Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 101 - Chapter 110

778 Chapters

Bab 100

       Di dalam mobil, Soraya tiba-tiba merasa menyesal. Intinya apa yang terjadi tadi itu telah sangat membuatnya kesal. Karena gegabah, dia telah membuat Sans membeli perhiasan itu. Sekarang jika diingat kembali, sepertinya ia tidak perlu melakukan hal seperti itu.        “Sans, satu set perhiasan ini, bagaimana kalau kita kembalikan?” tanya Soraya.        Sans yang sedang menyetir mobil dan melirik ke arah Soraya, "Kita sudah membelinya, bagaimana mungkin bisa mengembalikannya? Lagipula, saat kamu memakai perhiasan ini, kamu terlihat sangat cantik.”        “Tapi, menghabiskan uang sebanyak itu dengan sia-sia itu ... " ucap Soraya.        Sans pun tertawa dan berkata, “Soraya, kamu jangan memikirkan uang itu. Aku pasti bisa mendapatkannya. Yang terpenting adalah ini pertama kalinya aku membelikanmu perhiasan, aku akan merasa sangat sedih jika kamu men
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 101

       “Haha ..."        Tasya lalu tersenyum puas, dan segera meminta Soraya memakaikannya padanya. Setelah dipakai, ketiga orang itu pun mulai memuji Tasya. Tasya sepenuhnya melupakan kejadian tidak baik semalam dan memanggil Sans untuk pergi ke meja makan untuk makan malam.        Di meja makan, Ken tiba-tiba berkata, “Apa kamu mau minum anggur?”        “Minum anggur, apa maksudmu mabuk-mabukan?” tanya Tasya tidak setuju.        Sans lalu berkata, “Hahaha, baik. Aku akan menemani ayah minum sedikit!”        Ken pun menganggukkan kepalanya dan membawa anggur merah ke meja makan. Soraya tidak berkata apa pun. Saat itu, Tasya sudah tidak ingin memperdulikan mereka dan hanya membiarkan mereka. Setidaknya mereka sebagai keluarga sudah makan malam dengan bahagia dan harmonis.        Tapi, daya tahan S
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 102

       “Halo, Sans. Apa kamu sudah siap? Apa kamu mau aku menjemputmu?”        Setelah kata-kata ini diucapkan, Sans tiba-tiba teringat bahwa semalam sepertinya dia telah berjanji padanya untuk menjadi pacar pura-puranya.        “Oh, Aku sudah hampir siap.”        Setelah kedua orang itu bertemu, Maria lalu menariknya ke sudut tersembunyi di luar pintu.        Maria lalu berpesan, “Ibuku dan orang itu sudah datang. Nanti aku akan masuk duluan, setelah beberapa saat kamu baru muncul, lalu katakan bahwa kamu adalah pacarku dan kamu ingin membawaku pergi, oke?”        Sans tidak punya pilihan selain menganggukan kepalanya dan berkata, “Aku mengerti, kamu masuklah duluan.”        “Bagus. Jangan sampai kamu mengacaukannya!” Setelah Maria selesai bicara, dia pun bergegas masuk ke dalam.   &n
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 103

       “Sans?” Raka terkejut melihat Sans.        Dia pernah dipermalukan oleh Sans sebelumnya. Dia bahkan meminta maaf di depan umum. Saat melihat Sans, dia langsung menggertakkan giginya.        Sans tidak melihat Raka, tapi melihat Maria, “Kamu bilang kamu akan pergi ke perusahaan? Kenapa kamu di sini? Apa yang kamu lakukan disini?”        Beberapa rangkaian pertanyaan yang diberikan oleh Sans membuat mereka bingung. Maria bingung karena Sans tidak mengikuti rencana awalnya. Dia hanya perlu berpura-pura menjadi pacarnya akan membawanya pergi. Apa arti dari pertanyaan ini?        “Maria, kenapa kamu tidak menjawabku?”        Maria tertegun sejenak. Dia bereaksi dalam sekejap dan terlihat ekspresi panik dan ketakutan, “Aku ... Aku tidak bermaksud ...”        Ibu Maria ikut menjawab, “Siapa kamu? M
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 104

       Berlin menarik Raka keluar dari kafe.        Sans berkata sambil tersenyum: “Jangan terburu-buru, kenapa? Aku baru saja datang, mari minum bersama.”        Raka teringat sesuatu setelah mendengar kata-kata itu, ia menatap Sans dengan penuh amarah dan berkata: “Sans, tunggu saja. Apa yang telah kamu lakukan padaku, aku akan melipat gandakan perbuatanmu itu.”        Melihat mereka pergi, Bella Selena dengan tenang memelototi Maria dan Sans, lalu mengambil tasnya dan pergi. Maria hanya melihat sosok ibunya dan berdiri di situ, ia ingin berteriak memanggilnya tetapi tidak berani. Akhirnya ia hanya menghela nafas panjangnya.        Maria merasa sangat kesal, lalu ia mengambil tasnya dan membantingnya ke tubuh Sans, “Sans! Ada apa denganmu? Aku memintamu untuk berpura-pura menjadi pacarku dan membawaku pergi. Lalu tadi, apa yang kamu bicarakan?"
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 105

       Malam hari setelah selesai bekerja, Sans pergi dan langsung menaiki mobil Maria.        “Cobalah untuk menjadi manusia yang bodoh atau semacamnya, dan saat kamu melihat orang tuaku lalu buatlah mereka membencimu, apakah kau mengerti?” Maria berkata dengan perasaan cemas.        “Misalnya seperti apa?” Sans bertanya.        Maria berkata, “Aku tidak tahu. Apakah kamu mengerti cara menjadi manusia sombong? Bukankah itu sangat mudah. Ayahku adalah seorang guru. Yang paling tidak dia sukai adalah mereka yang hidup sombong dan hidup penuh dengan drama."        “Oh.”        Mobil itu melaju ke komplek GPR di Kota Ryuu. Maria membawa Sans ke rumahnya dan mengetuk pintu. Bella Selena, ibu dari Maria, membuka pintu.        “Silahkan masuk!” Ekspresi Bella Selena terlihat sangat datar. Maria dan Sans
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 106

       “Namun, saat ini semakin banyak pengguna mobil di negara kita, dan wajar jika harga minyak semakin naik. Dan selama kamu punya mobil, kamu harus tetap harus membeli minyak juga bukan? Misalnya, persediaan oli sedang menurun dan minyak mentah juga menurun setiap hari. Coba lihat, mau bagaimanapun, mereka tetap harus membelinya.“        “Tentu saja, jika paman ingin berspekulasi dalam aspek ini, kita harus menganalisa dengan cermat. Minyak mentah dan inventaris dapat berubah sewaktu-waktu. Aku tidak bisa memprediksinya.”        Justin Setiawan dibuat bingung oleh perkataan Sans, “Ngomong-ngomong tentang mobil, sepertinya Maria punya mobil, kan? Apakah tidak nyaman bagi kalian untuk keluar tanpa menaiki mobil? Atau apakah kalian mau kubelikan mobil? Mobil ratusan juta bisa kubelikan," ucap Sans.        Bella Selena dan Justin Setiawan menarik napas dalam-dalam. Mereka sangat t
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 107

      “Ayah, lihat, dia berbohong. Dia baru saja menyombongkan diri.” Maria menggunakan kesempatan itu untuk menjelekkan Sans.        Implikasinya sangat kuat. Maria berharap orang tuanya akan tahu bahwa apa yang dikatakan Sans barusan adalah kebohongan, dan tidak ada kebenaran sedikitpun. Maria merasa sedikit tenang setelah kejadian ini.        Justin Setiawan, merasa tidak setuju dengan ucapan Maria dan berkata, “Tidak apa-apa. Laki-laki, dalam hal minum anggur pasti punya harga diri, kan? Aku mengerti.”        “Benar, pria yang tidak punya harga diri, baru lah bermasalah.” Bella Selena mengangguk.        Maria terheran-heran.        Apakah sudah terlambat untuk menyesal sekarang? Dia hanya ingin orang tuanya membenci Sans, dan kemudian putus dengan Sans dengan lancar. Namun kenyataannya berbanding terbalik Yang ada malah ketika
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 108

       “Soraya, dengarkan penjelasanku!” Maria sangat cemas.        Namun, Soraya telah menutup teleponnya, Maria tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Maria segera menelepon kembali, namun ditolak oleh Soraya. Ia terus mencoba menelepon Soraya, tapi panggilan suara dialihkan.        "Apa yang harus aku lakukan?" ucap Maria sangat panik.        Dia tidak menyangka Soraya begitu peduli pada Sans. Dia tidak menyangka bahwa rencananya itu akan berubah menjadi seperti sekarang ini. Dia tidak tahu bagaimana menghadapinya.        Keesokan paginya, Sans bangun dalam keadaan sakit kepala, ia mengusap dahinya, “Semalam aku mabuk terlalu banyak, sepertinya aku harus banyak minum air.”        Namun, begitu menoleh, ia langsung melihat Maria duduk di samping tempat tidur.        “Mengapa kamu di sini?” Sans be
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more

Bab 109

       Setelah meninggalkan Grup Hour, Sans langsung pergi ke Grup Moon. Ia belum menemukan siapa bos di balik grup Moon, apalagi dendam seperti apa yang dimiliki grup Moon terhadap industri Grup Lindsay. Dia harus masuk ke grup Moon dan mencari tahu sendiri.        Dia sekarang mencurigai Zheng.        Zheng telah berencana untuk melawan Soraya, tapi Soraya tidak pernah membalasnya, dia telah dihancurkan oleh Sans beberapa kali. Oleh karena itu, dia ingin menjatuhkan Grup Lindsay, dan Grup Lindsay harus mencari bantuan asing. Pada saat itu, Grup Lindsay akan mengulurkan tangan membantunya dan menjadikan Soraya sebagai jaminan.        Kakek Lindsay selalu mementingkan Grup Lindsay. Secara alami, Soraya dan Sans akan bercerai dan kemudian menikah dengan Zheng. Dipikir-pikir, memang sangat masuk akal jika itu memang terjadi.        Namun, jika tidak ada b
last updateLast Updated : 2022-01-01
Read more
PREV
1
...
910111213
...
78
DMCA.com Protection Status