Semua Bab Bad Princess (I Found You): Bab 31 - Bab 40

54 Bab

30. In the Morning

Chapter 30In the MorningPaginya Jessie terbangun dan mendapati lengan Beck masih melingkar di pinggangnya. Di hari pertama mereka menjadi sepasang suami istri, paginya Beck meninggalkannya di kamar sendirian, kemudian beberapa hari menginap di kamar Val, Beck juga selalu bangun lebih awal darinya dan meninggalkannya di bersama Val dan pelayanlah yang membangunkannya seperti biasa. Namun, hari ini Jessie dapat menyaksikan wajah suaminya di pagi hari. Mungkin Beck kelelahan karena malam yang mereka lalui cukup menguras tenaga.Jessie memiringkan tubuhnya agar dapat dengan leluasa mengamati wajah Beck, hampir tidak dapat menahan diri untuk menyentuh wajah Beck, merasakan jambangnya yang semalam bersentuhan dengan kulit di sekujur tubuhnya kemudian bibir Beck yang begitu lembut setiap kali mengecup setiap jengkal tubuhnya.Jessie menggigit bagian dalam bibirnya dan tersenyum mengingat bagaimana semalam mereka bercinta, Beck selalu luar biasa, tidak pernah mengecewakan hingga entah berap
Baca selengkapnya

31. Flower from my Husband

Chapter 31Flower from my HusbandJessie menggamit lengan Beck dan mendekap buket bunga mawar merah, dua orang pelayan menyambut kedatangan mereka di depan pintu dan mempersilakan mereka memasuki kediaman Raja. Ketika salah satu pelayan membantunya melepaskan mantel, Beck sekilas mengamati ruangan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya dirinya akan berada di sana dan bahkan dirinya tidak pernah menyempatkan diri untuk mencari tahu di internet seperti apa kediaman Raja Spanyol."Di mana kakakku?" tanya Jessie kepada pelayan."Yang Mulia sudah menunggu Anda," jawab pelayan. Jessie menatap Beck. "Sepertinya dia sangat bersemangat bertemu kita." Beck tersenyum seraya meraih pinggang Jessie. "Ayo, temui dia." Jessie mengangguk dan mereka mengikuti langkah pelayan melewati ruangan yang biasa digunakan untuk menerima tamu undangan resmi, kemudian mereka melewati sebuah lorong yang terdapat beberapa pilar-pilar berwarna emas yang menempel di dinding. Beberapa lampu di dinding menyala mem
Baca selengkapnya

32. Doesn't the Reason

Hola, happy reading and enjoy!Chapter 32Doesn't Need ReasonJessie memasuki sebuah ruangan berukuran 10m persegi, seekor harimau duduk di lantai dan matanya yang berwarna perak menatap daging merah di dalam mangkuk yang dipegang Sunshine."Apa pembicaraan kalian sudah selesai?" tanya Sunshine begitu menyadari kedatangan Jessie. Jessie mendekat dan duduk di kursi kayu di luar pagar besi yang memisahkan dirinya dan Sunshine. "Aku benci kakakku," gerutunya.Sunshine meletakkan mangkuk di tangannya ke lantai lalu mengusap-usap kepala harimau. "Leon, kau makanlah sendiri," ucapnya kepada harimau kemudian memberikan kode kepada penjaga hewan yang mendampinginya di dalam kandang untuk membuka pintu. "Lexy membuatmu kesal?" tanya Sunshine seraya melangkah melewati pintu besi. "Dia selalu menunjukkan sikap meremehkan suamiku," ucap Jessie dengan muram. "Kuharap Beck tidak mengambil hati sikap kakakmu itu," desah Sunshine. Menurut Jessie, siapa saja bisa tersinggung jika diperlakukan deng
Baca selengkapnya

33. First Date

Happy reading and enjoy! Chapter 33 First Date Jessie meletakkan buket bunga miliknya ke bangku belakang mobil kemudian memasang sabuk pengaman seraya dengan sedikit kasar menghela napasnya. "Kau yakin bisa mendapatkan Lily of the valley? Ini Desember," katanya kepada Beck yang duduk di belakang kemudi. "Petani sekarang juga menggunakan metode yang sangat modern, kurasa mereka juga sudah berhasil membudidayakan Lily of the valley sehingga tidak perlu menunggu Mei untuk mendapatkannya," jawab Beck dengan nada sangat tenang seraya memasang sabuk pengaman. "Tapi Lily of the valley adalah bunga, bukan buah." Beck mengangkat kedua alisnya seraya menyalakan mesin mobil. "Kurasa membudidayakan bunga jauh lebih mudah dibandingkan membudidayakan buah-buahan." "Kenapa kau sangat yakin?" "Aku akan mencari informasi tentang Lily of the valley secepatnya." Jessie mendengus. "Beck, sebenarnya aku ingin menunda pesta pernikahan kita." "Karena bunga itu?" "Salah satunya," desah Jessie. "Lag
Baca selengkapnya

34. New Fact

Chapter 34New FactCharlotte tiba tempat tinggalnya, di ambang pintu ruang keluarga ia mendapati putrinya sedang bermain dengan pengasuhnya. "Mum!" seru Aneesa seraya bangkit dari duduknya kemudian berlari ke arahnya. "Kau kembali?" "Sayangku," kata Charlotte seraya membungkuk dan mencium Aneesa. "Aku merindukanmu.""Aku juga merindukanmu." Aneesa melingkarkan lengannya di leher Charlotte. Charlotte tersenyum lalu mengangkat Aneesa untuk menggendongnya kemudian dengan penuh kasih sayang mengelus punggungnya. Andai saja dulu dirinya lebih dewasa dan sabar dalam menyikapi kesalahan Beck, tentunya Aneesa dapat merasakan kasih sayang ayah kandungnya. Bukan ia besarkan bersama pria lain, sedangkan Beck juga pada akhirnya memiliki keluarga sendiri dan mungkin akan memiliki anak kelak. Aneesa mungkin semakin tidak memiliki kesempatan untuk merasakan kasih sayang ayah kandungnya, ia merasa bersalah memikirkannya dan sialnya setelah merasa mendapatkan kemenangan selama beberapa tahun kare
Baca selengkapnya

35. Disappointed

Chapter 35DisappointedCharlotte menyeduh teh chamomile untuk dirinya sendiri kemudian meletakkannya di atas meja makan lalu duduk seraya memegangi cangkir yang terasa hangat seraya berpikir betapa jahatnya dirinya selama ini karena telah membohongi banyak orang termasuk keluarga besarnya. Beck adalah orang yang paling tersakiti dan pastinya akan sangat membencinya jika tahu keberadaan putrinya yang masih hidup dan keluarga Beck juga tidak mungkin menoleransi sikap arogannya. Ia masih ingat betapa terkejutnya Charlie hingga wajah pucat kakaknya semakin memutih, kakaknya bahkan sempat terdiam beberapa saat dan menatapnya dengan tatapan yang mencerminkan kekecewaan. "Kau melakukan kesalahan besar, adikku," ucap Charlie. "Kau tidak tahu betapa tersiksanya Beck selama bertahun-tahun dan ia menyaalahkan dirinya karena mengira anak kalian pergi karena kesalahannya." "Ingatlah, kau juga bukan orang suci yang tidak pernah melakukan kesalahan. Jika Beck memenuhi syarat dari Sophie dan bers
Baca selengkapnya

36. Rich Husband

Chapter 36Rich HusbandSatu pekan kemudian Beck dan Jessie baru saja keluar dari pesawat kemudian menuju tempat tinggal mereka, Jessie juga telah melepaskan gelarnya seperti apa yang diinginkannya. Kontroversi di masyarakat tentu saja terjadi, tetapi Jessie mencoba untuk mendengarkan saran Beck untuk mengabaikan apa pun komentar masyarakat karena menurut Beck, apa yang dikonfirmasi oleh juru bicara kerajaan sudah cukup gamblang menjelaskan alasan Jessie melepaskan gelarnya dan bukankah dalam dua bulan terakhir ini hidupnya sudah penuh dengan kontroversi? Sepertinya Jessie mulai terbiasa menjadi bahan pembicaraan dan perlahan-lahan mulai tidak mau ambil pusing terhadap pemberitaan miring tentang dirinya di media sosial. Namun, membiasakan diri dengan lingkungan baru mungkin akan sedikit sulit karena sejak lahir dirinya terbiasa dengan perlakuan istimewa seperti kebutuhannya yang selalu dilayani harus berubah walaupun di tempat tinggal barunya disediakan pelayan untuk mengurus keperlu
Baca selengkapnya

37. Big Present

Chapter 37Big PresentDi halaman orang tua Beck beberapa mobil terparkir rapi, sepertinya perjamuan makan malam untuk merayakan kedatangan Jessie bukan sesederhana yang Jessie dan Beck kira. Beck memarkirkan mobilnya di sebelah sebuah super car keluaran terbaru berwarna merah metalik dan berpikir jika sepupunya yang bergelut di dunia entertainment mungkin membutuhkan sedikit wejangan darinya agar tidak menghambur-hamburkan uang untuk membeli mobil dengan harga yang fantastis lagi. Ia kemudian membukakan pintu mobil untuk Jessie dan dengan mesra merangkul pinggang Jessie untuk memasuki kediaman orang tuanya. "Well, sepertinya ada pesta besar dan kita membuat mereka terlalu lama menunggu," ucap Beck ketika berada di depan pintu.Jessie mengulum senyumnya dan menoleh kepada Beck tanpa menyahut, otaknya justru mengingat percintaan membara yang baru saja mereka lalui. Masih sangat segar diingatannya ketika punggungnya bersandar di kaca lemari dengan satu kaki terangkat dan Beck berlutut
Baca selengkapnya

38. Something is Terrifying

Chapter 38Something is TerrifyingJessie menutupi sebelah telinganya menggunakan telapak tangannya karena nada panggilan dan getaran ponsel yang sangat mengganggunya pagi itu, andai saja dering itu berasal dari ponselnya, Jessie tidak segan-segan untuk menekan tombol reject kemudian melanjutkan memejamkan matanya. Sayangnya ponsel itu bukan miliknya dan Beck baru saja beberapa detik yang lalu masuk ke dalam kamar mandi. Jessie berguling dengan malas ke samping untuk meraih ponsel di atas nakas karena setelah membiarkannya berdering beberapa kali, si pemanggil itu rupanya masih tidak menyerah untuk menghubungi suaminya. "Halo," sapa Jessie dengan nada datar sembari duduk dengan enggan. "Suamiku sedang berada di kamar mandi sekarang. Kau bisa menghubunginya lagi nanti." "Oh, rupanya keberuntunganku pagi ini bisa bicara denganmu, Yang Mulia." Jessie mengerutkan alisnya karena si pemanggil ternyata seorang wanita dan ketika memastikan siapa nama wanita itu di layar ponsel, Beck rupan
Baca selengkapnya

39. Where is Your Baby

Chapter 39Where is Your Baby?Sebelum melihat keadaan Charlie, Beck meminjam telepon di meja resepsionis rumah sakit untuk menghubungi Arnold agar asistennya membawakan keperluan Jessie, juga mengurus kepentingannya karena pukul sepuluh di kantor Beck harus menghadiri pertemuan dan yang pastinya Beck juga menghubungi keluarga Danish untuk memberitahu keadaan Charlie.Empat puluh menit kemudian Beck kembali ke tempat Jessie berada, ia mendapati seorang pelayan pribadi Jessie berdiri di sana. Istrinya juga sepertinya sudah lebih hangat dengan syal berwarna cokelat melingkar di lehernya sembari memegangi botol minuman berisi cokelat panas. Bibirnya mengulas senyum, puas dengan cara kerja Arnold yang selalu dapat diandalkan dalam keadaan apa pun."Apa kau merasa lebih baik?" tanya Beck seraya membungkuk dan menyingkirkan rambut yang menjuntai di sisi wajah Jessie.Jessie mengangguk. "Bagaimana keadaan sahabatmu?" Beck tersenyum. "Dokter sedang menanganinya." Jessie memberikan botol di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status