nurul Sapta terkaku, raut wajahnya tidak begitu baik, "Aku ke sini juga karena aku mencemaskan Grup Hour, kalau tidak, aku juga tidak akan mengungkit tentang pengambilalihan Grup Hour." Sansan Carell mendengus dengan dingin, "Kamu sendiri yang paham dengan niatmu, aku juga tahu, aku hanya tidak ingin mengatakannya dengan terlalu jelas saja." Nurul Sapta mengatupkan bibirnya, lalu dia mendengus, "Apa kamu tidak bisa membedakan antara baik dan buruk?" Selesai berbicara, dia pun berjalan pergi sambil membawa tim pengacaranya. Saat ini, di dalam ruangan rapat hanya tersisa direktur dari Grup Hour dan Sansan Carell. Sekilas, Sansan Carell menyapukan tatapan matanya kepada semua orang. Satu per satu dari para direktur tersebut menahan napas masing-masing, bahkan mereka tidak berani menghembuskan napas dengan nyaring. "Grup Hour menghidupi kalian bukan agar kalian bisa mencoba membuat Grup Hour semakin terjatuh ke dalam kesulitan ketika Grup Hour berhadapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Bab 476

Gadis itu menyadari ada orang yang sedang berjongkok sambil memakan mie seduh itu. Tetapi, dia juga hanya meliriknya untuk sekilas saja. Orang yang seperti itu di dalam pedesaan kecil adalah hal yang lumrah. Tetapi, tidak lewat dari satu menit, dua orang pun datang dari kejauhan, seorang wanita cantik dan pengawalnya terilhat menghampiri pria tersebut. Pria itu mendongak, dengan kesal dia menatap kedua orang tersebut. Wanita cantik itu tertawa manja untuk sesaat, lalu sambil menggelengkan kepala, dia berkata, "Tuan besar dari Grup Lou, sekarang sedang berjongkok di tempat yang terpencil ini sambil memakan mie seduh, sungguh sangat mengejutkan melihat ini." Pria itu adalah Lou Ruth yang tidak henti-hentinya diburu oleh lima perusahaan tersebut. Demi bersembunyi dari buruan, dia hanya bisa bersembunyi di tempat yang terpencil. Dia bukannya tidak pernah memikirkan untuk meninggalkan kota Ryuu. Namun, pengawasan pembunuh itu terlalu ketat, dia bahkan tidak memi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Bab 477

Silvia Pantura menjelaskan, "Sejenis benda yang bisa membuatmu menjadi kacung." Begitu kalimatnya dilontarkan, ekspresi wajah Lou Ruth pun berubah. Tidak salah kalau dia memang ingin mencari dan membalaskan dendamnya terhadap Sansan Carell. Tapi, sangat jelas kalau niat kedua orang ini ingin mengontrolnya dan memanfaatkanya. Ia teringat dengan dirinya yang mengontrol orang-orang itu sebelumnya. Silvia Pantura berkata dengan datar, "Kamu tenang saja, ini tidak memiliki efek samping, asalkan kamu mendengarkan perkataanku dengan patuh, maka tidak akan bermasalah." "Selain itu, tidakkah kamu ingin membunuh Sansan Carell?" Bagi Lou Ruth, itu adalah sebuah godaan yang amat besar. Sansan Carell sudah menghancurkan Grup Lou, menyebabkan keluarga mereka dipenjara, juga menyebabkannya diburu. Ia melewati hari-harinya layaknya seekor tikus, bahkan bermimpi pun dia ingin membunuh Sansan Carell. Tepat ketika dia sedang merasa ragu-ragu, mendadak, muncul beberapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Bab 478

Hubungan di antara Sansan Carell dan Lou Ruth adalah hubungan dendam, bagaimana dia akan bertemu dengannya? Fikri Haikal menunjukkan gigi kuningnya yang besar, "Tenang saja, Sansan Carell telah kehilangan ingatannya." "Hah?" Lou Ruth pun terbengong, "Sansan telah kehilangan ingatannya? Apa yang telah terjadi selama aku pergi?" Sebenarnya, setelah dia berpikir, dia juga merasa kalau itu adalah hal yang bagus. Karena Sansan Carell telah kehilangan ingatannya, maka dia pasti tidak akan ingat dengan dirinya lagi. Setelah dia pergi ke sana, dia juga bisa berpura-pura kalau dia adalah temannya. Kemudian, dia akan membuat Sansan Carell merasakan apa yang dia rasakan saat ini. — Sansan Carell terbangun dari pingsannya, dia merasa sangat segar, dalam sekejap, energinya itu langsung kembali semuanya. Dia membuka matanya, dia melihat ruangan dan tirai jendela yang berwarna putih, pasti ini adalah rumah sakit. Ia melihat ke arah ruangan, dia menyadari orang-oran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya

Bab 479

Setelah mendengarnya, Riswan Budiana memberikan penjelasan dengan mengatakan:,"Ketika Kakak jatuh pingsan, Putri sudah ke sana sambil membawa bibinya. Kemudian, kami mengantarmu ke rumah sakit, Dokter Carla secara khusus menyediakan sebuah kamar pasien untukmu, tidak ada orang lain yang datang." "Putri dan April langsung meminta orang untuk menyiapkan air panas, jarum akupuntur, handuk dan lain sebagainya. Lalu setelah itu, mereka mengusir kami keluar dan tidak membiarkan kami menyaksikannya." "Kemudian, mereka pun keluar dan mengatakan tinggal menunggumu siuman." Sansan Carell mengangguk-anggukkan kepala. Tidak lama setelah Sansan Carell dan Riswan Budiana keluar dari rumah sakit, Linda Gumelar pun mengikutinya. Soraya Lindsay dan Maria Selena juga berdiri di depan pintu, Hyorin dan Matt Busby entah pergi ke mana. Sekelompok orang itu pulang ke villa langgang dengan mengendarai mobil. Tetapi, Maria Selena tidak berlama-lama dan langsung pergi ke perusahaa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya

Bab 480

"Aku mengerti, kamu tidak perlu memberikan penjelasan," Ujar Matt Busby membalasnya. Setelah mendengarnya, pria itu terbengong untuk sesaat, lalu dia menertawakan dirinya sendiri, "Saudara seperguruan, maaf." Matt Busby sedikit terkaku, "Kamu tidak perlu minta maaf." Mereka adalah kerabat dekat, bahkan meskipun mereka berdiri di sisi yang berlawanan, tetap mereka pernah berkelahi. Namun, mereka adalah orang yang jujur, tidak perlu meminta maaf. Namun, pria itu tidak berpikir demikian, saudara seperguruannya bersikap begitu baik terhadapnya, namun dia malah bertindak dan melawannya. Pada dasarnya memang tidak masalah, namun untuk masalah perasaan, masih tidak bisa dilewati begitu saja. Oleh sebab itu, dia baru bisa datang untuk meminta maaf kepada Matt Busby. Setelah terdiam untuk beberapa saat, pria itu mengatakan, "Saudara seperguruan, apakah aku boleh makan?" Sekilas, Matt Busby meliriknya, "Tidak boleh, kondisi tubuhmu tidak baik, tidak coco
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4647484950
...
78
DMCA.com Protection Status