Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 32: Aryo Meminta Maaf Kepada Santi
Perasaan Aryo sudah diobrak-abrik Santi. Mulai dia datang sampai sekarang telinganya terasa penuh mendengar cemoohan mantan istrinya.
"Kalau begitu maafkan aku yang sudah menyia-nyiakan kamu. Aku baru sadar telah mencampakkan berlian ke dasar lautan," ucap Aryo sendu.
Kedua bola matanya berair, tidak pernah dirinya meratapi setiap kejadian yang datang menyapa dirinya. Kali ini, dia rapuh dan lemah. Jiwanya tidak kuasa menahan buliran air mata yang terus meronta mengalir membasahi pipi.
"Kamu kira aku iba kepadamu? Aku tahu, air mata yang kamu keluarkan di hadapanku sekarang ini paling air mata buaya. Nggak usah kamu berakting menangisi yang telah tiada."
Pahit, getir bercampur menjadi satu. Salivanya terasa pahit laksana empedu. Aryo mencoba menelan kesedihan yang menyapa dirinya.
"Ka
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak PercayaBram terkejut mendengar suara Aryo. Dia bergegas memakai baju dan celana."Apa yang kamu lakukan wahai pria bangsat?!" amuk Aryo.Aryo melayangkan satu pukulan ke tubuh Bram. Namun, Bram lebih sigap menghindar serangan Aryo.Dadanya bergemuruh, wajahnya memerah akibat terbakar cemburu melihat istrinya di sentuh pria lain."Dasar brengsek! Ternyata kamu sengaja memberi motormu agar aku pergi dari rumah ini. Kamu licik dan pembohong!"Bram masih sibuk mengancing bajunya, dia memasang celana dengan santai. Namun, dia tetap waspada terhadap serangan Aryo kepada dirinya."Pengkhianat kamu bilang! Hei .... Kamu sadar nggak sih?! Mana ada orang baik mengasih tumpangan gratis kepada suami istri. Terus kamu kenapa nggak mikir, aman tidak kalau aku meninggalkan istriku di rumah seorang duda yang sudah lama haus belaian dan kasih sayang?"Aryo se
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak Percaya"Bukan tega, tapi aku terpaksa."Bram menggeleng, dia merasa aneh ada suami yang tega menjual istrinya kepada hidung belang."Terus buat apa hasilnya?""Aku akan menggunakannya untuk membayar hutang-hutangku kepada Santi. Dia memberi durasi waktu tiga hari untuk melunasi hutang-hutang ku kepadanya."Semakin sulit teka-teki yang diberikan Aryo kepada Bram. Masa seorang suami istri bisa mempunyai hutang setelah resmi bercerai."Ini tidak mungkin? Logikanya saja lah, kalau sepasang suami istri sudah resmi cerai tidak meninggalkan hutang, tapi bagi harta selama hidup bersama."Aryo mengerti apa maksud Bram. Namun, masalah yang dia hadapi berbeda dengan yang lain."Selama aku bekerja di perusahaan tempatku mengais rezeki, aku mentransfer uang milik perusahaan ke rekening Meli. Bahkan, Meli diam-diam mentransfer uang perusahaan satu M kepada kelua
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak PercayaAryo salah ucap membuat Meli negatif thinking."Bu-bukan begitu, sayang. Kenapa kamu nggak pakai busana. Itu aku yang mengganti bajumu yang basah. Aku dan Pak Bram lagi cerita-cerita bagaimana caranya agar kita bisa bangkit kembali dari keterpurukan kita sayang."Aryo bersilat lidah. Dia sengaja menutupi kebohongannya demi melancarkan aksinya dengan Bram."Kalau memang betul bajuku basah, coba ambil! Aku pengen tahu sesungguhnya. Seingatku, aku dibekap pria brengsek itu," jelas Meli.Meli menunjuk ke arah Bram. Bram mengukir senyum smirk."Mana bajuku!" Meli mulai mengamuk."Sudahlah! Nggak usah buang-buang energi. Lagi pula mana mungkin Pak Bram sebejat itu. Kita menumpang loh sayang di rumahnya. Tolong jaga sikap dan perkataanmu."Meli buang muka, wajahnya masih merah padam melihat wajah Bram. Perlahan Meli mulai mengin
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 33: Bram Tidak Percaya"Itu 'kan Meli, Mbak," ucap Dion sambil menyetir mobil yang dia kemudikan."Mana?" tanya Santi.Sesekali Meli mengusap peluh di keningnya. Keringatnya menganak sungai tiada henti. Burung-burung mulai kembali ke sarngnya."Bisa juga mereka jadi gembel. Disaat mereka lagi di atas, nggak ingat kalau kehidupan ini laksana roda pedati. Kadang di atas, terkadang di bawah."Santi mengukir senyum, tidak perlu marah-marah atau menjambak rambutnya atau adu jotos untuk membalas semua perbuatannya. Alam takambang yang memberi pelajaran kepada Aryo dan Meli."Tolong mutar arah dan berhenti di depan mereka. Aku mau memastikan kenapa mereka berdua ada di tepi jalan raya di saat senja ingin pamit."_"Baik, Mbak!"Dion melajukan mobil yang dia setir putar arah. Kendaraan lain membuat dirinya susah untuk mengakses jalan putar arah."Mas!
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 34: Sindiran Tajam Kepada MeliAryo ditabrak sepeda motor yang melaju kencang.Pemilik warung dan massa pada diam mematung. Tragedi yang terjadi seperti mimpi. Darah segar mengalir dari kepala Aryo."Mas Aryo ...!" teriak Meli dari seberang jalan.Meli beranjak dari tempat duduknya. Dia ingin menyusul suaminya yang sudah terkapar di atas aspal."Kenapa pada diam dan mematung? Cepat tolong dia!" ucap salah satu pria yang berbaju biru muda.Tidak ada satu orang pun yang bergerak. Semua pada saling adu pandang. Takut dituduh membunuh."Meli ... Kamu kenapa? Terus Mas Aryo mana?" tanya Santi.Santi baru saja membuka jendela kaca mobil. Ia melepas seat belt lalu membuka pintu. Perlahan ia melangkah menghampiri Meli."Mas Aryo ...," jawab Meli.Dia tidak sanggup melanjutkan perkataannya. Dia hanya menunjuk ke ujung sana. Santi mengarahk
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 34: Sindiran Tajam Kepada MeliMau tidak mau, Santi terpaksa mengambil keputusan."Mohon maaf, bapak-bapak. Boleh aku minta tolong. Bantu aku mengendong Meli masuk ke dalam mobil?"Santi terpaksa minta tolong kepada orang yang ada di sekitar. Satu sama lain saling adu pandang. Sudah dua menit tidak ada sama sekali yang mau menghiraukan perkataan Santi."Terima kasih, kalau begitu."Tidak ada satu orang pun yang mau membantu Santi. Ia terpaksa memapah Meli masuk ke dalam mobil dengan sekuat tenaga.****Aryo sudah di dorong perawat dan suster menggunakan brangkar."Santi ... Aku sangat mencintaimu."Seketika hati Meli remuk dan hancur. Jiwanya nelangsa. Pria yang sudah singgah dalam hidupnya masih saja mengingat Santi. Padahal Santi sudah menggugat cerai.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 34: Sindiran Tajam Kepada Meli"Apa aku nggak salah dengar. Tugas suami adalah memberi nafkah kepada seorang istri. Wajar dong dia kerja keras demi membiayai biaya hidupku. Wajar dong dia mencurahkan kasih sayang kepadaku. Pada saat itu aku itu istrinya. Paham!"Santi mulai tersulut emosi mendengar penuturan Meli."Kamu sudah jatuh miskin, masih saja sombong!" ledek Santi.Suasana hening seketika."Bagaimana? Siapakah yang bertanggung jawaban atas pasien ini?" tanya dokter kembali."Dia," jawab Santi dan Meli serentak.Meli dan Santi saling tuduh menuduh satu sama lain. Tidak ada yang mau mengambil risiko.'Nggak ada gunanya berdebat dengan wanita jalang ini. Alangkah baiknya aku angkat kaki dari sini untuk mencari aman.'Santi berjalan melangkah perlahan. Ia tidak peduli dengan dokter dan Meli. Dion mengikuti Santi di belakang.'Sial! Kemana aku men
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 34: Sindiran Tajam Kepada MeliDokter melangkah masuk ke dalam ruang ICU. Proses operasi dilakukan oleh dokter dan perawat. Sementara Mi cemas dan khawatir dapat dimana biaya berobat suaminya.'Apa aku minta tolong kepada Mbak Ayu saja atau ke umak?' tanya Meli dalam hati.****Sudah satu jam lebih, dokter dan perawat bekerja di dalam ruangan ICU. Belum ada juga kabar atau informasi perkembangan Aryo."Ya Allah! Kenapa lama sekali. Sudah ada satu jam lebih, belum ada kabar."Meli mulai cemas dan panik. Otaknya sepertinya mumet dan sudah tidak sanggup lagi berpikir. Dia serba salah, mau ke kamar mandi saja buang air kecil dia tahan agar tidak ketinggalan informasi. Dia takut, kalau pergi ke toilet, dokter atau perawat keluar tidak ada sama sekali dirinya menunggu."Ah! Berarti hidup sendir