Semua Bab Kubalas Kesombongan Selingkuhanmu Lunas: Bab 61 - Bab 70

175 Bab

Part 31E

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu Bram  'Kamu kira menginap di rumahku ini gratis. Tidak ada kebaikan yang benar-benar baik kecuali ada maunya. Aku berpura-pura baik, karena ada maunya dan ingin balas dendam.'Aryo melangkah masuk ke dalam rumah. Matanya sudah berat tidak sanggup lagi melihat dunia ini. Jalannya saja sudah seperti orang mabuk."Meli sayang, buka pintunya," panggil Aryo.Aryo sudah tidak sanggup menahan matanya yang sudah satu watt. Rasanya dia ingin langsung tidur lelap di atas ranjang yang empuk.Meli beranjak dari atas ranjang lalu membuka pintu kamar."Mas Aryo, ada apa? Kenapa kamu bisa jadi begini?" tanya Meli.Meli memapah Aryo masuk ke dalam kamar. Aryo langsung terlentang begitu saja di atas ranjang. Meli menarik selimut menutupi sebagian tubuh Aryo."
Baca selengkapnya

Part 32A

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada SantiBram telah selesai melampiaskan dendamnya kepada Meli. Dia memakai bajunya kembali dan menarik resleting celananya."Terima kasih buat malam ini. Jangan pernah cerita kepada Aryo, Ayu atau ibumu. Aku terpaksa melakukan ini karena rasa dendam ini belum tersalurkan kepada Ayu.""Kamu jahat! Aku tidak ada sama sekali hubungan dengan kamu. Kenapa kamu balas dendamnya ke aku?"Meli bringsut mengambil bajunya yang sudah berserak di lantai kamar. Air matanya terus jatuh mengalir laksana mata air."Aku tidak peduli. Selagi kamu masih di rumah ini. Kamu wajib melayaniku setiap malam sebagai sewa menginap di rumahku."Bram masih menaruh dendam kepada Ayu. Perbuatan Ayu kepada dirinya belum setimpal dengan apa yang dia balas kepada Meli."Cih!"Meli mendec
Baca selengkapnya

Part 32B

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi "Beliau sudah bangun, dia segan keluar. Makin saja ya, Pak. Dia kurang enak kumpul bersama kita. Soalnya cuma dia sendirian perempuan."Aryo berkata seperti itu untuk menjaga perasaan Bram. Dia belum tahu peristiwa kemaren malam. Meli tidak ada cerita kepada dirinya."Santai saja, Pak Aryo. Oh iya, aku tadi sudah beli sarapan pagi. Kalau misalnya Bu Meli segan bergabung dengan kita. Boleh makam di kamar kok, Pak. Mana enaknya dan dirasa nyaman saja, Pak."Aryo merasa segan kepada Bram. Bangun-bangun eh sudah ada sarapan pagi. Padahal dia dan Meli sudah merepotkan Bram."Te-terima kasih banyak, Pak. Aduh ... Maaf dan maaf sekali, Pak. Kehadiranku dengan istriku membuat bapak repot dan susah."Padahal di dalam benak Aryo rezeki nomplok bisa makan gratis. Dia tidak tahu, dibalik kebaikan Bram tersimpan rasa dendam kesumat yang tidak ada maafnya.
Baca selengkapnya

Part 32C

Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi  "Kalau itu jalan yang terbaik untuk saling menjaga dan menghormati. Nggak apa-apa, Pak. Sebelumnya terima kasih banyak, Pak.""Sama-sama. Santai saja, Pak."Aryo beranjak dari tempat duduknya menuju kamarnya. Baru beberapa langkah, dia teringat sarapan yang dibeli Bram.Hampir saja aku lupa," ucap Aryo.Aryo mengambil bungkusan plastik di atas meja. Bram geleng kepala sambil tersenyum tipis."Belum tua sudah pelupa iya, Pak," canda Bram."Efek nggak ada uang sepertinya, Pak," sahut Aryo sambil berjalan menuju kamar. Hampir saja dia menabrak pintu kamar.****"Assalamualaikum, Santi ...!" ucap Aryo.Aryo baru saja tiba di depan pagar rumah mantan istrinya. Dia tidak sabar menunggu.Mentar
Baca selengkapnya

Part 32D

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi "Kenapa diam? Malu Atau ...?"Putus sudah harapan Aryo untuk menaklukkan hati mantan istrinya. Wajahnya pucat pasi, matanya berkedip seperti orang yang kelilipan."Aku khilaf, Santi! Maka dari itu, aku datang kemari untuk meminta maaf."Santi buang muka, ia menahan sesak di dada. Sebenarnya ia ingin merah padam kepada Aryo, tapi tidak ada gunanya buang-buang energi memarahi mantan suaminya."Khilaf! Semudah itu kamu mengatakan khilaf?! Sekarang aku balik bertanya pada kamu. Kamu itu terlahir dari rahim seorang wanita atau bukan? Tolong jawab dengan jujur!" paksa Santi.Aryo hanya diam mencoba memikirkan jawaban yang benar dan tepat. Dia tahu, kondisi saat ini masih terbakar emosi."Aku tidak butuh jawaban bisu, Mas! Apa perlu aku berdoa kepada sang kuasa agar kamu benar-benar bisu? Doa orang yang terzolimi sangat makbul. K
Baca selengkapnya

Part 32E

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 32: Aryo Meminta Maaf Kepada SantiPerasaan Aryo sudah diobrak-abrik Santi. Mulai dia datang sampai sekarang telinganya terasa penuh mendengar cemoohan mantan istrinya."Kalau begitu maafkan aku yang sudah menyia-nyiakan kamu. Aku baru sadar telah mencampakkan berlian ke dasar lautan," ucap Aryo sendu.Kedua bola matanya berair, tidak pernah dirinya meratapi setiap kejadian yang datang menyapa dirinya. Kali ini, dia rapuh dan lemah. Jiwanya tidak kuasa menahan buliran air mata yang terus meronta mengalir membasahi pipi."Kamu kira aku iba kepadamu? Aku tahu, air mata yang kamu keluarkan di hadapanku sekarang ini paling air mata buaya. Nggak usah kamu berakting menangisi yang telah tiada."Pahit, getir bercampur menjadi satu. Salivanya terasa pahit laksana empedu. Aryo mencoba menelan kesedihan yang menyapa dirinya."Ka
Baca selengkapnya

Part 33A

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak PercayaBram terkejut mendengar suara Aryo. Dia bergegas memakai baju dan celana."Apa yang kamu lakukan wahai pria bangsat?!" amuk Aryo.Aryo melayangkan satu pukulan ke tubuh Bram. Namun, Bram lebih sigap menghindar serangan Aryo.Dadanya bergemuruh, wajahnya memerah akibat terbakar cemburu melihat istrinya di sentuh pria lain."Dasar brengsek! Ternyata kamu sengaja memberi motormu agar aku pergi dari rumah ini. Kamu licik dan pembohong!"Bram masih sibuk mengancing bajunya, dia memasang celana dengan santai. Namun, dia tetap waspada terhadap serangan Aryo kepada dirinya."Pengkhianat kamu bilang! Hei .... Kamu sadar nggak sih?! Mana ada orang baik mengasih tumpangan gratis kepada suami istri. Terus kamu kenapa nggak mikir, aman tidak kalau aku meninggalkan istriku di rumah seorang duda yang sudah lama haus belaian dan kasih sayang?"Aryo se
Baca selengkapnya

Part 33B

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak Percaya"Bukan tega, tapi aku terpaksa."Bram menggeleng, dia merasa aneh ada suami yang tega menjual istrinya kepada hidung belang."Terus buat apa hasilnya?""Aku akan menggunakannya untuk membayar hutang-hutangku kepada Santi. Dia memberi durasi waktu tiga hari untuk melunasi hutang-hutang ku kepadanya."Semakin sulit teka-teki yang diberikan Aryo kepada Bram. Masa seorang suami istri bisa mempunyai hutang setelah resmi bercerai."Ini tidak mungkin? Logikanya saja lah, kalau sepasang suami istri sudah resmi cerai tidak meninggalkan hutang, tapi bagi harta selama hidup bersama."Aryo mengerti apa maksud Bram. Namun, masalah yang dia hadapi berbeda dengan yang lain."Selama aku bekerja di perusahaan tempatku mengais rezeki, aku mentransfer uang milik perusahaan ke rekening Meli. Bahkan, Meli diam-diam mentransfer uang perusahaan satu M kepada kelua
Baca selengkapnya

Part 33C

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak Percaya Aryo salah ucap membuat Meli negatif thinking. "Bu-bukan begitu, sayang. Kenapa kamu nggak pakai busana. Itu aku yang mengganti bajumu yang basah. Aku dan Pak Bram lagi cerita-cerita bagaimana caranya agar kita bisa bangkit kembali dari keterpurukan kita sayang."Aryo bersilat lidah. Dia sengaja menutupi kebohongannya demi melancarkan aksinya dengan Bram."Kalau memang betul bajuku basah, coba ambil! Aku pengen tahu sesungguhnya. Seingatku, aku dibekap pria brengsek itu," jelas Meli.Meli menunjuk ke arah Bram. Bram mengukir senyum smirk."Mana bajuku!" Meli mulai mengamuk."Sudahlah! Nggak usah buang-buang energi. Lagi pula mana mungkin Pak Bram sebejat itu. Kita menumpang loh sayang di rumahnya. Tolong jaga sikap dan perkataanmu."Meli buang muka, wajahnya masih merah padam melihat wajah Bram. Perlahan Meli mulai mengin
Baca selengkapnya

Part 33D

 Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak Percaya "Itu 'kan Meli, Mbak," ucap Dion sambil menyetir mobil yang dia kemudikan."Mana?" tanya Santi.Sesekali Meli mengusap peluh di keningnya. Keringatnya menganak sungai tiada henti. Burung-burung mulai kembali ke sarngnya."Bisa juga mereka jadi gembel. Disaat mereka lagi di atas, nggak ingat kalau kehidupan ini laksana roda pedati. Kadang di atas, terkadang di bawah."Santi mengukir senyum, tidak perlu marah-marah atau menjambak rambutnya atau adu jotos untuk membalas semua perbuatannya. Alam takambang yang memberi pelajaran kepada Aryo dan Meli."Tolong mutar arah dan berhenti di depan mereka. Aku mau memastikan kenapa mereka berdua ada di tepi jalan raya di saat senja ingin pamit."_"Baik, Mbak!"Dion melajukan mobil yang dia setir putar arah. Kendaraan lain membuat dirinya susah untuk mengakses jalan putar arah."Mas!
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status