Home / Romansa / Teman tapi Menikah / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Teman tapi Menikah: Chapter 101 - Chapter 110

117 Chapters

Bab101. Anak Laki-Laki

Setelah Angga mencium perut Riska. Angga merasa kaget dengan tendangan anaknya yang menurut Angga cukup keras."D-dia nendang lagi! Apa sakit?" tanya Angga dengan nada prihatin."Nggak apa-apa! Mungkin Baby nya senang kalau diajak bicara sama papanya," jawab Riska dengan tersenyum bahagia."Sayang! Jangan buat Mama kesakitan ya! Kasihan Mama!"Angga kembali berbicara kepada anaknya sambil mengusap perut Riska, kemudian mencium kembali perut Riska."Untuk pemeriksaan besok, sekalian periksa jenis kelaminnya ya sayang! Setelah mengetahui jenis kelaminnya nanti, kita bisa siapkan nama untuknya lebih awal!" ucap Angga mengutarakan niatnya."Boleh! Nanti kamu cari nama yang bagus untuk Baby nya ya!" balas Riska.Riska menyerahkan sepenuhnya kepada Angga untuk nama anak mereka nanti.Riska percaya Angga akan memberikan nama yang bagus untuk anak mereka nanti.~Tiga hari kemudian. Angga menemani Riska untuk memeriksa kandungannya.Angga terlihat sangat gugup. Takut jika ada yang salah denga
Read more

Bab102. Kencan Buta

Semntara di Cafe F&A, Fajar tengah duduk bersama dengan seorang wanita yang menjadi pasangan kencan butanya.Tadinya Wanti sudah reservasi di restoran lain. Tapi Fajar dengan keras kepala langsung menolaknya dan mengancam tidak akan pergi, jika pertemuannya tidak di Cafenya sendiri.Akhirnya mau tidak mau Wanti juga harus mengalah. Sudah syukur Fajar mau pergi ke kencan buta yang sudah diaturnya.Dengan sifat keras kepalanya, Wanti tidak bisa meminta lebih kepada Fajar.Maria namanya, dia berusia dua puluh dua tahun. Dia sekarang sedang melanjutkan pendidikannya di jurusan kedokteran. Mengambil Dokter spesialis jantung.Maria mengatakan pada Fajar, jika Maria memilih jurusan kedokteran karena background keluarganya yang juga berprofesi sebagai Dokter.Saat ini Fajar bersikap acuh tak acuh kepada Maria. Sama sekali tidak perlu repot-repot untuk menyembunyikan ketidaksukaannya.Fajar terang-terangan menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak tertarik dengan kencan buta ini.Fajar juga meng
Read more

Bab103. Maria

Fajar yang masih kesal. Langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa, begitu dia sampai di ruangannya."Benar-benar sangat jauh berbeda dengan Riska. Apa-apaan sikapnya yang tidak tahu malu seperti itu? Mama juga. Bagaimana bisa Mama mau menjodohkanku dengan wanita yang tidak tahu malu seperti dia."Fajar uring-uringan sendiri. Fajar ingin sekali melampiaskan kekesalannya, tapi tidak tahu bagaimana dia harus melampiaskan kekesalannya.Fajar seperti ingin melempar barang atau meninju orang. Tapi pada akhirnya tidak Fajar lakukan.Fajar teringat dengan nasehat Riska yang mengatakan, jangan melampiaskan kemarahannya dengan membanting barang, atau memukul orang yang tidak bersalah.Kata Riska, itu sama sekali tidak masuk akal dan sangat merugikan diri sendiri.Sedangkan di lantai bawah Cafe, Maria menatap kepergian Fajar dengan tatapan nanar.Maria tentu saja merasa sakit hati atas sikap Fajar kepadanya. Tapi Maria juga tidak bisa menyalahkan Fajar atas sikapnya yang bisa dibilang kurang ajar
Read more

Bab104. Fajar Kecanduan

"Siapa yang membuatmu kesal?" tanya Riska dengan suara yang agak keras.Mendengar suara Riska, Angga dan Fajar sontak langsung menoleh.Dalam hati mereka bertanya-tanya, seberapa banyak Riska mendengar percakapan mereka."Sudah habis esnya?" tanya Angga."Sudah! Siapa yang membuatmu kesal, Jar?" tanya Riska lagi."Nggak! Bukan siapa-siapa kok!"Bukannya Fajar tidak mau memberitahu Riska. Hanya saja Fajar tahu, jika sampai Riska mengetahui alasan mengapa Fajar sampai kesal. Maka Riska nanti pasti malah akan menceramahinya.Lalu Fajar mulai bertanya tentang kehamilan Riska. Tujuannya supaya Riska tidak ingat jika dia baru saja pergi ke kencan butanya.Angga yang memahami isi pikiran Fajar juga tidak keberatan membantu Fajar mengalihkan perhatian Riska.Mereka bertiga berbicara mulai dari hal yang penting sampai hal sama sekali tidak penting.Setelah lebih dari satu jam mereka bertiga mengobrol. Akhirnya Fajar lah yang membawa Riska pulang ke rumah, dikarenakan Angga masih harus menyele
Read more

Bab105. Mantan Fajar

"Gimana tadi kencan butanya?" tanya Riska kembali karena dia tidak mendapati Fajar menjawab.Fajar menegakkan kembali punggungnya dan kembali duduk dengan benar, lalu menjawab, "Biasa saja. Tidak ada yang istimewa.""Masa sih? Oh iya, namanya siapa? Cantik nggak orangnya? Bukan, tapi baik nggak orangnya?" tanya Riska beruntun.Fajar melongo melihat keantusiasan yang Riska tunjukkan."Yang kencan buta siapa, yang antusias siapa?" batin Fajar."Kalau tanya itu satu-satu! Jangan kayak kereta yang panjang dan tidak berhenti seperti itu!" tegur Fajar.Riska tersenyum malu. Tapi mau bagaimana lagi, Riska terlalu antusias."Iya! Tapi aku penasaran. Beneran deh!" balas Riska sambil mengangkat kedua jarinya membentuk huruf v.Fajar benar-benar tidak berdaya dengan kelakuan Riska. Tapi siapa yang harus disalahkan atas ketidakberdayaannya?Tentu saja Fajar sendiri yang harus disalahkan karena terlalu menyayangi dan memanjakan Riska."Serius kamu mau tahu?" tanya Fajar."Iya dong! Ini juga tentan
Read more

Bab106. Nita

"Aduh! Perhatian sekali kepada istrinya, Mas!" celetuk salah satu pengunjung yang sudah tidak tahan dengan sikap manis mereka."Dia bukan Suami saya, Mbak!" balas Riska.Pengunjung tersebut langsung merasa kikuk, antara tidak percaya dan malu karena sudah salah menebak.Tapi siapa yang akan berpikir jika mereka berdua bukanlah pasangan Suami Istri. Saat melihat bagaimana mereka memperlakukan satu sama lain."Saya kira Mas nya ini Suaminya Mbak! Habisnya romantis banget. Bikin iri orang yang melihatnya," ucap pengunjung itu."Dia ini Fajar, sahabat yang sudah seperti saudara bagi saya. Fajar ini memang baik banget Mbak. Tapi sayang, sampai sekarang masih jomblo," ucap Riska.Fajar begitu tertohok mendengar ucapan Riska.Saking syoknya, Fajar sampai tidak tahu harus harus berbuat apa."Riska, kamu…!" Fajar menunjuk Riska."Eh! Tapi sebentar lagi nggak jomblo ya!""Lebih baik kamu diam!" ucap Fajar dengan menahan kesal.Karena melihat Fajar dan Riska yang seperti akan bertengkar, akhirny
Read more

Bab107. Ternyata Sepupuan

Tubuh Nita seketika menegang kaku.Bagaimana bisa Nita lupa dengan apa yang sudah Fajar dan Angga lakukan padanya dulu.Itu adalah mimpi buruk untuknya. Menyesal pun sudah terlanjur terjadi. Nita sudah membuat kesalahan yang sangat fatal.Saat itu, setelah dia ketahuan mengintimidasi Riska. Fajar dan Angga pun langsung memberikan pelajaran padanya.Saat itu setelah pulang sekolah, entah bagaimana caranya Fajar dan Angga berhasil menahan anak-anak dan mengumpulkannya di lapangan.Tapi dari sekian banyaknya siswa dan siswi yang ada disana saat itu, Nita sama sekali tidak bisa menemukan keberadaan Riska.Baru setelahnya Nita mengetahui jika sebelum membalasnya, Angga dan Fajar sudah terlebih dahulu mengantar Riska pulang ke rumah.Dalam hati Nita saat itu tentu saja terbesit rasa takut. Apalagi Angga dan Fajar terkenal posesif kepada Riska.Salahnya memang yang melampiaskan rasa cemburunya kepada Riska.Tapi siapa juga yang tidak merasa cemburu, ketika pacarmu jauh lebih perhatian kepada
Read more

Bab108. Ternyata Mantan

Beberapa hari kemudian.Setelah kejadian Fajar dan Riska bertemu dengan Maria dan Nita.Fajar menghindari Maria seperti menghindari virus. Maria yang sangat bersemangat untuk memenangkan hati Fajar, mencoba berbagai cara untuk mendekatinya. Tanpa tahu jika dia sudah berada di dalam daftar hitam di hati Fajar.Sudah berhari-hari Fajar kesana kemari untuk menghindari Maria. Tapi sekeras apapun dia mencobanya, ada kalanya dia tetap saja berpapasan dengannya.Hal yang sangat menjengkelkan untuk Fajar.Fajar juga sudah menceritakan pertemuannya dengan Nita kepada Angga.Fajar meminta Angga untuk lebih memperhatikan Riska. Karena setelah pertemuan hari itu, sikap Riska menjadi sedikit berbeda dari biasanya. Apalagi sekarang Riska tengah hamil besar. Fajar takut terjadi apa-apa dengan Riska.Hari ini adalah hari pertemuan antara kedua keluarga Fajar dan Maria.Walaupun hubungan Fajar dan Maria masih jalan di tempat, tapi para orang tua sudah sangat antusias dengan hubungan kedua anak mereka.
Read more

Bab109. Pertemuan Kembali

"Berati Nita adalah mantanmu itu?" tanya Maria, tapi lebih terdengar seperti untuk memastikan."Benar sekali! Nita adalah wanita brengsek itu. Apa kamu mau tau apa yang sudah dilakukannya kepada Riska?" tanya Fajar.Lebih tepatnya Fajar mengatakan itu untuk semua orang yang ada di sana.Orang tuanya saja hanya tahu jika mantannya dulu merundung Riska karena cemburu, sampai membuat Riska mengalami mimpi buruk.Atau bisa dikatakan jika orangtua Fajar hanya mengetahui setengah dari cerita yang sesungguhnya."Nita tidak mungkin melakukan hal yang buruk seperti itu kan?" tanya Papa Maria dengan suara yang terdengar tidak yakin.Sepengetahuannya, keponakannya itu selalu bersikap baik jika berada di rumah. Tapi dia juga tahu dengan temperamen sahabatnya itu. Tidak mungkin mereka akan mengatakan hal yang buruk hanya untuk menjatuhkan seseorang. Itu bukan gaya mereka."Aku juga bukannya mau menjelek-jelekkan orang, tapi menurutku wanita itu memang sudah sangat keterlaluan karena merundung tema
Read more

Bab110. Riska Prioritas Angga dan Fajar

"Nita!" ucap Riska dengan suara pelan.Namun mau sepelan apapun Riska mengucapkannya. Angga yang tepat berada di sampingnya bisa mendengarnya dengan jelas.Angga mendengar dengan jelas jika Riska mengucapkan satu nama yang benar-benar bisa membuatnya murka seketika.Orang yang sama besarnya dia benci. Seperti dia membenci Risty."Sayang! Barusan kamu bilang apa?" tanya Angga memastikan.Di mata Angga, hanya ada Riska dan Angga tidak peduli dengan keadaan disekitarnya. Apalagi Riska sekarang tengah hamil, jadi perhatian Angga sepenuhnya dia curahkan kepada Riska. Dan Angga benar-benar menghiraukan sekitarnya.Tapi meskipun begitu. Jika ada bahaya yang mengancam Riska, entah bagaimana Angga akan selalu menyadarinya.Angga pun kemudian mengikuti ke arah mana Riska melihat.Betapa syoknya dia saat melihat sosok Nita. Wanita yang paling dia benci. Tidak pernah sebelumnya Angga membenci seseorang sebagaimana dia membenci sosok Nita.Sontak saja Angga langsung menatap tajam Fajar.Tatapan An
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status