Air mata itu, seolah tidak pernah surut membasahi wajah pucat Bening sepanjang prosesi pemakaman berlangsung. Kendati sempat pingsan, tapi Bening tetap menguatkan diri untuk mengantar wanita yang sudah menjaganya selama ini, ke tempat peristirahatan terakhirnya.“Kamu, harus kuat, ya, Ning.”Ucapan itu, berasal dari seorang wanita paruh baya yang sudah menganggap Bening seperti anaknya sendiri selama ini. Louisa, ibu dari Christ itu segera pergi ke rumah Bening begitu mendengar Sinta telah tiada. Selama tujuh tahun putranya menjalin kasih dengan Bening, hubungan Louisa dengan Sinta bisa terbilang sangat baik. Keduanya juga pernah saling bertandang ke rumah masing-masing, ketika salah satu keluarga mengadakan sebuah perayaan besar.Toleransi diantara mereka berdua, sungguh luar biasa. Kendati, pada akhirnya mereka harus mengambil tindakan atas hubungan Christ dan Bening yang tidak akan mungkin bersatu. Jika, salah satu diantara keduanya tidak ada yang
Read more